( Part-11 )

419 27 0
                                    

Setengah berlari Shinichi menyusuri koridor Rumah Sakit. Tanpa suara dan dengan raut wajah yang sulit di gambarkan ekspresinya antara cemas  dan penasaran yang tidak bisa Shinichi sembunyikan. Bahkan teguran Heiji dan Kaito agar Shinichi tidak perlu terburu-buru seperti tidak di dengarkan oleh Shinichi sebab saat ini di otak Shinichi hanya keinginan kuat untuk mengetahui keadaan Rachel sekarang. Setelah hampir setengah jam mencari akhirnya Shinichi, Kaito, Heiji, Akako dan Shiho menemukan juga kamar tempat Rachel di rawat. Sesaat Shinichi terpaku melihat sosok yang terbaring di matras putih sana. Yang terlihat dari balik kaca, tubuh Rachel tampak terdiam kaku tak bergerak sedikitpun dengan sehelai kain putih yang menutupi bagian setengah badan Rachel sampai kepala Rachel. Shinichi tiba-tiba panik ketika menyadari keberadaan kain putih tersebut. " apa kah Rachel sudah ?" Tanpa permisi dan pikir panjang lagi Shinichi buru-buru membuka pintu untuk memastikan keadaan Rachel di dalam sana. Tentu saja di ikuti oleh yang lainnya. Sebenarnya dengan melihat kain putih yang menutupi wajah Rachel saja Shinichi sudah bisa  prediksi keadaan Rachel sebenarnya. Tetapi sisi egois Shinichi menolak prediksi logikanya. Untuk pertama kalinya dalam hidup Shinichi berharap analisanya kali ini salah 1000%. Tampak teman-teman Shinichi mendiamkan saja ketika Shinichi menyentuh nadi Rachel walau mereka juga sudah pasti tahu hasilmya. " dingin... kenapa jadi samgat dingin dan tidak ada gerakan... ?? " gumam Shinichi seperti bertanya pada diri sendiri dan tentu otak Shinichi sudah tahu jawabannya. Pelan Shinichi buka kain yang menutupi wajah Rachel dan dalam detik yang sama baik Shinichi maupun yang lainnya saling pandang seperti tidak percaya dengan yang mereka lihat. Khususnya shinichi. Shin seperti di putarkan kembali rekaman kejadian dua tahun silam. Yeah, tampak sekarang wajah Rachel yang masih kotor berlumur darah dan tepat di bagian bawah dada Rachel pada sisi bagian jantung seperti terkena satu tembakan dengan darah yang sudah agak mengental persis seperti luka yang di alami Ran. Shinichi seperti sudah tidak bisa menguasai dirinya lagi. Dengan tegang dan kemarahan ke Tuhan, Shinichi guncang-guncangkan tubuh kaku Rachel. " bangun Hel, kau tidak boleh tertidur di sini. Bangun... !! Kau harus berani melawan Tuhan. Kau masih punya utang penjelasan padaku Hel. BANGUN!! Kenapa sekarang kau berbaring di sini ? Dan kenapa? Kenapa saat terbaring dan sekaratpun kau mengikuti cara Ranku ? Bangun Hel, cepat bangun. Aku mohon jangan mati sebelum kau bayar janji penjelasan kau padaku".

Penuh desprate Shinichi berteriak marah sambil terus mengguncang-guncangkan tubuh Rachel.

" Maaf anak muda, tolong minggir dan jangan sakiti tubuh pasien dengan guncangan keras seperti itu. Ingat pasien ini manusia bukan boneka ", sebuah suara berat menyentakkan Shinichi dan yang lainnya. Rupanya karena larut dalam emosional baik shinichi dan yang lainnya tidak menyadari kedatangan dokter beserta asistennya. Perlahan Shinichi mulai bisa menguasai diri dan mundur dengan langkah lemah tetapi tetap dengan pandangan mata kemarahan. Entah marah kepada siapa. Tuhan atau keadaan ?....

***




☆Bersambung.....☆
.
.
.
.
Karena kesibukan yang full2an jadinya update ga bisa cepettt.... -,-

Broken Angel's ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang