lembar sembilan

4.3K 503 47
                                    

Happy reading~~~

London....


Kim il gook duduk di kursi khusus kepala keluarga di ruang makan kediaman nya di london, matanya menatap tajam jaejoong yang memilih bungkam,sementara ji hyo meremas jari jari tangannya merasakan khawatir saat menyadari aura gelap suaminya.

" apa yang kau lakukan dengan memutuskan pertunanganmu dengan seunghyun, kim jaejoong?" Tanya il gook menahan amarahnya, jaejoong membuatnya kecewa.

Jaejoong menggenggam garpu di tangannya dengan erat berusaha mencari kekuatan untuk menguatkan hatinya sebelum menjawab pertanyaan ayahnya.

" aku tidak bisa appa, aku tidak mencintainya." Jawab jaejoong seadanya, menatap langsung ayahnya yang bertambah murka mendengar penjelasan darinya.

Il gook menggeram marah, haruskah putranya jadi sulit di atur, kemana putranya yang polos dan penurut itu pergi, ya.... semua karena jung yunho.

" apa kau masih memikirkan bajingan tengik itu hah! kau masih saja mencintai pria brengsek yang sudah menghancurkan hidupmu, dimana otakmu itu kim jaejoong!!" Bentak il gook yang kehilangan kesabarannya, cukup sudah ia memberikan putranya banyak waktu berleluasa.

" apa kau tidak sadar jae kalau dua tahun lalu kau mengalami masa sulit keduamu hah! kau depresi berat dan harus di rawat di rumah sakit selama berbulan bulan dan seunghyun lah yang menemanimu, dia pria baik yang tulus padamu, berpikir lah dengan jernih!" Lanjut il gook yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran putra tunggalnya.

Ji hyo menyentuh bahu suaminya, ia tidak mau suaminya bersikap terlalu keras pada jaejoong yang baru saja sembuh belum lama ini, ia tidak mau mengekang jaejoong jika pada akhirnya putranya sendirilah yang paling menderita pada akhirnya.

" yeobo tenanglah, bagaimanapun jaejoong adalah anak kita. Jika jaejoong tidak menyukai seunghyun maka kita tidak boleh memaksanya untuk melanjutkan rencana pernikahan mereka berdua." Ucap ji hyo berusaha menenangkan suaminya yang di landa emosi.

Il gook berganti menatap tajam istrinya. " bicara apa kau ini ji hyo, kita tidak boleh lengah lagi, jaejoong sudah buta karena jung yunho!" Desisnya menahan amarah yang memuncak, dadanya naik turun dengan cepat karena amarahnya.

Ji hyo diam, tidak ada gunanya berbicara pada suaminya jika dalam kondisi marah seperti ini, ia akan berbicara empat mata dengan suaminya lain waktu.

Jaejoong menghela nafasnya, ia tahu ayahnya kecewa padanya tapi sungguh ia tidak mau tersiksa lagi, hatinya hanya mencintai yunho bukan orang lain.

" mianhae appa aku hanya tidak ingin merasakan penyesalan untuk kedua kalinya." Ucap jaejoong penuh sesal pada ayah dan ibunya, ia merasa bersalah pada kedua orang tuanya karena sudah sering mengecewakan mereka berdua tetapi ia hanya ingin jujur pada hatinya sendiri.

Il gook mencengkram garpu di tangannya dengan kuat, nafasnya menderu kencang menahan gejolak amarahnya.






Korea.....

Changmin setengah berlari menghampiri yunho yang tengah bermain squash di ruangan khusus tempat yunho berolahraga di mansionnya.

" hyung ponselmu terus berdering." Lapor changmin seraya mengatur nafasnya.

Yunho melemparkan raket squashnya keatas lantai dengan asal, menyambar ponselnya tanpa membaca siapa nama penelponnya.

" yobseyo.. " sahut yunho dari ponselnya.

" jung yunho cepat ke london, aku sudah menemukan jaejoong.." Jawab orang tersebut dari line telpon seberang yang ternyata yoochun.

Klik

Fifty Shades of Jung YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang