Chapter 5

2.6K 469 55
                                    

Jungwoo yang melihat itu pun merasakan hatinya sedikit tergores. Ia lebih memilih untuk tetap tinggal di kelas dan menelungkupkan kepalanya di atas meja.

'Apa Lucas membenciku? Kenapa rasanya sakit saat ia seolah seperti tidak mengenaliku? Apakah ini yang dirasakan Lucas selama ini? M-maaf... tapi Lucas, aku sedikit... merindukan..mu.'

Seperti biasa Lucas akan dengan segera meninggalkan kelas untuk menuju tempat kerjanya. 'Jam berapa ya sekarang?' Lucas merogoh sakunya tetapi ia tidak menemukan ponselnya.

'Loh? Apa ketinggalan ya? Oiya! Tas buku-buku tugas masih dikelas yaampun Lucas bodoh!' Lucas menepuk dahinya menyadari kebodohannya.

Lucas memutar badannya dan kembali ke kelas. Ia melihat Jungwoo yang sedang menelungkupkan kepalanya di meja. 'Loh? Jungwoo? Kok dia belum pulang? Apa dia sedang tidur?' Lucas dengan cepat mengambil barangnya yang tertinggal tanpa mengeluarkan suara.

Brak!

"OHMYGOD!" Lucas kaget setengah mati karena Jungwoo yang tiba-tiba menggebrak meja tanpa mengubah posisinya.

"Hah, bagus sekali Jungwoo. Kau sampai berhalusinasi seperti ini. Haha, hahaha." Jungwoo bermonolog dan terdengar oleh Lucas.

'Apa ia sedang ada masalah? Sebaiknya aku tidak mengganggu'. Lucas menatap lama ke arah Jungwoo yang sama sekali tidak merubah posisinya dan bahkan tidak menyadari hawa keberadaan Lucas. Ia menatap Jungwoo dengan penuh rasa rindu, penasaran, dan cinta? Lucas segera keluar dan menuju tempat kerjanya.

09.03 p.m.

Lucas dengan cepat menyelesaikan shiftnya dan berganti pakaian lalu pulang ke rumah. Ia berjalan menyusuri jalan malam yang sepi. 'Haaaah, sepi sekali. Disaat seperti ini..Mama... aku merindukanmu.' Lucas menghela napas panjang. 'Jungwoo, aku juga merindukanmu hehe.' Lucas dengan cepat melangkahkan kakinya ke rumah. Ia ingin segera menyelesaikan tugas joki-nya dan belajar untuk ulangan besok.

11.54 p.m.

Lucas beruntung karena tugas jokinya kali ini sisa sedikit sehingga ia bisa selesai dengan cepat dan menggunakan waktu sisa untuk belajar. Ia melepaskan kacamatanya sembari meregangkan badan.

'Mama, apa sebaiknya besok aku mengunjungimu? Aku ingin bercerita sedikit-tidak tapi banyak tentang lelaki yang benar-benar telah membuatku jatuh kedalam pesonanya.' Lucas tersenyum mengingat masa kecilnya yang sangat polos.

"Mama..jatuh cinta itu... apa?" Tampak seorang anak kecil berlari mengitari taman dan menghampiri wanita cantik yang terduduk di kursi roda. Ia meletakkan kedua tangan di pipinya dengan paha sang wanita sebagai tumpuan kedua sikunya.

"Eh? Ada apa Yukhei? Apa kau jatuh cinta hmm?"

"Mama jatuh cinta itu apa? Yukhei ingin tahuuu" sang wanita cantik yang dipanggil mama oleh Yukhei kecil itu pun tertawa kecil.

"Jatuh cinta itu adalah dimana kau merasa ingin memiliki, melindungi, dan menjaga sesuatu yang sangat penting dan berharga untukmu, sayang" ucapnya sembari mengelus kepala si kecil.

"Kalau begitu, mama.. Yukhei jatuh cinta!" Ucapnya dengan mata berbinar.

"Benarkah? Siapa seseorang yang sangat beruntung itu?"

"Mama! Yukhei jatuh cinta pada mama!" Sang wanita pun tertawa akan ucapan polos puteranya. Yang ditertawakan hanya menatap bingung ibunya.

"Yukhei... jatuh cinta itu hanya untuk pasangan hidupmu nanti. Mengerti?" Yukhei kecil hanya mengangguk dan tersenyum dengan lebar membuat sang ibu gemas sehingga berakhir dengan hidung kecilnya yang memerah karena dicubit sang ibu.

For You | Caswoo [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang