Tentang Rindu dan Si Perindu.

95

Ada kenangan tentang perempuan yang sedang merindu. 
Bukan karena lelakinya telah pergi.
Bukan pula karena mereka berpisah. 
Karena dari awalpun mereka tidak pernah menjadi satu.

Banyak kenangan yang menutar dibenak. 
Banyak kesedihan yang melanda hati. 
Banyak keinginan yang ia tahan. 
Banyak ucapan yang ingin ia ucapakan. 

Tapi keberanian tak sampai hati. 

Pada hari itu, semua seperti abi baginya.
Sejak ia dan lelaki terkasihnua memutuskan untuk tidak saling kenal lagi. 
Ia yang selalu menahan tangis setiap mereka bertemu namun tidak saling sapa
Ia yang selalu menahan amarah ketika melihat lelaki terkasihnya melakukan kesalahan yang sama. 

Ada kenangan tentang perempuan yang sedang berbahagia. 
Setiap detik ia menikmati  waktu bersama lelaki terkasihnya. 
Tiada hari tanpa tawa mereka berdua. 
Tiada hari tanpa kebersamaan mereka
Tiada hari tanpa kisah mereka. 

Tapi semua kenangan itu sudah tinggal bayangan.
Yang tak mampu perempuan itu kembalikan
Yang hanya perempuan itu bisa bayangkan
Tanpa bisa menggenggamnya kembali.
Dan perempuan itu, Aku.