{05} Potong Kepala Cabut Jantung

92 48 25
                                    

"Jangankan kepala ayam, kepala Keceby pun bisa jadi pajangan di kamar Kelin."

▪️▪️▪️

"Semprul! Kenapa paha yang gurih itu kamu berikan ke ayam ternak sedangkan Putri malah diberikan ceker ayam?!" tanya Keceby marah-marah pada koki huandal di istana.

Khusus pagi ini, ayam milik Kerajaan Lastaru tidak ada satu pun yang berkokok karena takut mendengarkan amukan Keceby pada Koki Drule.

Sedangkan 2 koki yang ikut memasak dengan Drule kabur bersembunyi di kandang kuda karena takut kena amuk. Setidaknya Drule menjadi tumbal teman-temannya hari ini.

Drule hanya garuk-garuk ketiak yang berada di kepalanya. Lantas melanjutkan kembali aktivitas memasak. Iya lah dia kan koki. Selain mengejar ayam sebagai tugas utamanya, ia juga ditugaskan memasak.

"Kuping kamu ada di pantat atau gimana?! Memang suara aku kecil sampai kamu nggak dengar?" tanya Keceby tambah marah.

Drule yang merupakan chef exchange dari kerajaan seberang memutar kepalanya 360°. Maaf, maksudnya memutar bola matanya karena malas menanggapi Keceby. Untung saja ia sipit, jadi bola matanya tidak jatuh ke tanah.

"Mau dijewer?"

Kini Keceby maju tiga langkah seperti petugas upacara. Kemudian ia menatap Drule dengan hidung kembang-kempis.

"Kenapa kamu di sini Keceb? Bukannya aku meminta air susu peternakan tadi pagi?" tanya Kethy setelah mencari Keceby dari pukul empat pagi. Ternyata di sini ia bersembunyi.

Badan Kethy sudah gatal-gatal bila belum berendam di air susu murni sapi kerajaan. Keceby sudah hafal itu namun hari ini ia terlambat mengumpulkan dua puluh ember susu.

"Bagaimana kalau Putri berendam di kolam ikan dulu khusus hari ini. Karena sapi-sapi di kandang masih frustasi." ucap Keceby ragu.

"Kamu kan bisa hibur sapi-sapi itu. Pakai topeng badut kek atau Atau belikan mereka mainan supaya terhibur!"

Daripada beradu dengan putri gila ini, yang nantinya ia bisa dipecat dan melarat lebih baik Keceby mengiakan apa yang diperintahkan Kethy.

"Baik, Putri. Sekarang saya mau marah dulu ke Drule karena sembarangan kasih makan orang."

Kethy nyinyir, "Emangnya Pak Bule kenapa?"

"Drule, Putri." ralat laki-laki itu.

"Iya maksudnya Drulei Darusalam. Kamu kenapa?" tanya Kethy sok perhatian. Sedangkan Drule ingin mengadukan kejahatan Keceby pagi ini. Drule menunjuk Keceby yang berdiri tidak jauh dari tempatnya, "Tolong saya, Putri. Pelayan istana ini membunuh saya dengan kata-kata kejamnya yang tidak berperikekekerajaan"

"Kamu juga, udah besar masih suka mengadu. Kayak Papa Banez waktu masih kecil." ujar Kethy. Mungkin dari ribuan rakyat di negeri aneh ini, hanya Kethy dan Kelin yang mampu menjelekkan ayahnya sendiri di depan banyak orang.

"Bukannya tadi Putri yang bertanya ada apa?"

"Aduh lupa. Lagian, di sini nggak boleh ada yang marah kecuali keluarga kerajaan!" bentak Kethy pada Keceby.

"Putri tidak tahu apa yang dilakukan Drule! Dia memberi makan kakak anda dengan ceker ayam mentah tanpa bumbu! Bukan kah itu kejam?"

Putri Kethy menatap Drule dengan tajam. Benar-benar tajam bahkan orang-orang yang mungkin melihatnya bisa tertawa sampai mati.

"Seharusnya kamu jangan beri makan Kanda dengan makanan seperti itu!" bentak Kethy, "Tapi dengan bulu ayam! Kamu tahu kan?"

Drule dan Keceby tidak menyangka apa yang dikatakan Kethy barusan. Itu bahkan lebih kejam dan tidak memiliki perasaan.

Di tengah-tengah ketegangan itu, Putri Kethy yang tertawa terbahak-bahak sedangkan Drule dan Keceby yang menganga tidak percaya, Kelin datang ke dapur istana dan menyodorkan piring kosong yang barusan ia pakai untuk makan.

"Makanannya enak. Ajarkan aku memasak ya Drulek." kata Kelin.

Ada apa dengan anak-anak Banez? Semuanya tidak memiliki otak.

"Semuanya habis aku makan. Ceker ayam ternyata sedikit keras."

"Tulangnya anda makan?" tanya Drule. Dan kelin menganggukan kepalanya. "Justru itu yang enak, tulang ayam itu punya sensasi tersendiri. Dan sepertinya gigiku bagian belakang sedikit goyah."

Bolehkan Keceby pingsan saat ini? Kalau begini, ia lebih baik dipecat daripada ikutan gila menanggapi putri-putri Banez.

"Seperti yang anda minta, Putri. Ayo kita mulai dengan memotong kepala ayam."

Kethy ingin muntah saat ini, jadi ia berlari ke dalam istana untuk mengadukan Kelin pada ibunya. Ia berlari secepat mungkin dengan baju tidurnya.

"Bundaa! Ayah! Lihat Kanda mau memotong kepala salah satu rakyat Lastaru! Ini kejam, Bunda. Ananda sangat sedih. Ananda tidak kuat! Itu jorok Bunda!"

Annelise yang baru saja bangun dari tidurnya nyelungsep ke bawah. Ternyata badan Banez yang besar menguasai tiga perempat bagian kasur sehingga Annelise tidur di pojokan. Dasar Banez jahat. Ia yakin akan menyuruh suaminya tidur di pos satpam malam ini.

"Bisa mengetuk pintu dulu? Mengagetkan bunda saja. Untung jantung Bunda masih betah di dalam. Kalau tidak jantung kamu yang Bunda ambil!"

Kethy menangis sejadi-jadinya. Ternyata keluarganya sama kejamnya, pantas saja kakaknya itu mirip dengan kuda.

"Jangan ambil jantung Kethy, Bunda! Jantung Kethy cuman 1. Tidak bisa dicangkok."

"Cangkok saja dengan jantung babi." ujar Banez separuh sadar. Ia menutup telinganya dengan sumpelan kuping jumbo.

"Di mana Kakakmu?" Tanya Annelise.

"Di kamar Drule, Bunda. Eh maksudnya di dapur bersama Drule."

Keduanya bergegas ke dapur. Dengan sanggulan rambut seperti adonan roti, Annelise menemukan Kelin sedang menggoreng ayam. Tapi bukan minyak yang ia gunakan, tapi sabun pencuci piring rasa lemon.

Sebenarnya, ia mau memotong ayam. Namun melihat ayam-ayam mempesona yang lebih baik diambil telurnya, Kelin lebih baik membeli daging ayam di pasar. Sambil membawa ayam kesayangannya. Ya sample aja barangkali penjual daging di pasar tidak tahu mana ayam mana babi.

Gitu deh. Sudah pakai sabun, gosong pula. Dan orang pertama yang disuruh Kelin mencoba adalah adik kesayangannya, Kethy.

Kethy menolak. Kenapa Kakaknya ini ingin sekali meracuninya? Jangan-jangan Kelin iri dengan kecantikan Kethy.

Huh, dasar anak-anak kerjaan...

••👸🦛••

Nggak boleh serius ya bacanya. Nanti tekanan batin. Jangan serius2, dibawa santuy aja. Nanti jadinya serem kalau terlalu serius hehehe.

Siapa mau ngelamar kerja di sana?

Jengkelin AstoothyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang