Title: Chocolate Love
Author: Diana Kusuma Astuti (Audrey Rachel)
Genre: Romance
Oik mengaduk coklat yang sedang dipanaskannya. Memang rasanya nikmat meminum coklat panas di awal musim dingin. Ia mengangkat teko itu dari atas kompor. Menunggingkan teko itu dan menuangkan isinya kedalam mug keramik.
"Mungkin rasanya nikmat kalau minum coklat sambil melihat hujan salju pertama musim dingin tahun ini."gumam Oik.
Ia menyambar mantel yang tersampirkan di kursi ruang tamu. Ia keluar dari rumah dan duduk di beranda rumah.
Ia menatap setiap butir salju yang turun ke bumi sambil menyeruput coklat panas dari mugnya. Sampai matanya menatap ke arah seorang pria yang berjalan menembus hujan salju tanpa mengenakan mantel ataupun jaket tebal. Wajahnya sedikit pucat. Oik meletakkan mugnya diatas meja kecil yang ada disampingnya lalu ia berdiri dari tempat duduknya.
"Hai,"teriak Oik kearah pria itu. Pria itu menoleh ke kanan dan ke kiri. "Iya kamu sini sebentar." Pria itu berjalan kearah Oik sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kamu orangbaru disini ya?" Pria itu hanya mengangguk. Giginya terus bergetar. "Kamu kedinginan? Ayo mampir dulu ke rumahku. Hangatkan dirimu. Aku juga habis buat coklat panas agak banyak."Ajak Oik.
"Tidak usah. Makasih banyak."elak Pria itu.
"Sudahlah tidak apa-apa. Kamu sepertinya sudah terlalu kedinginan."ucap Oik sembari menarik pria itu masuk kedalam rumahnya. Oik membawa pria itu ke depan perapian yang masih menyala. Oik meninggalkan pria itu duduk disana. Ia berjalan mengambil coklat panas untuknya.
"Ini ada coklat panas buat kamu. Minumlah dulu."Pria itu menerima coklat panas dari Oik.
"Makasih. Coklat panasnya."
"Sudahlah. Anggap aja ini sambutan dariku karena kamu menjadi tetangga baruku. Oh ya, kamu ngapain keluar gak pake mantel atau jaket tebal?"ucap Oik sembari memasukkan beberapa batang kayu supaya perapian itu menyala.
"Oh tadi aku habis pulang ngurus kuliahku disini. Aku kira tak akan hujan salju seperti ini. Tapi setelah aku turun dari kereta. Hujan salju turun. Awalnya hujan salju tak turun deras. Namun, setelah aku sampai di toko Fashion Models, salju turun deras jadi beginilah aku sekarang."jelasnya.
"Oh begitu."
"Ngomong-ngomong dari tadi kita belum kenalan. Namaku Cakka Stevent."ucapnya sembari mengulurkan tangannya. Oik membalas uluran tangan itu.
"Namaku Clarissa Oik."
"Senang berkenalan denganmu Clarissa."
"Jangan panggil aku Clarissa, panggil saja aku Oik."
"Baiklah Oik. Sekarang jam berapa ya?"
"Memangnya ada apa? Coklat panasmu juga belum habis."
"Jam 4 nanti aku ada acara." Oik melirik kearah jam yang terpasang di tangan kirinya.
"Sekarang baru jam setengah 4." Cakka berdiri dari tempat duduknya dan meletakkan mugnya diatas meja.
"Maaf aku harus pulang sekarang lagi pula hujan salju sedah mulai reda. Terimakasih atas bantuannya."pamit Cakka.
"Tunggu." Cakka menghentikan langkahnya. Sedangkan Oik mengambil mantelnya yang ada di dalam lemari. "Ini buat kamu. Supaya kamu gak kedinginan lagi."ucap Oik sembari menyodorkan mantelnya.
"Makasih. Besok bakal aku kembaliin."ucap Cakka menerima mantel pemberian Oik. Oik mengantar Cakka sampai depan rumahnya. Belum sampai teras rumahnya. Belum sampai di depan rumah. Seseorang masuk kerumah Oik dan melihat Oik sedang berjalan keluar.
"Oik,"sapa orang itu. Deva Mahesa.
"Eh Deva. Kamu ngapain ke rumahku?"tanya Oik.
"Kamu lupa ya? Ini awal Desember. Biasannya kita ngadain party minum coklat panas kecil-kecilan. Apa kamu lupa?"selidik Deva.
"Oh ya aku baru inget. Coklat panasnya udah aku buatin kok."
"Ekhm....Oik aku pamit pulang dulu."
"Oh ya Dev, kenalin dia tetangga baru aku."Cakka mengulurkan tangannya." Cakka Stevent" Deva membalas uluran tangan itu. "Deva Mahesa."
"Ya udah Ik, Dev aku pamit pulang. See you!"
"Hati-hati di jalan Kka!" Cakka hanya tersenyum kearah Oik. Oik melambaikan tangannya. Setelah sosok Cakka menghilang dari pandangan, Oik membalikkan tubuhnya dan menggandeng Deva.
"Ayo Dev masuk"
