- Enrico's POV -
" Kita tidak seharusnya ada disini. " Tammy terus mengingatkan ku . Memang apa salahnya kalau aku pergi ke mall? well mungkin jika aku orang biasa itu tidak masalah tapi aku bukan orang biasa , tidak aku bukan manusia luar biasa seperti superman tapi aku lebih dari itu, aku superstar. Hahahaha baiklah cukup sudah mungkin aku sedikit berlebihan ups maaf terlalu maksudku.
" Oh ayolah Tammy aku hanya ingin jalan - jalan itu saja. "
" Tapi harusnya kau tahu ini tempat umum semua orang pasti bisa mengenalimu. "
" Setidaknya snapback dan kaca mata ini bisa mengelabui mereka untuk sementara. "
" Terserah kau sajalah. " Aku hanya membalasnya dengan tersenyum. Hari ini adalah ulang tahun mamah, walaupun terkadang aku membencinya karena sikiapnya kepadaku tapi tidak ada salahnya kan kalau aku meberinya hadiah. Kira - kira apa yang harus aku berikan untuk nenek sihir itu.
" Tammy " Tammy yang tadi berjalan didepanku sekarang sudah berhenti dan melihat kearahku.
" Apa ? " jutek sekali dia.
" Ehhm kira - kira aku harus membeli hadiah apa untuk Nenek sihir itu ? " Kedua alis Tammy saling bertautan tak lama kemudian kedua alisnya saling sejajar kembali menandakan kalau dia sudah mengerti maksudku.
" Aku kira kau sudah lupa kalau hari ini ibumu ulang tahun "
" Aku memang tidak menyukainya tapi bagaimana pun juga dia ibuku. "
" Hmm bagaimna dengan tas branded? Atau tidak sepatu christian louboutin ? "
" Dia pasti sudah memiliki itu semua, aku ingin memberinya hadiah yang biasa saja tapi memiliki makna yang dalam untuknya " Terdengar suara tawa dari Tammy, apa yang sedang dia tertawakan ?
" HAHAHAHA kau berubah menjadi seorang yang puitis, oh tidak aku yakin itu adalah kalimat dalam salah satu film romantismu "
" Aku serius " Tammy menghentikan tawanya dan menarik napas panjang.
" Baiklah, aku tidak tahu. Aku selalu membuat sendiri hadiah untuk ibukku. Tapi aku rasa kau tidak bisa membuat apapun, dan acara ulang tahun ibumu nanti malam, sudah tidak ada waktu yang tersisa, dan sekali lagi aku tidak tahu " Tanpa mengatakan apa - apa aku melangkah kembali menyusuri mall ini. Seharusnya aku tidak bertanya pada parasit bodoh yang satu itu. Aku menghentikan langkahku didepan sebuah toko perhiasaan.
" Kenapa kau berhenti "
" Berhenti mengeluh, dan lihatlah kesana " Tammy mengalihkan perhatiannya kearah toko perhiasaan yang aku tunjuk.
" Hmm pantat yang bagus " Apa yang dia katakan ?
" Bodoh, bukan wanita dengan baju ketat itu yang ingin aku tunjukan, tapi lihatlah cincin yang disana " Tammy hanya tersenyum atas kebodohannya sendiri.
" Kalau begitu ayo masuk jangan hanya diam disini " Aku mengikuti Tammy dari belakang masuk kedalam toko perhiasan itu. Dari tadi mataku tertuju pada sebuah cincin sederhana bertahtakan sebuah royal blue diamonds tanzanite berbentuk lingkaran, cincin itu sangat mewakili sifat ibuku, dia adalah wanita yang terlihat sangat cantik dan anggun tapi memiliki sifat tegas dibalik itu semua dia tetaplah seorang ibu, dia memang tidak pernah menunjukan kasih sayangnya secara langsung kepadaku tapi aku tahu dia menyayangiku.
" Maaf ada yang bisa saya bantu ? " seorang wanita berpakaian rapi datang menghampiri kami.
" Ya kami mau cincin yang itu " Tammy menunjuk cincin yang aku tunjukan tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Officially Yours
RomanceBerniat menghindari masalah yang menghantuinya Elisa kembali ke Indonesia dan menetap disana. tapi dia salah, masalah yang dia hadapi semakin besar. Tunangan Elisa yang mengetahui kalau Elisa kembali ke Indonesia disaat pernikahan mereka tinggal men...