Chapter 2

476 10 0
                                    

Oik dan Deva masuk kedalam rumah Oik. Berjalan beriringan menuju kearah perapian yang masih menyala. Deva duduk tepat di depan perapian sambil melepas sarung tangan dan mantel yang ia pakai. Sedangkan Oik melanjutkan perjalannya menuju dapur mengambil coklat panas dan beberapa potong kue brownies.

"Dev, coklat panasnya ternyata habis tadi udah buat ngejamu cakka. Trus gimana dong?kalau browniesnya lagi aku panasin di microwave."ucap oik sembari meletakkan tutup teko diatas meja. Deva menoleh kearah Oik. Ia berdiri dan mendekati kearah Oik. Ia melihat dalam teko yang sudah hampir habis. Ia membuka kulkas milik Oik mengambil beberapa blok coklat yang masih membeku.

"Ini masih ada beberapa blok coklat kita bisa buat coklat panas." sembari menunjukkan beberapa blok coklat kearah Oik.

"Tapi, itu buat persediaan coklat natal nanti."Oik menatap Deva.

"Itu soal gampang kita bisa beli lagi kan? Pokoknya acara tahunan minum coklat panas musim dingin harus dilaksanakan. Oke besok aku yang traktir deh coklatnya." Oik tersenyum lalu menerima coklat itu dan mulai memotongnya menjadi beberapa bagian kemudian di panaskan. Deva masih berada disana duduk diatas meja dapur sembari melihat Oik memotong blok coklat.

"Dari pada kamu bengong duduk disitu. Tolong ambilin browniesnya di microwave dong sarung tangannya ada di dekatnya." Deva turun dari meja dan berjalan mengeluarkan browinies yang ada di dalam microwave. Pandangannya tertuju pada krim berwarna putih yang ada di atas kue brownies. Ide jahilnya muncul ia mencolek krim itu dan mencolekkannya kearah pipi Oik.

"Deva kamu apa-apaan sih. Jadinya kotorkan pipi aku!" Ucap Oik sembari membersihkan pipinya. Ia mengambil sendok yang dibuat mengaduk coklat panas. Ia mencolek sisa coklat panas yang menempel disana dan mencolekkannya ke pipi Deva.

"Rasain tuh :P " Akhirnya mereka jadi saling colek-colekan coklat dan krim. Mereka saling tertawa lepas dan akhirnya Oik berhasil tertangkap oleh Deva.

"Kamu udah gak bisa kemana-mana lagi, Oik"

"Dev, lepasin dong. Aku mau ngangkat coklat panasnya nanti gosong lho. Lo mau coklat panas gosong?"Ucap Oik beralasan. Deva melepaskan pelukannya dan berjalan ke depan perapian lagi.

Oik menuangkan coklat panas yang baru jadi itu ke dalam 2 mug besar. Ia membawa 2 mug coklat panas dan beberapa potong brownies lalu mendekat kearah Deva. Deva menoleh kearah Oik dan menyuruh Oik duduk di sampingnya. Deva dan Oik memegang mug masing-masing.

"Ok. waktunya kita bersulang."

"Tunggu dulu! kita harus ngucapin ikrar dulu dong!" Deva mengangguk.

"Demi kelancaran musim dingin tahun ini, kita berdoa agar musim dingin tahun ini menjadi musim dingin paling indah dari tahun-tahun sebelumnya. Bersulang" Oik dan Deva menyulangkn mug masing-masing dan mulai menyeruput coklat panas itu. Deva memegang mug itu sambil menunduk lalu ia menolehkan wajahnya kearah Oik. Karena merasa dilihati oleh Deva, Oik menghentikan menyeruput coklat panas.

"Ik, Tadi ngapain tetangga kamu yang namanya Cakka itu ke rumahmu?"

Chocolate LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang