Part 1

1.2K 50 16
                                    

CKITTT . . BRAK . . .

Sebuah mobil menyerempet seorang wanita dan mobil tersebut oleng dan menabrak sebuah pohon dipinggir jalan. Malam yang sunyi kini tidak lagi sepi, beberapa orang yang mendengar suara tabrakan yang keras itu mulai berdatangan. Mereka berlari mencoba yang terbaik untuk menyelamatkan orang-orang yang terlibat dalam kecelakaan. Beberapa orang memberanikan diri mendekat, beberapa orang hanya melihat dari kejauhan sambil mencoba menghubungi ambulans.

Tidak butuh waktu lama untuk ambulans datang ke lokasi kejadian. Mereka melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan kedua korban. Sebelum dinaikkan ke dalam mobil ambulans ke dua korban dibaringkan bersamaan di aspal. Ada air mata di mata sang wanita walau ia terpejam, sedangkan sang pria setengah sadar membuka matanya dan melihat wanita di sampingnya ia kaget. Ia terus memandangi wanita itu sampai wanita itu diangkat lebih dahulu menuju ambulans.

Suara dokter dan perawat silih berganti, Nassar masih berusaha memulihkan kesadarannya. Seorang dokter mengetes responnya dengan menyorot senter kencil ke matanya, Nassar tak bisa menahan lagi kesadarannya semua menghitam.

@ @ @

"Mah, ini dimana?" Aulia membuka matanya setelah koma tiga hari.

"Rumah sakit sayang, kamu mengalami kecelakaan lalu lintas."

"Udah berapa lama aku disini mah?"

"Ini hari ke empat, kamu koma tiga hari nak. Mamah takut banget kamu pergi." Mamah Ida, mamanya Aulia mulai terisak.

"Mamah jangan nangis, sekarang kan Aulia baik-baik." Aulia berusaha menenangkan Mamanya.

"Iya sayang." Mamah Ida berusaha untuk tegar.

"Chandra mana, mah?"

"Dia belum mampir hari ini, dia kan sibuk kerja. Mungkin sehabis pulang dia mampir ke sini."

"Mah, Aulia mau duduk."

Mama Ida menekan tombol tempat tidur Aulia sehingga tempat tidurnya bergerak naik.

"Kamu mau sesuatu sayang?"

"Aku ingin minum, mah."

Mama Ida langsung menuangkan air dan diberikan pada putri semata wayangnya itu.

"Mah, Aulia bakal berapa lama disini? Aulia kan mau nikah ma Chandra dua minggu lagi. Ga bisa batal kan mah? Gedung dan semua udah dibayar."

Mama Ida membelai rambut anaknya penuh sayang, "Yang penting kamu sembuh dulu. Masalah itu nanti kita diskusikan lagi."

"Aulia sehat kok mah, Aulia ga ngerasa sakit dimana pun. Jangan diundur ya, mah. Aulia sama Chandra mau nikah di tanggal yang udah kita pilih bareng."

Mama Ida terdiam ada semburat luka yang berusaha ia sembunyikan.

"Mama ga percaya? Sekarang Aulia mau jalan buat buktiin kalo Aulia baik-baik saja." Aulia membelokkan tubuhnya dan ia mulai merasa ada yang janggal.

Mama Ida nampak tak bisa menahan tangisnya.

"Mah, kok kaki Aul ga bisa digerakin? Mah ini kenapa Mah?" Aul menyibak selimut dan dia bisa melihat kakinya masih ada disana tapi ia tak mampu menggerakkan sepasang kakinya itu.

Mama Ida tak menjawab, ia langsung memeluk putrinya itu. "Ga papa nak, mamah disini semua akan baik-baik saja."

"Mah ini kenapa mah? Kenapa sama kaki Aul!?"

@ @ @

"Mas?" Om budi memanggil nama Nassar berulang kali. Nassar perlahan memulihkan kesadarannya.

"Dimana ini, Bud?"

"Mas masuk rumah sakit, mobil mas menabrak pohon dan ada satu korban juga mas." Ujar Om Budi hati-hati.

Pikirannya Nassar langsung melayang dan membayangkan wanita disampingnya itu. "Itu Aulia, Bud. Aulia. Gimana keadaannya?"

"Aulia siapa, mas?"

"Orang yang aku tabrak, itu Aulia aku ga salah lihat." Om Budi tampak berpikir sejenak. Ia tak pernah tahu Nassar memiliki teman wanita atau mengenal seorang wanita. Semenjak ditinggal orangtuanya meninggal Nassar berusaha fokus pada bisnis raksasa yang ditinggalkan orang tuanya.

"Mas saya panggilkan dokter dulu." Om Budi berlalu dengan perasaan bingung.

"Grafiknya baik, hasil CT juga tidak ada masalah." Ujar dokter sambil membolak-balik grafik hasil pemeriksaan.

"Dok, korban yang saya tabrak di rumah sakit ini juga?" Nassar bertanya pada dokter, Dokter bingung dan melihat Om Budi meminta penjelasan. Om Budi mengangkat bahu tanda tidak tahu.

"Kenapa mencari korban, mas? Bukannya Budi sudah mengirimkan pengacara buat menyelesaikan semuanya?" Dokter balik bertanya.

Dokter Anton merupakan dokter pribadi keluarga besar Nassar, ia heran melihat Nassar yang biasanya dingin dan tak peduli kini menanyakan orang yang menjadi korban tabrakannya.

"Bud, sini!" Nassar meminta Om Budi untuk mendekat, "Kamu cari tahu dimana dan apa yang terjadi sama orang yang aku tabrak. Pengacara yang kamu kirim ke keluarganya suruh jangan dulu datang. Aku yang bakal minta maaf sendiri."

"Iya mas!"

Dokter pun pamit, Om Budi dan Dokter Anton sempat saling pandang sambil menyiratkan rasa heran.

@ @ @

"Chandra! Kaki aku." Aulia mulai menangis.

Chandra yang baru pulang dari kantor langsung memeluk Aulia, "Gak papa sayang, aku disini. Aku gakan kemanapun ya." Chandra menepuk-nepuk kepala kekasihnya itu.

"Tapi aku mau bisa jalan. Aku mau lari sama kamu, jalan ke tempat indah sambil pegangan tangan."

Chandra semakin mengeratkan pelukannya. Mama Ida dan Pak Abdul hanya bisa diam menyaksikan pemandangan itu.

bersambung . .

Ceritan ini bakal sedikit melow alias menyedihkan , hehe . . Jangan lupa komentar dan votenya ya, mau kritik juga boleh kok. .

Jangan lupa follow ig mimin juga untuk update terbaru : @beauty_rainbow18, dan blog mimin di https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/

Between Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang