jungkook yang terkena tamparan ilahi dari dokyeom akhirnya bergerak. jungkook tak butuh lama untuk sampai di depan rumah sinb.
dengan tidak tahu rasa malunya jungkook sampai datang ke rumahnya. cih, brengsek lo jungkook.
jungkook mengetuk perlahan pintu rumah sinb. berharap gadis itu masih mau menemuinya.
selang beberapa saat, seorang gadis dengan baju santainya muncul dari balik pintu.
matanya terlihat sembab. terlihat dari wajahnya, yang menampar langsung titik terdalam hati jungkook. wajah kecewa sinb.
gadis itu menghela nafas. "mau ngapain lo kesini?"
tapi jungkook hanya diam mematung di hadapan gadis itu.
"kalo cuma mau diem mending lo pergi," lanjut gadis itu sambil menutup pintu.
buru-buru jungkook menarik kembali pintu itu, dan satu-satunya kata yang bisa keluar dari mulut jungkook adalah maaf.
"maaf."
jungkook sadar dia telah mengecewakan gadisnya. tapi ia masih berharap, gadis itu masih mau memaafkannya.
tapi tidak, sinb adalah gadis yang berpendirian kuat, sekali seseorang mengkhiatinya, ia tidak akan memperlakukan orang itu seperti dulu lagi.
"aku sama yein ituㅡ"
sinb memotong ucapan jungkook.
"kalian cocok kok,"
"sama-sama uler."
jungkook berusaha meraih kedua lengan sinb, tapi langsung ditepis oleh gadis itu.
"jadi apa? kalo lo cuma mau ngebacot mending gausah, gue gamau denger juga."
"aku sayang kamu bi. cuma kamu. yein yang deketin aku, bukan aku."
sinb menghembuskan nafasnya kasar, menahan emosi yang daritadi dipendamnya.
"bullshit, tau ga? kalo lo sayang gue, lo pasti gabakal mau dideketin dia."
jungkook diam lagi, tak bisa melawan.
"udah tau salah lo sekarang? now, go away."
kemudian gadisnya itu menutup pintu rumahnya dengan agak kencang. jungkook terduduk di depan pintu, hatinya serasa tertohok.
ia benar-benar sayang sinb. tapi malah ia sendiri yang membuat gadis itu kecewa dan pergi darinya.
tanpa ia tau, sinb sedang menangis di balik pintu. bukan karena gadis itu lemah, tapi hatinya sakit.
bagaimana bisa, jungkook yang memperlakukannya baik selama ini malah mengkhianatinya.
mungkin selama ini hanya sinb yang berjuang. semua sama saja. ketika ia ingin mendapatkan sesuatu, pasti dia akan berjuang. tapi begitu mereka mendapatkannya, lama-kelamaan mereka mulai tidak puas.
manusia memang serakah.
jungkook sudah berusaha meminta maaf, mungkin harusnya sinb terlalu egois dengan tidak mau mendengarkan penjelasan jungkook lebih dalam. tapi ia pikir percuma.
ketika jungkook kembali ke rumahnya, terlihat seorang gadis yang berdiri diam di depan rumahnya.
gadis itu, jung yein.
"yein?"
gadis itu menoleh ke arah jungkook yang baru saja datang. kemudian ia langsung menunduk.
jungkook mendekat. "maaf."
lagi-lagi maaf, dia sudah menyakiti hati dua gadis sekaligus.
yein menegang di tempat. air matanya mulai jatuh dari matanya.
"gue ga ada perasaan apapun sama lo, gue kira lo ga akan sebaper ini."
yein menggeleng lalu tersenyum. menyadari mungkin ini memang salahnya. seharusnya dari awal ia tidak usah mendekati jungkook.
yein tersenyum tapi siapapun akan tahu bahwa dalam hatinya ia menangis. dia memang bodoh. terlalu bodoh karena berharap bahwa jungkook akan memilihnya.
seharusnya dia sadar dari awal, kalau jungkook tidak pernah memberikan sedikit pun hatinya.
lebih dari itu, ia juga merasa menyesal. kenapa ia melalukan suatu kebodohan dengan berusaha merebut sesuatu yang sudah milik orang lain?
"maaf, tapi kita harus berenti ketemu lagi."
keputusan yang tepat. tapi itu tidak bisa membuat sinb-nya kembali lagi padanya. semuanya sudah terlanjur.
seharusnya jungkook tidak menyia-nyiakan gadis sesempurna sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
one-half ㅡ jungkook;sinb ✔
Short Storymaksud hati memeluk bulan, apa daya tangan tak sampai. makanya jangan maruk. p.s. written in lowercase. frontal. harsh words. bikin emosi dan naik darah. sekian. ©sinbunnyㅡ2018