Voment please****
Happy reading
"Dava!" panggil seseorang yang sangat Dava kenali karena dulu Dia pernah mengisi hari-hari Dava di setiap waktunya. Seorang wanita yang akhirnya membuat Dava sadar bahwa seseorang lain jauh lebih tahu dirinya dari pada orang lain.
Dava membalikkan badannya saat berjalan dengan dua sahabatnya Zacky dan Bintang.
"Ah elah cewek ini lagi." celetuk Bintang yang di angguki setuju oleh Zacky yang berada di sampingnya.Mereka sekarang berada di jarak 4 M dari gerbang sekolah. Dava hanya diam memandang wanita itu, sifat dingin dan cueknya kembali menguar
"Dava kita jalan yuk?" ajak Fani. Mantan pacar Dava sebelum menikah dan sesudah menikah meski hanya berjalan beberapa bulan karena apa yang di lakukan Fani padanya membuatnya sadar, benar-benar sadar dan Dava tidak akan menyesalinya."Eh cabe enggak usah ganggu Dava lagi bisa?" kini Zack yang bertanya, Fani memandang ke duanya sinis. Seolah meminta ke dua sahabat Dava itu untuk diam, tapi Bintang dan Zacky malah mengejeknya membuat Fani harus menegurnya.
"Lo berdua diem deh!" Zack dan Bintang berdecak, Fani melaksanakan aksinya dengan bergelayut manja pada lengan Dava. Dava diam, bukan rasa nyaman seperti dulu yang Ia rasakan saat berada di dekat Fani melainkan rasa jijik dan muak. Muak atas sifat asli Fani yang selama ini hanya sebuah topeng di depan Dava.
"Dav!" panggil Fani manja, Dava tidak bergeming karena kini mereka menjadi pusat perhatian di pagi ini. Banyak yang menduga bahwa Dava dan Fani akan CLBK karena Dava tidak menolak gelayutan manja dari Fani. Tahukah mereka jika Dava benar-benar ingin mendorong Fani jika Fani seorang pria, tapi Dava sadar. Fani hanyalah seorang wanita dan main fisik bukan untuk wanita.
Dava mendadak membeku saat matanya bersibobrok dengan mata biru laut yang memandangnya dengan penuh ke lembutan, wanita yang kini berjalan dari gerbang itu menatap dirinya bersama dua sahabatnya.
"Wah kayanya Fani mau ajak Dava balikan deh." ucap Sinta sahabat Dea, Rara mengangguk membenarkan dengan terus menatap sang mantan ketua Osis mereka."Ya kayanya." tambah Rara, Dea diam meski matanya tidak lepas dari Dava dan beralih ke lengan Dava yang di gelayuti oleh Fani.
"Kita ke kelas saja." ajak Dea, untuk yang terakhir Dea menatap Dava. Bukan karena penasaran tapi melihat bibir itu yang bergerak tanpa suara padanya.
"I love U.".Dea tersenyum menanggapi ucapan Dava yang hanya di tangkap baik oleh Dea. Hati Dea sedikit bahagia, Dea berjalan ke arah kelasnya seolah tidak terjadi apa-apa. Apa Dea cemburu? Ya, sebagai seorang istri dan sebagai seorang yang dulu mencintai Dava dalam diam. Meski sampai sekarang Dea belum juga mengutarakan perasaannya. Dea masih enggan untuk mengungkapkan perasaannya pada Dava, bukan karena rasa itu hilang tapi karena Dea masih takut akan sebuah penolakan.
Pernikahannya dan Davapun tidak ingin Dea koar-koar sampai sekarang, karena memang hanya keluarganya saja yang tahu pernikahan antara dirinya dan Dava telah terjadi.
"De, Lo katanya cinta banget sama Dava. Kok Lo biasa saja sih?" tanya Sinta.
"Ya Gue juga tahukan Dava cintanya sama siapa?" balas Dea dengan kata-kata jengahnya.
"Lagian Gue emang cinta sama Dia tapi kalian juga." Sinta dan Rara tertawa.
"Iya ya, Davakan di cintai banyak wanita." Dea tertawa menanggapi, inilah alasan ke napa Dea tetap menutup rapat hubungannya. Banyak fans Dava dalam satu sekolah, bahkan semua siswi satu sekolah fans fanatik dari Dava. Dan Dea ingin aman dari semua serangan. Entah itu padanya ataupun pada suaminya, Dava.

KAMU SEDANG MEMBACA
HMH Seasons 2
Romance(HR 1) In Fiksi Remaja (HR 2) In Teenfiction (HR 8) In Romance Diusianya yang masih 17 tahun Davanas Abigael di haruskan menikah dengan teman seangkatannya yang bernama Deandra Navela,gadis cantik pendiam dan penurut Bagaimana hubungan pernikahan me...