Bagian 1

834 45 7
                                    

Tengah hari itu rupanya Nassar tak dapat tidur. Ingatannya masih tertuju ke pemilik nama Aulia.
Kemudian...dia membuka aplikasi youtube di ponselnya. Sebentar tersenyum...sebentar menangis.
Nassar pergi ke Negara London dan condong menggeluti profesi yang lain...
Produser film, dan soundtrek video klip lagu dangdut. Itulah kenapa...Nassar tak lagi kena sorot kamera dan sepi akan gossip dirinya.
Sebaliknya, Aulia.
.
Aulia pagi-pagi buta telah bersih-bersih diri dan persiapan kostum untuk pertunjukannya di Kota Jogjakarta.
"Kak Cahu...kotak kosmetikku mana?"
"Ya, Allah...sayangkuu...ini...kaan...Aulia sendiri yang taruh di atas kursi makan...lupa?"
Hanya senyum cengirnya tampakkan gigi putih depannya. Cahu hanya tersenyum dan mengelus rambut panjang milik Aulia.
Sekelebat...Aulia seolah melihat sosok Aa Nassar.
"Aa Nassar?"
Cahu mengangkat kepalanya dan mencari yang disebut Aulia tadi. Tapi...kosong...hanya suara jangkrik di tempat itu, tempat tinggalnya bersama kedua orang tuanya. Ya, Aulia kini telah kembali di Pontianak...setelah gemerlapannya sebagai artis muda penyanyi dangdut itu meredup. Sejak kepergiannya Nassar...
.
Via ponsel:
"Halo...?"
"Assalamu'alaikuum...Sar. Gue, Irfan sama Ramzi ngadain arisan sekaligus reuni anak2 DA sampai anak LIDA Asia. Datang ya?"
"Wa'alaikumsalam...emm...gue gak tahu. Karena masih banyak ada urusan." ngeles.
"Alaah...lo itu kagak da urusan, tapi elo gengsi ma Aulia. Lo kaan...cinta mati sama Aulia. Hahaha...ngaku aja deh, lo!"
Nassar tersenyum.
Nassar dalam hati :
Sialan lu. Bener juga lagi omongannya ke gue.
"Sar...lo masih disitu kaan...?"
Tuut....tuuut....
Nassar sengaja putusin ponselnya. Jujur dalam hatinya, rindu, cinta memang masih ada untuk Aulia...tapi rasa kecewa masih dominan...
.
Bersambung

CINTA TIADA USAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang