Bagian 8

346 34 10
                                    

Di kamar Hotel :

Kamar hotel bernomor 12 adalah ruangan kamar yang sedang. Karena Nassar tahu , dia tinggal seorang diri di Hotel , lebih tepatnya belum menikah. Setengah tujuh pagi terdengar suara ketukan pintu dari petugas bersih-bersih.
Nassar dengan buru-buru membukakan pintu kamar , sampai hampir terpeleset di lantai.
Hem...namanya juga baru bangun tidur. Jadi , nyawanya belum lengkap.

"Maaf , maafkaan...saya ketiduran di dapur. Jadi , saya...biasa. Mbak ini...cleaning servis?," tanya Nassar ragu.
"Iya , aa... Saya teh emang petugas bersih-bersih atuh. Permisi..."

Nassar pun terdiam lama sambil sedikit menanyakan siapa nama aslinya , alamat rumahnya , sampai apa hobynya. Nassar memang di akui sebagai artis ibu kota , yang humble , dan peduli. Juga terkadang tak segan mengeluarkan banyak uang untuk yang membutuhkan.
Saat masih asyik dalam obrolan , ternyata ada panggilan dari benda persegi bermerk aple itu bernyanyi.
Nassar pun menuju kamar tidurnya dan meraih benda persegi itu di atas meja rias.
Setelah melihat layar ponselnya , mendadak tertarik bibirnya ke atas. Nassar tersenyum sejenak dan memencet tombol bergambar telepon berwarna hijau di sebelah kanan.

Klik!
"Assalamu'alaikum abah?"
"Wa'alaikumsalam , Nassar. Kamu teh gimana? Pulang dari LN bukannya mampir dulu ke rumah Abah , malah kumpul ke rumahnya Irfan Hakim. Udah tak mau akui kita ini keluarga kandungmu? Kasihan Mama kamu dari kemarin nanyain kamu teruus..."
"Abah...Nassar kaan...udah gedhe. Lagipula Nassar ke sini karena ada acara reunian anak DA sampai LIDA. Jadi , Nassar pun belum sempet ke rumah Abah. Baru istirahat. Nanti kalau capeknya udah hilang. Insha Allah Nassar mampir ke rumah Abah di Bandung. Ya?"
"Sekarang , kamu itu tadi malam tidur dimana? Biar Abah jemput pakai supir Abah. Katakan...dimana alamatnya...!"
"Abah....abah...?"
"Nassar...pokoknya abah minta kamu ke sini...!"
Tuuut....tuuuut

Nassar terdiam sejenak.
Petugas bersih-bersih pun telah keluar dari kamar nomor 12.

Abah kenapa ya , Allah? Apa salah hamba?

Nassar kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Setelah sekitar 30 menit , Nassar keluar dari kamar mandi dan menuju tempat sholatan.
Nasaar melakukan sholat dhuha.

Ya , Allah saya meminta petunjuk-Mu dimanakah tulang rusukku berada? Ku mohon berikan sinyal lewat mimpi saya. Siapakah gerangan? Apakah benar Aulia? Atau yang lain...?

Di kamar kostan pria:
Cahu baru bangun tidur , dan menuju kamar mandi untuk berwudhu. Tampak kedua mata Cahu memerah.
Beberapa teman yang melihat keanehan itu , hanya diam. Tak berani tegur...
Ada apa dengan Cahu?

Bersambung
Like n Comment
See u

CINTA TIADA USAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang