Voment please
****
Happy reading
Dea Sinta dan Rara berada di dalam bioskop sekarang,menikmati film horror yang sangat Sinta dan Dea sukai dari berbagai genre film yang ada di dunia.Entahlah wanita berprestasi seperti mereka menyukai hal yang berbau horror sejak mereka masih kecil yang tidak sesuai dengan kepribadian mereka yang terlihat diam dan cuek
"Ck harusnya itu setannya jangan hanya ketawa aja dan gak muncul!" gerutu Sinta
"Ta serem tahu kalo muncul,suaranya aja udah buat gue ngrasa setannya ada di deket gue!" balas Rara dengan bersembunyi di balik lengan Dea
"Lo mah penakut!" ejek Sinta,Rara mendengus
"Gue nonton satu film ini aja,entar malam nyokap mau pergi!" Sinta menaikkan satu alisnya"Lo yakin berani sendiri?" tanya Sinta menggoda,Rara berdecak
"Kalian berdua tanggung jawab!" Dea mengerutkan keningnya
"Tidur di rumah gue aja!" ajak Dea tak punya pilihan
"Gak ah,om Ferdy ada di rumahkan?" Dea menaikkan satu alisnya
"Lo kenapa takut banget sama papa gue?" tanya Dea curiga,Rara tersenyum kikuk
"Gue pernah mecahin pot bunga tante Tamara dan ketahuan om Ferdy!" Rara cengengesan
"Kapan?" tanya Sinta
"Pas SMP,sebenarnya gue gak takut.Lagian om Ferdy juga gak marah,tapi gue gak enak aja sama om Ferdy!" Dea menggelengkan kepala tak habis fikir dengan jalan pikiran Rara,itu udah lama banget dan dia masih aja takut.Mungkin Ferdy juga udah lupa"Yah filmnya udah kelar,lo sih Ra ngajakin kita ngobrol mulu!" kesal Sinta
"Yaelah tinggal browsing lagi!" kata Rara"Tapi filmnya udah gak trend lagi!"
"Udah ah,yuk kita makan! Gue laper!" ajak Rara,mereka berdua mengangguk
****
Disisi lain Dava sedang berada di lapangan basket tempat mereka latihan
"Dav lo yakin gak mau cerita gitu?" Dava mengerutkan alisnya"Ya Dav,lo kenapa tadi siang marah pas lihat siapa tuh namanya ya.Gue lupa!"
"Dea Sinta sama Rara di deketin sama Dewa!" Dava mengepalkan tangannya mengingat hal itu.Dava hiraukan pertanyaan sahabatnya lalu mengecek ponselnya
Dava menghembuskan nafas kasar saat tak ada notif apapun dari istrinya,Dava tahu kalau Dea memang gadis yang cuek dan pendiam tapi dia gak ngerti kalau cueknya level akut melebihi dirinya
"Dav lo suka diantara ketiganya?" tanya Bintang,Dava menatap Bintang sekilas lalu menutup matanya dengan bersandar pada pohon di luar lapangan basket
Bintang dan Zacky menghela nafas
"Gue yakin lo gak mungkin galau karena Fani!""Hm!" dehem Dava tanpa merubah posisinya
"Jadi bener lo suka di antara ketiganya?" heboh Bintang
"Hm!" Bintang dan Zacky mendekat kearah Dava
"Dav lo jangan ambil inceran gue!"
"Gue juga setuju sama Bintang!" Dava membuka matanya"Bin lo juga suka di antara mereka?" tanya Zacky
"Lah lo juga?" Zacky mengangguk"Kita barengan sebut nama di antara mereka!" Bintang mengangguk atas usul Zacky
"Dea"
"Dea"Dava benar-benar mengepalkan tangannya,mata Bintang melotot ke arah Zacky sama halnya dengan Zacky
"Lo harus mundur!" ucap Bintang"Eh lo aja yang mundur!" Zacky tak mau kalah
"Kalian berdua yang mundur!" kepala keduanya menoleh kearah sumber suara yang dingin nan tak terbantahkan
"Lo juga incar Dea Dav?" kaget Bintang,Dava memutar matanya malas
"Kalian menyerah,gue gak akan lepasin Dea!" aura di sekitar mereka terlihat berbeda setelah ucapan Dava yang dingin
"Kita belum bersaing,lo gak boleh kaya gitu Dav!" Dava menghembuskan nafas kasar
"Lupakan Dea,kalian deketin sahabatnya!" Bintang dan Zacky menggeleng
"Gak bisa!" kompak keduanya
Dava menggeplak kepala kedua sahabatnya
"Menurut lo kenapa gue harus jadi guru privat basket seminggu lima kali? Lalu,gue mau kalian diem!" Bintang dan Zacky terbengong karena kalimat panjang Dava"Kenapa?" tanya Bintang
"Buat Dea!" jawab Dava jujur"Lah apa hubungannya sama elo yang cari duit sama Dea coba?" tambah Zacky,Bintang menganggukkan kepalanya setuju dengan pertanyaan Zacky.keduanya mendekat kearah Dava karena penasaran
"Dav jawab!" pinta Bintang karena Dava hanya diam dan malah menutup mata kembali
"Kalian harus tutup mulut!"
"Buat apa?" Dava di buat jengkel oleh dua sahabatnya itu
"Buat keselamatan Dea!"
"Emang Dea kenapa?"
"Dia istri gue!" jawab Dava tak mau Dea jadi bahan perebutan dua sahabatnya,dia percaya pada Bintang dan juga Zacky karena mereka sahabatan sejak kecil.Mereka pasti bisa jaga mulut mereka
"Apa lo bilang?" tanya Bintang kaget bukan main atas pernyataan Dava,begitu juga dengan Zacky yang tak mampu untuk berkata-kata
"Gue udah bilang!" jawab Dava acuh
"Lo udah married? Kapan? Terus sama Dea pula,lo gak ngundang kita gitu? Wah parah lo Dav!" tuh kan dari nada Bintang emang gak ada nada marah tapi pasti gak habis pikir sama Dava itu
****
Davanas Abigael
Deandra Navela
Voting please08 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
HMH Seasons 2
Romance(HR 1) In Fiksi Remaja (HR 2) In Teenfiction (HR 8) In Romance Diusianya yang masih 17 tahun Davanas Abigael di haruskan menikah dengan teman seangkatannya yang bernama Deandra Navela,gadis cantik pendiam dan penurut Bagaimana hubungan pernikahan me...