{08} Sukethy dan Pleaboni

5 1 0
                                    

Pleaboni alias Pabo menyusuri lorong istana dengan cincingan tas ranselnya yang terlihat seperti membawa beban hidup yang sangat berat, ya berat karena ingin menyembuhkan satu ternak kesayangan istana yang tak lain adalah Sukethy. Lorong demi lorong ia lewati, tak sedikit orang yang menyapa Tabib tersebut dengan nada gusar dan cemas.

Tabib Pabo menaiki anak tangga yang melingkar, menunjang ke atas, ya iyalah ke atas kalo ke bawah nanti jadi ke alam baka. Di jaman tersebut belum ada lif di Lastaru, tapi Raja Banez sedang pre-order lif buatan China.

Bagaimana kalau aku masuk ke kamar Kethy dan mendapati dia udah hilang dari dunia? Bisa-bisa aku mati juga. Bahkan aku lebih baik mati sekarang juga daripada harus dituduh meracuni Putri Kethy. Tunggu, bukannya yang meracuni putri bontot kesayangan Annelise itu Jengkelin, ya, kakaknya sendiri?

Sampai tibalah Pabo di depan pintu jati dengan ukiran chinesse yang sangat indah, ia berhenti sejenak, mencium aroma bunga melati dan mawar bersemebak... jangan-jangan... ah jangan.

Di depan pintu kamar Kethy tertulis "Semua boleh masuk kecuali Jeng Kelin!!"

Dengan begitu setelah berdoa, Pleaboni masuk dengan gagahnya, ya walaupun dia sedikit ingin ngompol sekarang.

Kethy masih tertidur di kasurnya, dengan selimut bergambar minion dan boneka-boneka unicorn-nya yang selalu menemani dia apa pun kondisi dan keadaan mentalnya.

Tabib Pabo duduk di kurai samping kasur, membuka tas ransel bolang nya sambil mengaduk-ngaduk isinya. Ini tas ya bukan bubur.

Kemudian ia mengeluarkan teleskop atau stetoskop mengukur detak jantung kethy dan memeriksa denyut nadi sang putri, wow, seperti detak jantung kuda lumping, melaju tanpa batas. Detak jantung Kethy berdetak sangat cepat, bahkan orang yang sedang sakit keras akibat minuman keras pun tidak secepat ini detak jantungnya. Tangan Putri Kethy bergetar, padahal ia tidak ada penyakit asma, eh tremor.

Tabib Pabo dibuatnya bibgung, atau memang anak-anak Raja Banez punya kekuatan super ya? Yang satunya berkekuatan nguber ayam liar dan yang satunya...belum ditemukan.

"Cukup!"  kata Kethy tiba-tiba sambil ia membuka matanya.

Pleaboni kaget hampir saja terjungkal ke depan. Tapi ia menjaga ketenangannya bertanya, "Ada apa Putri? Sejak kapan anda bangun?"

Kethy yang membuka matanya semakin deg-deg an melihat wajah Pleaboni yang tamvan mempesona menembus sembilan lapis kulit cakrawala. Tidak tertahan lagi, ia menangis tiba-tiba, menghiraukan pertanyaan Tabib Pabo, "Sungguh hidup ini sangat kejam, sangat tidak adil kecuali untuk Kanda Kelin! Ah aku bahkan tidak sudi menyebut namanya."

"Bagaimana pun ia adalah Kakak kandung anda, Putri. Maafkan segala perbuatannya, dan fokus saja pada kesehatan anda biar saya obati dulu penyakitnya." jawab Pabo karena ia sudah tau penyakit Kethy ini diderita karena ulah si manusia penuh dosa, Kelin.

"Hidup ini kejam, bagaimana bisa putra tampan nan rupawan bekerja di istana sedangkan manusia yang menyebalkan dan sangat bengis malah menjadi anak dari Papa Banez.." lanjut Kethy sambil menangis tersedu-sedu.

Kethy menyeka air matanya tanpa melihat ke arah Tabib Pabo, sedangkan sang Tabib tidak bisa berkata apa-apa, ia terdiam dan badannya kaku bingung harus menjawab Kethy.

Kethy kini menoleh, melihat sang Tabib yang juga sedang melihat ke arah Kethy.

"Lupakan, sekarang tolong beri aku obat, Tabib. Rasanya perut ini bergejolak ingin dibebaskan bebannya."

"Se-sepertinya perut Putri hanya kembung karena makan telor campuran kentang yang terlalu banyak." kata Tabib sambil memegang dan mengetuk perut Kethy, mengetahui ia hanya kembung.

Jengkelin AstoothyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang