5. Bad Day ( I )

286 20 3
                                    

- Elisa's POV -

" Aku yakin itu bukanlah hal buruk Elisa "

" Apanya yang tidak buruk ? Aku akan terjebak bersamanya selama 1 bulan hanya karena aku tidak mau dia melaporkanku ke polisi ? " Vanessa mengetuk - ngetukan telunjuknya di bibir mug yang dipegangnya.

" Kau tahu, diluar sana mungkin ada ribuan wanita mengantri untuk mendapat posisi seperti mu. Menjadi seorang Asisten aktor dan model terkenal Enrico Gianluka " Aku menatapnya tak percaya. Hellooo??? Ini bukan tujuanku datang ke Indonesia. Aku kesini untuk menghindari pernikahanku dengan Nathan bukan menjadi seorang Asisten dari pria amoral sialan itu.

" Stop bicara tentang antrian wanita, dia bukan dewa Vanessa. Cuma wanita berotak kecil yang menginginkan pria brengsek seperti itu. Sekalian saja kau katakan kalau diluar sana ada ribuan wanita yang mengantri untuk menjilat bokong nya " Aku mendesah frustasi. Tidak memperdulikan roti isi dihadapanku. Bahkan roti isi yang biasanya terlihat menarik bagiku sekarang sama sekalli tidak membangkitnya seleraku.

" Sayang sekali, tapi kenyataannya ya. Banyak wanita yang mau melakukan itu " Mulutku membuka lebar. Apa? Tidak mungkin oh tuhan adakah satu saja wanita di negara ini yang sadar kalau dia menyebalkan ?

" Ayolah Vannessa ini buruk. Aku kesini untuk menghindari Nathan, dan aku malah terjebek dengan douchenozzle itu ? Disaat ini aku ingat kalimat yang selalu ayahku bilang ini sama saja keluar lubang harimau masuk kandang buaya "

" Kau serius memanggilnya douchenozzle ? Eewwhh kau kasar sekali, dan untuk kesekian kalinya kau salah. Yang benar Keluar lubang buaya masuk kandang harimau. Kurasa kau tidak mendengarkan ayahmu dengan baik " Vaneesa tertawa pelan dan menyesap teh hangatnya.

Haruskah aku kembali ke Inggris dan menikah dengan Nathan ? Tapi ini terlalu cepat aku baru 23 tahun. Tidak mungkin aku menikah secepat ini. Oke aku memang mencintai Nathan tapi kalau untuk menikah ? Aaahh kenapa harus menjadi seburuk ini ?

" Aku harus berangkat kerja sekarang, Kau jaga rumah. Jangan tidur dengan TV menyala, jangan lupa mematikan kran air sesudah mandi, jangan meletakan mekanan sembarangan, jangan-- "

" Kenapa tidak sekalian kau katakan jangan buang air sembarangan ? " Aku menatapnya sinis.

" Ah ya tadinya aku mau bilang begitu-- Awww " lemparan garpuku tepat mengenai dahinya. Wow lemparan bagus Elisa. Tidak salah selama ini Steven selalu mengajakmu bermain bola baskel.

" Akan kubununh kau nanti. Dan satu lagi jangan coba - coba menyentuhkan tanganmu ke aquarium Molly. Aku benar - benar akan menyeretmu keluar dari sini jika kau berani melakukan hal itu " Tidak mungkin aku keluar dari rumah ini hanya gara - gara seekor ikan.

" Tunggu, bukankah Molly adalah ikan mas koki yang kau beli berdua dengan Steven? Dan ah ya aku ingat di rumahku juga ada ikan mas koki seperti itu dikamar Steven. Jangan - jangan kau masih mencintainya ? Ohh ini berita bagus -- " Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku Vanessa sudah pergi dari hadapanku sembari membanting pintu depan. Aku hanya tertawa melihat tingkah bodohnya.

Baiklah sekarang apa yang harus aku lakukan ? . Tidur ? Aku tidak merasa ngantuk sam asekali. Nonton TV ? Kedengarannya menarik. Aku duduk nyaman di sofa dan segera menyalakan TV. Aku sudah memutar channel - channel di TV tapi tetap tidak menemukan channel yang menarik untuk ditonton. Aku tidak menyukai acara gossip seperti infotainment tapi ada yang menarik di sana. Aku seperti mengenal laki - laki di dalam berita infontainment itu. Tentu saja siapa lagi kalau bukan si douchenozzle itu. Dan lihat dia sedang bergandengan mesra dengan seorang model cantik. Sudah dipastikan kalau dia adalah playboy. Tapi mengingat wajahnya yang bisa dibilang tampan memang tidak salah kalau dia adalah seorang playboy. Tunggu aku tadi bilang apa ? Mungkin aku salah sebut. Tetap saja. Nathan lebih tampan dari laki - laki brengsek itu.

Officially YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang