End & Epilogue

3.8K 485 45
                                    


08.59 p.m.

Setelah mengunjungi makam Yang Mi, Lucas dan Jungwoo pulang dengan menggunakan bus. Jungwoo yang tak kuasa menahan kantuk pun tanpa sengaja menyandarkan kepalanya ke bahu Lucas.

Tentu saja Lucas sangat tidak keberatan dengan hal itu. Ia malah mengubah posisi tidur Jungwoo menjadi bersandar ke dadanya dengan tangan Lucas yang merangkul tubuh Jungwoo. Sangat nyaman, bukan?

Saat sekiranya bus sudah mendekati halte pemberhentian, Lucas sangat tidak tega untuk membangunkan Jungwoo. Ia akhirnya memutuskan untuk menggendong Jungwoo di punggungnya. Masa bodoh dengan tatapan aneh dari orang-orang. Ia berjalan menuju pekarangan rumah Jungwoo dan sampai pada rumah nomor 15.

Lucas memencet bel namun belum ada yang keluar. Ia pun menunggu sembari memencet bel tersebut sampai akhirnya seorang wanita paruh baya berwajah persis seperti seseorang yang ada di gendongannya keluar menghampiri mereka.

"Astagaaaa Jungwoo-ya! Aduh anak ini sangat merepotkan pasti ya? Ayo masuk, kau pasti lapar kebetulan aku sudah menyiapkan banyak makanan." Ucap Mrs. Kim.

"B-begini bibi—"

"Ibu, panggil saja aku ibu ya? Yayaya?"

"Uh.. baik Ibu. Begini, aku-"

"Ayo masuk dulu. Aduh maafkan Jungwoo ya pasti dia sangat merepotkan. Mari masuk."

"Tidak apa ibu." Lucas sebenarnya ingin pamit langsung pulang karena ia belum memberi makan malam untuk Cassie. Tapi karena Mrs. Kim memaksa untuk masuk maka mau tidak mau ia menurutinya.

Ia diberi tahu letak kamar Jungwoo. "Lantai dua, lurus sampai bertemu lorong dekat pintu coklat, lalu ke kanan. Pintu kamarnya berwarna putih. Setelah itu ke ruang makan ya! Kau pasti lapar kan?" begitulah arahan dari Mrs. Kim. Setelah menemukan kamar Jungwoo, Lucas pun menidurkan Jungwoo dengan hati-hati agar ia tidak terbangun. Setelah itu ia pun bergegas untuk pergi ke ruang makan sesuai dengan perintah Mrs. Kim.

Sesampainya di ruang makan, sudah ada Mrs. Kim menunggu di meja makan. Ia menginstruksikan Lucas untuk duduk di sampingnya.

"Sini duduk, jangan sungkan." Mrs. Kim tersenyum dan Lucas pun duduk.

"Kau tampan sekali dan kalau tidak salah, sepertinya aku pernah melihatmu tapi saat kau masih kecil. Siapa namamu?"

"Lucas, ibu. Nama kecil ku Wong Yukhei" Mrs. Kim yang sedang memotong daging steaknya itu tiba-tiba berhenti dan menatap dalam Lucas.

"Apa kau Yukhei putera Yang Mi?" Lucas pun terkejut mendengar nama ibunya disebut.

"Kau mengenal ibuku?"

"Astaga... saat aku hamil Jungwoo, aku tinggal di hongkong karena suamiku tidak mau diriku dan kandunganku terancam bahaya jika berada di korea dan kebetulan sekali ayahmu adalah dokter kandunganku. Kalau ibumu, waktu itu kami tidak sengaja bertemu di rumah sakit beberapa kali. Suatu saat ketika aku hendak mengecek kandunganku yang sudah masuk akhir bulan ke delapan, ternyata ayahmu tidak ada dirumah sakit karena ibumu sedang melahirkan dirimu, Lucas." Lucas tampak menyimak cerita Mrs. Kim.

"Lalu, saat ku tahu kau sudah lahir, aku pun mengunjungimu dan ibumu. Karena saat itu adalah kehamilan pertamaku dan aku memasuki masa stress pra melahirkan akhirnya ibumu lah yang menjadi pakar ku. Semenjak saat itu kami berteman sampai beberapa minggu kemudian ketika tiba saatnya melahirkan Jungwoo, ibumu lah yang berada di sampingku bukan suamiku. Lucu sekali bukan? Dia adalah wanita yang sangat baik." Lucas tersenyum mendengar cerita Mrs. Kim.

"Terakhir aku bertemu dengannya saat kau dan Jungwoo berumur kurang lebih 4 tahun. Saat itu aku mengunjungi rumahmu hendak berpamitan karena aku akan kembali ke korea."

For You | Caswoo [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang