11. Reuni

25 5 0
                                    

Dapur di rumah Suzy tampak persis seperti yang Suzy ingat... luas dan sejuk dengan pemandangan samudra yang berbuih di setiap siai. Suzy berdiri di tengah dapur dengan semua indranya yang berpungsi, tetapi Suzy tahu dia hanya penonton yang mengamati dari pinggir lapangan. Suzy bisa bergerak bebas di ruangan itu namun Suzy bukan bagian darinya. Suzy seperti menonton pembukaan filem dari dalam layar. Hari masih sangat pagi. Suzy bisa mendengar kicauan burung dan siulan katel di kompor. Pintu kembar terbuka dan seseorang sedang memotong rumput di tempat Kang Daniel di sebelah rumah. Ada piring kue bertingkat berisi kue-kue kecil berhias yang Suzy ingat di buat Wendy beberapa hari sebelum Suzy menghilang. Kue-kue itu tidak di sentuh dan sekarang tampak basi. Jambangan berisi bunga cornflower yang layu juga tampak berdiri di meja, suatu pengingat bahwa baru beberapa hari sebelumnya dapur itu adalah tempat yang ceria.

Detik berikutnya adegan menyeruk hidup. Kyungsoo duduk di meja dapur sambil memegang kepala, hanya beberapa meter dari Suzy. Sikap tubuh Kyungsoo menarik perhatian Suzy karena Suzy tidak pernah melihatnya membungkuk lesu seperti itu sebelumnya. Kyungsoo memakai kaus kelabu dan celana olah raga yang Suzy kenal baik, tetapi anak janggut di wajahnya menunjukan dia tidak tidur malam itu.

Suzy mengerahkan dirinya untuk bergerak mendekati Kyungsoo dan Suzy senang mengetahui dirinya bisa melakukanya tanpa terlalu banyak kesulitan. Kedekatan itu terasa memusingkan. Suzy begitu ingin mengulurkan tangan dan menyentuhnya, tetapi tidak bisa. Bentuk hantunya tidak memiliki substansi dan tangan Suzy langsung menembusnya. Kyungsoo tampak berbeda. Suzy tidak bisa melihat wajahnya dengan baik, tetapi bahu dan otot-otot lenganya tegang. Suzy bisa merasakan kesedihan yang merundung ruangan itu.

Wangi bunga fersia mengalir melewati Suzy, keharuman yang sangat Suzy kenal. Kakak Yeojanya muncul di ambang pintu dan memandang Kyungsoo dengan perhatian. Wendy tampak secantik dan seterang biasanya, tetapi kerutan yang tidak biasanya ada di keningnya membocorkan keadaan hatinya. Suzy bisa melihat Wendy di penuhi dengan kekawatiran.

"Mau kubuatkan sesuatu?" Tanya Wendy lembut kepada Kyungsoo.

"Tidak, trimakasih," jawab Kyungsoo. Dia terdengar melamun, seolah pikiranya jauh sekali, dan dia nyaris tidak mengangkat kepala.

"Suho pergi mendatangi rumah keluarga Prak lagi," lanjut Wendy. "Dia pikir dia akan menemukan beberapa petunjuk."

Kyungsoo terlalu tenggelam dalam pikiran sedihnya sendiri untuk menjawab, Wendy datang dan berdiri di sebelahnya. Karena mengetahui suasana jati Kyungsoo, dengan ragu Wendy meletakan tangan di lengan Kyungsoo. Kyungsoo tersentak oleh sentuhan itu, tidak mengizinkan dirinya di hibur.

"Kita tidak boleh patah semangat. Kita pasti akan menemukanya."

Kyungsoo mengangkat kepala untuk melihat Wendy. Wajah Kyungsoo tampak lebih pucat dari yang pernah Suzy lihat, tampak lingkaran di bawah matanyanya yang cerah. Bibirnya mengkatup menjadi sebuah garis kaku. Kyungsoo tampak sedih di kuasai duka hatinya. Suzy ingin mengulurkan tangan dan merangkum wajah Kyungsoo dalam tanganya, untuk mengatakan pada Kyungsoo bahwa dia baik-baik saja... terperangkap, kesepian dan merana, tetapi selebihnya tidak apa-apa. Suzy mungkin tidak ada dalam pelukan Kyungsoo, di tempat yang sama-sama mereka inginkan, tetapi Suzy tabah. Suzy bertahan.

"Caranya?" Kata Kyungsoo setelah selang waktu yang lama. Dia berjuang agar suaranya datar. "Kita sama sekali tidak tahu kemana dia membawa Suzy... atau dia apakan Suzy." Pikiran terakhir itu terbukti terlalu berat dan suaranya pecah.

Suzy merasa gumpalan dingin rasa takut naik dalam lehernya. Jika mereka sama sekali tidak tahu dirinya di mana, harapan apa yang mereka miliki bahwa mereka akan menemukannya? Baik Suho maupun Wendy tidak benar-benar menyaksikan saat dirinya hilang, jadi yang jadi pegangan mereka hanya laporan Kyungsoo yang tidak lengkap tentang apa yang Kyungsoo lihat sebelum Jongin menabraknya. Sejauh yang mereka tahu, Suzy mungkin di sandra di suatu plosok bumi ini.

The GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang