Putra Mahkota

498 40 5
                                    

Seminggu pun berlalu sejak Raja Emerald pergi meninggalkan duka yang mendalam dihati rakyatnya keluarganya dan seluruh istananya. Namun yang terlebih penting dia meninggalkan janjinya untuk ditunaikan oleh sahabatnya di kemudian hari.

Rakyat Emerald masih berduka karena hati mereka terlalu terluka ditinggalkan orang yang selalu mereka banggakan. Tak bedanya dengan rakyatnya istana ini menampakkan kesedihannya melalui kelopak bunga yang sangat banyak berguguran dilantai.

Dan sebagian kelopaknya dipermainkan oleh angin yang berhembus hingga mereka beterbangan kesana kemari dan dijatuhkan lagi ke lantai dengan lembutnya.

Dari jauh terlihat seorang pelayan istana itu tampak tergesa-gesa menghampiri sebuah ruangan. Dia mulai mengetukkan jemarinya ke pintu dan memanggil seseorang.

"Yang mulia Ratu, Raja Saphire Blue telah tiba."

Ruangan ratu Emerald terlihat gelap dan suram karena tirai besarnya yang dibiarkan begitu saja. Tidak ada seorang pelayan pun yang diijinkan masuk kesana setelah Raja Emerald tiada. Ratu Emerald membiarkannya tetap seperti seminggu yang lalu saat suaminya masih terbaring ditempat tidur mereka.

Sang ratu kehilangan sebelah sayapnya yang selama ini selalu menopangnya kemanapun dia melangkah. Sehingga yang dilakukannya seminggu ini hanya mengurung diri dikamarnya yang besar dan penuh dengan kenangan dari Rajanya tercinta.

Pelayan itu masih tetap mencoba walau ia tahu semuanya akan sia-sia sampai suara seseorang menghentikan panggilannya itu.

"Biar aku saja, kau pergilah." Kata permaisuri Heechul.

"Baik, Permaisuri." Pelayan itu langsung menunduk dan melangkah pergi sambil menghembuskan nafas lega.

Setelah itu Permaisuri Heechul pun memasuki ruangan gelap itu dan mendapati Ibundanya tertidur dan air mata masih membasahi pipinya. Permaisuri Heechul menggigit bibir bawahnya untuk menekan kesedihannya dan segera menghampiri ibundanya.

"Jangan seperti ini, Ibunda." Ucapnya sambil membelai bahu Ratu Emerald.

Menyadari kehadirannya dengan perlahan Ratu pun membuka matanya perlahan dan melihat kesedihan jelas terpancar dimata menantu pertamanya itu. Ratu Emerald pun segera bangkit dari tidurnya dan memeluk permaisuri pertama istananya dengan erat.

"Maafkan ibunda, chullie". Ratu mengatakannya sambil terisak.

"Tidak apa-apa, Ibunda. Tapi kumohon tegarlah untuk kami dan rakyatmu." Permaisuri Heechul tidak dapat menahan air matanya lagi dan dia pun menangis sambil mengeratkan pelukannya.

Setelah beberapa saat dan keduanya tampak tenang mereka pun bersiap untuk menyambut tamu mereka yang sudah menunggu disana. Pangeran dan permaisuri pertama menemani Ibunda mereka menemui tamu penting kerajaan.

Begitu mereka tiba di ruang pertemuan, Raja dan Ratu Saphire Blue beserta semua yang hadir pun berdiri menyambut kedatangannya bersama Pangeran dan Permaisurinya.

Ratu Sapphire Blue langsung mendekati sahabatnya itu dan memeluknya seerat mungkin untuk menyalurkan kekuatannya. Dan mereka pun berbicara tentang kabar masing-masing dan kerajaan mereka serta maksud kedatangan yang tiba-tiba ini.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba Raja Saphire Blue memberikan sesuatu untuk Ratu Emerald yang membuat wajah cantik sang ratu terlihat bingung.

"Ratu Emerald, ini sebagai tanda aku menepati janjiku pada mendiang suamimu." Ucap Raja Sapphire blue sambil menyerahkan kotak berwarna biru dari beledru itu kepada Ratu Emerald.

Ratu Emerald menerimanya sambil melihat kearah Ratu Sapphire blue yang menganggukkan kepalanya. Kemudian Ratu Emerald pun membukanya dengan perlahan sampai isinya terlihat, didalamnya terdapat kalung dengan lointin pecahan hati dari batu Lapiz Lazuly.

"Tidak lebih dari sebulan lagi kalung itu akan menemukan pemiliknya". Raja tersenyum dengan yakinnya Sedangkan Ratu Emerald mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Apa maksudmu?" Aku tidak mengerti." Ratu berkata sambil terus memerhatikan kalung itu.

"Maafkan kelancanganku ini, tapi aku telah berjanji padanya dan aku akan menepatinya." Raja itu menjelaskan maksudnya dengan ragu pada Ratu Emerald. "Inilah tanda ikatan untuk menyatukan keluarga kita dan rakyat kita."

"Aku ingin kita tetap bersatu sampai kapanpun sebelum aku mengikutinya. Hanya ini satu-satunya cara terbaik untuk menyatukan kita seperti yang diinginkan sahabatku." Raja menambahkan.

Setelah meresapi penjelasan itu akhirnya Ratu Emerald mengerti sambil tersenyum penuh arti dan mengambil kalung tersebut sambil menundukkan kepalanya pada Raja dan Ratu Sapphire blue hingga mereka pun melakukan hal yang sama sambil mengucapkan "Terima kasih".

***

Sebulan kemudian kerajaan Emerald kembali seperti biasanya karena mereka tidak mungkin akan bersedih selamanya demi kelangsungan hidup dan kedamaian kerajaan dan seluruh rakyatnya.

Dan saat ini seluruh penghuni istana itu tengah berharap cemas karena hari ini anggota kerajaan mereka akan bertambah. Permaisuri kedua Amethyst akan segera melahirkan anak pertamanya atau putra Mahkota kerajaan Emerald. Namun sangat disayangkan Pangeran kedua atau suaminya tak kan pernah bisa melihat anaknya itu.

Seluruh pelayan Istana sangat menantikan datangnya hari ini karena mereka bisa menerima permaisuri pertama tidak bisa memberikan keturunan untuk kerajaan dan membiarkannya. Maka dari itu hari ini adalah hari yang paling membahagiakan karena sebentar lagi istana ini akan dipenuhi suara-suara yang menggemaskan.

Dan didalam Istana itu didepan sebuah ruangan besar yang merupakan kamar Permaisuri Amethyst terdapat seseorang yang berjalan kesana-kemari sambil sesekali dia melirik ke arah piintu. sampai sebuah suara mengejutkannya.

"Tenanglah, Hannie" Permaisuri Heechul mencoba menenangkan suaminya.

"Ah..maafkan aku chullie, aku hanya tidak sabar ingin melihatnya." Jawaban pangeran menorehkan sedikit perih dihati permaisuri dan dalam hatinya ia berkata 'Seandainya aku yang ada didalam sana'.

Namun saat pintu kamar tersebut tiba-tiba terbuka dan menampilkan sosok ibunda mereka yang sedang menggendong seorang bayi, pikiran sedih Permaisuri Heechul menghilang segera setelah dia melihat wajah malaikat kecil dihadapannya itu.

"Dia seperti malaikat" Heechul berkata sambil membelai pipi malaikat kecil itu.

"Dia sangat sempurna, kulitnya seputih susu, bibirnya sangat menggemaskan."Pangeran Han menambahkan.

"Dia putra mahkota pertama kita, Cho Kyuhyun"

**

To be Continue...

Love In Lapiz LazulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang