"Kamu kok lamban sekali sih Sedikit sedikit mintanya istirahat! Lama-lama kami bosan juga bermain denganmu tau!"
"Ah, m...ma..maaf..."
"Sudah ah main nya kita mau pulang saja!"
Memang tidak menyenangkan yang namanya sendirian karena suatu kekurangan di dalam diri kita.
Dan itu terjadi pada seorang anak kecil berusia 7 tahun yang bernama Saito Eru.Sore hari adalah waktu anak anak di Kyoto untuk selesai bermain dan kembali ke rumah masing masing.
"Mama..mama..aku ditinggal sendirian lagi..."
Ia berkata sambil mengeluarkan air mata.
"Ah sayang memangnya kenapa?"
"Aku lamban,aku lemah ma....aku tidak bisa seperti anak anak lain!"
"Ssttt! Jangan bilang begitu! Mungkin anak-anak itu memiliki stamina yang bagus, kalau kamu? Kamu memiliki otak yang cerdas bukan? Ya bisa saja kamu tidak cocok bermain dengan anak-anak sekitar sini kan..
"Ta..tapi aku bosan ma! Buku yang ada di rumah sudah kubaca semua!!!"
"Ah iya iya besok kita beli lagi ya, sudah sekarang kamu mandi dan tidur"
Ia tertidur pulas pada malam dini dan Mama masih bekerja di dapur, tak lama kemudian Ayah pulang.
"Aku pulang!"
"Ah sayang selamat malam, mau kubuatkan teh atau kopi?"
"Teh saja, omong-omong di mana Eru?"
"Ah itu dia sudah tidur pulas"
"Oh begitu.....Bagaimana kabarnya?"
"Yaaa...begitu lah...badannya melemah semejak ia mengalami asma itu...dia sering dikucilkan juga oleh anak anak setempat....bagaimana ini?"
"Simpan dia di rumah tidak usah main ke luar, maksudnya dia jangan terlalu sering ke luar saja.."
"Hmmm...baiklah"
Matahari terbit artinya hari baru telah mulai.Seperti biasanya sinar matahari yang terang dan hangat ditemani kicauan burung gereja.
"Mama! Katanya janji mau beli buku!"
Saito merengek kepada mama.
"Ah iya iya, ayo kita ke toko buku Shimada"
Perjalanan ke toko Shimada lumayan jauh tetapi kalau ditemani mama pasti menyenangkan.
"Eh lihat itu Saito!"
"Mana-mana??!!"
"Anak membosankan itu mau beli buku lagi! Makin membosankan saja"
Anak anak di sekitar lingkungan mengejek Saito.
"Aduh kalian anak anak nakal, jangan ganggu anakku,pergi saja sana!"
Gertakan mama.
"Hii anak mama!!"
Anak anak sekitar pun pergi.
"Maafkan aku ma, seandainya kalau aku bisa bergaul dengan baik tidak akan begini jadinya.."
"Gak apa apa sayang"
Sampailah mereka berdua ke Toko Buku Shimada.
"Selamat pagi Haini,kau cantik seperti biasanya ya..."
Sapaan pemilik toko, Ibu Shibayama.
"Ah selamat pagi juga Shibayama, Shibayama bisa saja hahahahaha..."
KAMU SEDANG MEMBACA
I will do
Non-FictionBagaimana rasanya jika kamu dipisahkan oleh sebuah dinding dengan nya dan kehilangan jejak satu sama lain?