Follow Instagram saya @dyhananii
Follback? Tinggal ask aja.Happy reading :)
Maaf kalo ada typo.Jakarta, Agustus 2017.
Arga Alvano Janitra
Arga Alvano Janitra. Cowok yang biasa di panggil Arga ini adalah salah satu cowok terpopuler di SMA Liberty. Arga merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Luna sang ibu dan Surya sang ayah. Ia juga mempunyai seorang kakak perempuan bernama Ayla. Sepintas, kelakuan kakak beradik ini bisa dibilang berkolak belakang. Ingat..Sangat sangat berkotak belakang. Arga dengan tingkahnya yang terkesan cuek. Tidak banyak bicara dan simple. Sementara sang kakak Ayla tingkah nya yang aktif tidak bisa diam dan selalu berbicara blak - blakan. Sifat Arga yang cuek ini memang turunan yang sempurna dari sang Ayah yang memang cuek. Sementara sang kakak menurun sempurna oleh sang ibu.
Selain tampan Arga juga pintar dalam bidang akademik maupun non akademik. Prestasinya yang di atas rata-rata membuatnya menjadi salah satu murid teladan di sekolahnya. Banyak pula siswi perempuan yang mempunyai rasa lebih kepadanya. Tapi hanya ia anggap angin lewat. Menurutnya pacaran itu gak penting. 'Cuma nguras duit doang' begitu katanya.
-------------------------------
Jakarta, Agustus 2017
06.30
"Woyy.. adek gue yang paling tengik. Bangun gak lo!!. Heh BANGUN..keboo bangun gak lo". Pekikan suara Ayla yang keras membuat gendang telinga Arga ingin pecah seketika. Bagi Ayla membangunkan Arga adalah neraka jahanam baginya. Arga memang mempunyai kebiasaan yang buruk. Yaitu, jika sudah tidur akan sulit dibangunkan. Persis seperti kerbau. Setelah mencoba membangunkannya yang keempat kalinya Ayla bernafas lega. Akhirnya adek tengik nya bangun juga dengan cara menyogoknya "kalo lo ga bangun jangan harap besok motor lo ada di depan rumah karena gue udah ngomong ke Ayah kalo motor lo bakal di rongsokin " hanya dengan kalimat itu Arga langsung grecep bangun.
'Kenapa selalu ada nenek lampir di rumah Tuhan..' Ucap Arga dalam hati.
--------------------------------
Setelah melakukan perjalanan ke sekolah ia memakiran motornya di parkiran lalu berjalan dengan santai sepanjang koordinator sekolah. Tidak sedikit para siswi yang meluangkan waktu hanya untuk memandangi Arga dan menyapanya. Sesekali kepala Arga ia anggukan untuk menghargai yang menyapanya walau tidak menggunakan senyuman namun membuat efek tersendiri bagi para siswi.
Arga sedang bad mood sekarang. Mood nya benar-benar tidak bagus. Maka dari itu ia lebih memilih untuk pergi ketaman sekolah untuk sekedar menekuni hobinya yaitu membaca buku dan mendengar kan lagu. Saking asiknya ia sampai tak mendengar ada bel masuk karena headphone yang menyumpal telinganya. Ia baru tersadar saat seorang gadis berdiri di hadapannya dengan wajah yang sulit ditebak. Arga mengangkat sebelah alisnya. Lalu matanya menatap tajam kearah gadis itu karena gadis di hadapannya ini sudah mengganggu aktivitas nya. Sementara yang di tatap mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Maksud lo apaan asal tarik headphone gue. Hah. Gue gak kenal sama lo ya ga usah sok caper ke gue. GAK SUDI!!". Maki Arga dengan nada naik 1 oktaf. Mood nya sedang tidak baik. Sekarang di hadapannya ini terdapat gadis yang tak ia kenal sebelumnya. Ya Tuhan. Alis Arga terangkat sebelah ketika mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut gadis tersebut. 'Ruang kepala sekolah? Buat apa nanya ruang kepala sekolah'. Tanya nya dalam hati. Seketika Arga baru tersadar bahwa seragam yang di gunakan gadis di hadapannya itu berbeda. Tanpa menjawab pertanyaan Alena ia membuka suara.
"Lo anak baru?" tanya Arga
"Hah.. eh iya anak baru".
Seketika sebuah ide terlintas begitu saja di otaknya. Seperti mempunyai keingin balas dendam karena gadis itu telah mengganggu nya.
"Gak akan gue biarin lo tenang setelah lo ganggu gue. Anak baru". Ucapnya sambil memamerkannya senyum kharisma nya. Setelah itu ia pergi dari taman menuju ruang kelas. Meninggalkan gadis itu sendirian dengan matanya membulat. Sesaat pikirannya terpenuhi oleh wajah gadis itu yang kaget karena bentakan nya tadi. Matanya tertutup sempurna membuat kesan lucu bagi Arga. Diam - diam ia tersenyum geli mengingat kejadian tadi. Seharusnya ia juga berterima kasih kepada gadis itu, jika tidak ia akan melewatkan jam pelajaran yang sangat penting bagi Arga.
"Woyy dari mana aja lo Ga. Gue kira lo gak berangkat, dicariin juga dari tadi. Untung pak Budi belom dateng. Baru ngopi paling sama pak Harto" Ucap Jojo, teman dekat Arga.
"Alah paling juga Arga pacaran sama buku. Ya gak Ga." Ucapan Gilang yang memang ceplas - ceplos sambil menaik turunkan alisnya yang dihadiahi jitakan keras oleh Arga.
"Sakit bego." Ringis Gilang sambil mengusap kepalanya membuat Jojo yang ada di samping tertawa.
"Banyakan ngemeng lu." Ucap Arga yang mulai jengah menanggapi temannya itu. Kemudian ia segera duduk di bangku nomer tiga itu.
Tak lama pak Budi masuk bersamaan dengan gadis cantik. Semua pandangan tertuju ke Alena. Ya gadis itu Alena. Siswa - siswa yang berada di sana hanya geleng - geleng kepala karena seperti melihat bidadari di depannya.
"Subhanallah Cantik pisan euyy." Celetuk salah satu murid yang langsung di tatap aneh oleh semua murid di kelas. Semua pandangan masih tertuju pada Alena. Kecuali seorang cowok yang berada di bangku nomer tiga sedang menenggelamkan kepalanya di meja. Ia belum sadar bahwa gadis yang ia temui tadi pagi ada di kelas yang sama dengannya. Alena pun sama, ia juga belum menyadari kehadiran Arga.
"Heh kebo bangun lo. Itu liat depan ada bidadari cantik." Jojo yang ada di belakang nya mencoba menarik perhatian Arga dengan menekan punggung Arga dengan pulpen supaya kepalanya beralih ke depan. Sementara Arga hanya membalas dengan "hmm". Ia sama sekali tak berminat untuk melihat di depannya. Lebih baik tidur, itu lebih baik. Gilang yang berada di bangku depan Arga jengah dengan tingkah Arga yang terlalu cuek. Ia berbalik ke belakang. Hingga akhirnya sebuah pukulan kecil mendarat di kepala Arga. "Bangun bego jangan tidur mulu. Mentang mentang anak olimpiade trus seenaknya tidur."jitakan Gilang berhasil membuat Arga mengalihkan pandangannya. Kemudian Arga mengelus elus kepala walau tak sakit. Seketika pandangan nya terfokus pada gadis di hadapannya tersebut. Berkali-kali Arga mengucek matanya agar bayangan itu hilang, namun tak membuahkan hasil.
"Sekarang perkenalkan nama kamu." Tutur pak Budi yang di respon anggukan oleh Alena.
"Pagi semuanya. Perkenalkan nama saya Alena Nadin Januar. Bisa di panggil Alena. Salam kenal ya semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. Ucap Alena memperkenalkan diri sambil memperlihatkan senyuman nya.
"Sekarang kamu boleh duduk Alena. Kebetulan bangku yang kosong cuma ada satu. Di sebelah Arga. Gapapa kan. kamu juga bisa tanyakan pelajaran ke Arga biar gak ketinggalan pelajaran." Ucap pak Budi.
"Oh iy... belum selesai bicara mata Alena membulat sempurna seketika.
"Eloo.." ucap Alena melongo. Arga yang di bangku hanya menyunggingkan senyum mengejeknya. Sementara ekspresi wajah terkejut murid kelas 11 IPA 2 lebih terkejut lagi. "Kalian saling kenal?."
-------------------------------
Udah ya udah hehehe. Jujur ini ceritanya kepanjangan jadi saya potong biar gak terlalu panjang yang akan di lanjutkan chapter tiga nanti. Sumpah ini udah sampe 1000 words hehehe. Ini author yang terlalu mendalami ceritanya sampe hampir 1100 words atau gimana ya.
Ikuti terus cerita Perfect Classmate ;).Masih setia ngingetin readers. Jangan jadi siders oke hargai karya orang lain.
Jangan lupa
Vote
Share
&
CommentSalam manis author
Sankyuuu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Classmate ✔
Teen FictionSEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE. MOHON FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA !!! . Feedback? Ask aja. DM JANGAN DI WALL ________________________________________________ " kata orang cinta itu datang karena terbiasa. Emang bener ya ? ". -ARGA Perjalanan cinta A...