14. Heart Tone

417 55 6
                                    

Suara rintik hujan saat ini seperti salah satu saksi Guanlin mengatakan bahwa ia ingin memperbaiki semua yang terjadi bersama sohye.

Tangan kanannya yang kini masih menahan tangan kiri sohye mulai ia naikkan ke tuts piano.

"Gue mulai ya? Lo dengerin kan?" Ucap Guanlin menatap mata sohye. Terlihat senyuman tipis dibibir Guanlin seakan Sohye kemarin tidak menderita karena ditinggalkannya.

Sohye dengan refleks melihat mata guanlin. Dia melihat kelemahannya sendiri. Baginya melihat mata guanlin adalah hal yang indah sekaligus menyakitkan.

Menatap Guanlin dari dekat adalah hal yang selama ini Sohye rindukan, tetapi setelah bertemu kenapa Sohye malah semakin cemas? seperti ada tembok yang menghalangi mereka.

Sohye cemas, dia takut Guanlin akan jatuh cinta pada sosok yang lain. Atau mungkin masih mencintai Sohye tetapi keadaan memaksa untuk tidak.

Who are we?
Just a speck of dust within the galaxy?

Woe is me,
if we're not careful turns into reality
Don't you dare let our best memories
bring you sorrow

Suara guanlin menenangkan semua pikiran yang ada dikepala sohye. Menghilangkan rasa cemas akan kehilangan seseorang yang ia cintai.

Karena memang benar, setelah jatuh cinta hal yang datang adalah kecemasan. Kecemasan karena takut tidak dicintai kembali atau bahkan saling cinta tetapi tidak bisa bersama.

Seandainya waktu bisa berhenti. Gue mau ada disisi lo kaya gini. -sohye

Kalau hujan bisa ngomong, dia pasti tau siapa orang yang selama ini gue rindu. Karena disetiap rintiknya cuma lo yang gue ucap.
-guanlin

Kalimat dari lirik-lirik itu tak terasa telah guanlin nyanyikan. Guanlin menjauhkan tangannya dari tuts itu.

"Sohye, lagunya selesai tapi gak dengan perasaan gue," Guanlin menatap gadis itu.

"Kenapa?"

"Karena gak semua perasaan bisa mati gitu aja. Perasaan itu gak kaya lagu yang jelas berapa detik dan menitnya." Jelas Guanlin, Sohye hanya diam.

"Maaf kalo selama gue pergi, ada banyak kebohongan yang gue buat." Lanjutnya lagi.

"Lo gausah minta maaf, sekarang gue bukan siapa-siapa lo lagi jadi gue ga berhak marah," Sohye membuka suaranya.

"Tentang pertunangan itu, gue-"

"Gausah dibahas lin, itu semua udah jelas. Gue emang harus mundur." Sohye mengangkat badannya dan akan segera beranjak pergi.

"Sohye please percaya sama gue lagi, bahagia gue cuma di lo," guanlin berdiri, menatap sohye dari belakang.

"Semuanya gak akan berubah jadi apa-apa lagi, emang udah selesai."

"Kalo gitu gue mau ulang dari awal,"

"Gue gabisa," jawab sohye cepat.

"Apa karena jihoon? Lo udah suka sama dia?" Tanya guanlin.

"Iya gue suka!"

Degg..

Saat itu juga kedua jantung yang berada diruangan itu sama-sama berdegub seperti terkenal pukulan yang keras.

Wanna Be My Love? | Wanna One +kimsohyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang