my sweet little home

3.2K 385 31
                                    


"Haahh bosan" itu kata yang sudah terucap 5 kali dari bibir cherry Haechan, dengan tangan yang terus menggonta-ganti channel TV LED dikamarnya.

Punggung sempit itu ia sandarkan kesisi ranjang dan tubuh yang masih duduk bersila di atas karpet berbulu disamping ranjang. Kepalanya menoleh saat melihat pintu kamar terbuka dan masuklah sosok pria jangkung yang sedari tadi ditunggunya.

"Haechanniee kau belum tidur?" Yukhei mendekati Haechan sembari melepas dasi yang melilit lehernya.
"Aku tidak bisa tidur, juga kenapa Hyung baru pulang jam segini?" Lirik Haechan melihat jam dinding yang menunjukan jam 11.10 malam.

"Sorry tadi ada sedikit masalah dengan rapat Kabag" Yukhei menunduk untuk mengecup bibir Haechan lembut, wajah Yukhei maju lagi hendak mencium lebih bibir Cherry itu tapi wajahnya ditahan tangan Haechan.

"Mandi dulu sana" ketus Haechan membuat Yukhei menghela nafas.
"Iya, iya.. " Yukhei bangkit tapi sebelum berjalan kekamar mandi ia dengan cekatan mengecup bibir Haechan cepat. "Hyung!!" Yukhei dengan segera mengunci kamar mandi dan dapat ia dengar suara lemparan barang di pintu. Yap, Haechan melempar dengan bringas remote TV ditangannya.

Haechan itu orang yang mencintai kebersihan walaupun ia sendiri orang yang berantakan. Dan dia tidak suka disentuh suaminya yang baru pulang kerja, walaupun suaminya itu bekerja di ruangan ber-AC tapi tetap saja Yukhei kan hanya mandi saat pagi.

Drrtt.. drrtt..

Dengan malas Haechan meraih tasnya di atas ranjang, dengan mata yang masih terpaku pada layar TV tangannya mengobrak-abrik isi tasnya, mencari ponselnya dan tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu dari dalam tas.

Matanya melirik benda apa yang jatuh itu dan itu adalah sebuah CD film yang Jaemin berikan padanya tadi siang. Matanya kini beralih menatap benda persegi panjang ditangannya. Membuka kunci dan melihat siapa yang mengiriminya pesan semalam ini.
"Ck, sangat tidak penting" dilemparnya ponsel itu ke ranjang saat ia tahu pesan itu berasal dari seorang Na Jaemin.

Haechan memungut CD film berjudul My Sweet Little Home itu dan menatapnya malas, CD dengan cover rumah mungil dengan pemandangan hijau juga guguran bunga sakura dan keluarga kecil yang tengah tersenyum hangat.

"Haechan-ah Ini film yang bagus juga manis, tonton bersama Lucas hyung. Aku jamin rumah tangga kalian akan jadi romantis juga harmonis" perkataan Jaemin saat memberikan CD film itu pada Haechan. Haruskah ia tonton film ini?

"Film apa itu?"
"Hwua, Hyung kau mengagetkanku- yaak pakai bajumu!" Teriak Haechan saat suaminya itu tengah berjongkok disampingnya dengan hanya mengenakan celana dalam dan handuk dibahu lebarnya, sekali lagi HANYA celana dalam, mempertontonkan badan kekar dengan kotak-kotak diperutnya. Membuat mata Haechan melotot dengan wajah memerah.

"Cepat pakai bajumu Hyung!"
"Kenapa? Kau kan sudah sering melihatnya juga"
"Akh Haechan-ah hentikan" tangan Yukhei mencoba melindungi kepalanya saat Haechan dengan ganas memukulnya dengan guling, sepertinya hobi Haechan itu bukan memanah tapi memukul Yukhei.

"Iya iya, aku pakai baju"
Haechan mendengus dengan wajah yang masih memerah saat sang suami beranjak pergi ke depan lemari.

"Padahal aku tahu kau menyukainya"
Dengus Yukhei dan terdengar Haechan dengan sigap Haechan melempar keras guling tepat kekepala Yukhei dan tertawa puas melihat sang suami menabrak lemari.

"Hyung mau nonton film ini tidak?"
Yukhei duduk bersila disamping Haechan dan melihat CD ditangan Haechan.

"My Sweet Little Home? Um, judulnya Sweet ya" Haechan hanya memutar bola matanya mendengar komentar Yukhei yang kini sudah memakai kaus oblong juga celana pendek, berbeda denganya yang memakai piyama panjang.

Haechan beranjak memutar film juga membuka kulkas mini dipojok kamar dan mengambil 2 botol cola. Bersandar disisi ranjang dan memberikan 1 cola pada Yukhei yang kini bersandar dibahu sempitnya.

Film dibuka dengan sebuah keluarga kecil yang harmonis dipedalaman desa, awal yang membosankan bagi Haechan. Sedangkan Yukhei fokus melihat layar dengan sesekali meminum colanya.

Memasuki pertengahan film dan Haechan mulai merasa ada yang tidak beres dengan film ini hingga matanya melotot kaget saat adegan berubah menjadi sepasang kekasih melakukan hal yang 'iya iya' dibelakang rumah mungil itu. Tentu bukan hal yang bagus untuk ditonton anak kecil ditambah dengan suara-suara aneh yang keluar dari mulut si wanita. Dan kini bukan hanya matanya yang melotot tapi mulutnya pun ternganga lebar saat si pria dengan terang-terangan memainkan area privat si wanita.

Haechan menggeleng keras dan mengambil bungkus CD dan menatapnya tajam, tubuhnya kaku saat matanya membaca sederet kalimat bergaris miring dibelakang CD. D+21 'apa itu maksudnya?' batin Haechan horor.

Tubuh Haechan menegang saat merasakan hembusan nafas panas juga berat di perpotongan lehernya juga elusan lembut di pahanya yang masih terbalut celana piyama bergarisnya.

Dengan gerakan patah-patah Haechan menoleh melihat Yukhei yang kini menatapnya tajam dengan tangan besarnya mulai masuk kedalam baju Haechan dan mengelus perut ratanya seduktif. Dan diperparah suara si wanita dalam layar TV yang semakin menjadi-jadi.

'S*ht, Jaemin berengsek!!' umpat Haechan dalam hati.

"H-hy-hyung?" Gagap Haechan saat wajah Yukhei mulai maju kearahnya.
"I want you now so bad Channie" Haechan merinding mendengar suara Husky serta hembusan nafas itu ditelinganya.
"A-aku besok ada kelas h-hyung"
Cicit Haechan memundurkan wajahnya saat wajah tampan sang suami mulai semakin dekat.
"Kalau begitu kenapa kita menonton film seperti ini hm?"
"I-ini ka-karna jae-min hyu-"
Perkataan Haechan terputus saat bibir tebal Yukhei meraup bibir cherrynya.

"Hhmmm.. Y-Yu-kieh.. hyu-"
Tubuh Haechan lemas dengan wajah yang memerah saat Yukhei mengungkungnya juga tangan besar itu semakin meraba juga mengelus area perutnya dan naik keatas secara perlahan.

"Hmm.. ah-ahh hyu-hyunhg" desah Haechan saat lidah Yukhei masuk kedalam mulutnya mengasen setiap gigi rapinya juga mengajak lidahnya menari. Tanpa ia sadari seluruh kancing piyamanya sudah terlepas memperlihatkan tubuh mulus bagian atasnya.

Yukhei berhenti dan menatap teduh wajah Haechan yang sayu dan memerah. Diangkatnya tubuh yang lebih kecil itu dan dibaringkanya diatas ranjang. Mengecup sekilas bibir Haechan yang mulai merona.

"Hyung" Haechan pasrah saat melihat sang suami membuka kaus oblongnya dan melemparnya sembarangan lalu mulai mencumbu bibirnya lagi dengan lebih intens.

Setelahnya hanya ada suara merdu Haechan dan geraman Yukhei memenuhi kamar. Untunglah kamar mereka kedap suara.









"Pagi Chan" sapa Jaemin dan berjalan beriringan dengan sahabatnya itu.

"Kenapa jalanmu begitu Chan" Haechan mendelik tajam Jaemin yang bertanya disampingnya.
"Ini semua karenamu bodoh!" Jaemin mengedipkan matanya bingung. Tunggu dia bahkan baru datang, kenapa jadi dia yang salah?

"Aahhhh kau sudah menonton film itu dengan Lucas hyung ya"
Plakk
Suara Haechan memukul kepala Jaemin dengan tas Selempang nya.

"Akh, sakit Chan" Jaemin mengelus kepala sakit bekas dan berlari kecil mengejar Haechan.
" Jadi, berapa ronde semalam?"
Jaemin berlari sebelum ia terkena serangan tas Haechan lagi, sedangkan Haechan menatap berang Jaemin yang tertawa puas karena berhasil mengerjainya.

Buggh

"Akkhh.."

"Ahahahhahahaha.."

Itu Haechan yang tertawa iblis setelah berhasil melempar buku kamus Belanda yang entah ia dapat dari mana tepat mengenai kepala Jaemin hingga membuat sahabatnya itu jatuh terjungkal dengan sangat tidak elit.






Tbc~
Makasih yang sudah baca dan vote cerita ini

HyuckhieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang