24

5.3K 543 17
                                    

"Mwo? 5 tahun?"

Lucas hanya mengangguk menjawabnya. Ikut bersedih ketika melihat Rose yang terlihat sangat panik saat ini.

"Hukumannya sudah dikurangi mengingat semua harta benda milik hyung telah disita sebelumnya."

Rose masih terdiam di tempatnya. Bahkan hari ini pun ia tak bisa datang ke persidangan karena Jungkook yang melarangnya melalui Lucas. Ck, pria itu benar-benar keterlaluan

"A-Aku ingin bertemu dengannya."

"Tidak. Hyung tidak mengijinkanmu."

"Wae? Kenapa dia tidak mau bertemu denganku? Dia sudah tak mencintaiku lagi?"

"Bukan begitu."

"Aku tidak mau tahu. Aku ingin bertemu dengannya. Sekarang juga. Jika kau tidak mau, aku bisa melakukannya sendiri."

"Kumohon, noona. Diamlah disini dan jangan kesana. Ini benar-benar perintah dari hyung."

"Tapi aku ingin bertemu dengannya. S-Setidaknya, aku ingin melihat keadaannya. Kenapa dia tak memperbolehkanku untuk menemuinya?"

Rose hampir menangis di tempatnya. Bahkan ia sudah menjatuhkan kembali dirinya di sofa yang sebelumnya ia duduki.

"Kumohon, aku hanya ingin bertemu dengannya. Kumohon."

Lucas menghela nafasnya, berlutut agar ia bisa menyamakan dirinya dengan Rose yang sudah menundukkan kepalanya.

Ia mengambil kedua tangan gadis itu yang bertaut, menggenggamnya dan membuat gadis itu kini menatapnya dengan airmata yang masih ia tahan.

"Hyung menyuruhmu untuk tidak datang karena dia tak mau melihatmu bersedih. Itulah alasannya kenapa dia tak mau kau melihatnya. Ia hanya ingin saat dia kembali nanti, ia menjadi pria yang pantas untukmu. Kau tidak akan percaya bagaimana wajah bahagianya saat dia dibalik penjara sana. Jadi kumohon, bersabarlah sebentar lagi. Biarkan dia mengubah dirinya agar menjadi pria yang baik untukmu."

"Tapi, dia adalah pria yang baik."

"Apa kau mau aku mengingatkanmu berapa kali kau mengatakan jika hyung adalah orang yang jahat?"

Rose terdiam. Membenarkan ucapan Lucas. Tapi itu semua karena ia belum mengetahui semuanya. Ia kembali menundukkan kepalanya. Ia benar-benar ingin bertemu dengan Jungkook. Setidaknya, ia ingin melihat bagaimana keadaan pria itu.

Rose mengangkat kepalanya, melepaskan dengan cepat genggaman Lucas dan beranjak dari duduknya. Lebih tepatnya berlari menuju dapur dan menghidupkan kran wastafel. Perutnya terasa mual saat ini dan dengan cepat ia berusaha mengeluarkan apapun dari mulutnya.

Lucas yang melihat itu pun sedikit panik dan mengikuti gadis itu. Melihat Rose yang masih berusaha mengeluarkan muntahannya. Gadis itu bahkan terlihat pucat walau dalam jarak yang tidak terlalu dekat.

"Hey, kau tidak apa?" Tanyanya dan memijit bagian tengkuk Rose. Sedangkan yang ditanya hanya mengangkat tangan kirinya, mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Rose membasuh mulutnya, masih memegang kran wastafel setelah mematikannya. Ia menutup matanya ketika rasa lelah menghinggapinya.

"Kau tak apa? Mau ke rumah sakit?"

"Tidak perlu. Aku tidak apa."

"Kau serius? Kau terlihat pucat sekali."

"Aku tidak apa."

Rose mulai berjalan melewati Lucas. Demi Tuhan, dia benar-benar merasa lelah sekali hari ini. Pusing terus saja ia rasakan bahkan dari beberapa hari yang lalu.

slave ❌ rosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang