Chapter 1

505 36 8
                                    

***

Kisah gadis cantik, imut ,baby face siapa lagi kalo bukan Yoo Jiae. Dia gadis yang rajin, pintar dalam akademik tapi untuk non akademik dia biasa saja sepertinya tidak ada yang spesial, tapi jika dia mempunyai keinginan dia akan selalu berusaha menggapai nya apapun itu walau dengan sifat mood yang dia miliki.

Jadi hati-hati saja dengan kondisi mood yang dia punya bisa saja berubah.  

Status keluarganya pun sangatlah mampu untuk memenuhi segala yang dibutuhkan, hingga menyekolahkan Jiae ke Jepang saat memasuki Sekolah Menengah karena dia mengikuti Eomma nya saat menjalani bisnis di Jepang, sedangkan Appa nya mengurus bisnisnya di Korea bersama kakak laki-laki Jiae yang saat itu sudah berada ditingkat Sekolah Menengah.

Setelah bisnisnya terselesaikan di Jepang, Eomma Jiae kembali ke Korea tapi tidak dengan Jiae yang harus menyelesaikan pendidikan di Jepang.
Karena Jiae juga tidak mau harus berpindah sekolah karena pasti perlu menyesuaikan lingkungan lagi.

*

*

*

*Flashback on

"Ya kenapa kamu menangis disini dan sendirian pula, biasanya kau pasti bermain di taman ini bersama kakak kamu kan?" tanya namja kecil yang penasaran jadi dia mendekat dan ikut duduk karena melihat gadis kecil mengangis.

"Hiks hiks ,bagaimana kau tau aku?aku pun tak mengenalmu", isak tangisnya sedikit berkurang.

Dia menyentuh pipi gadis itu dan menghapus air mata yang tersisa, "Karena aku sering melihat mu selalu ke tempat ini bersama kakakmu dan tiba tiba saja kau datang sendirian dan menangis, apa yang membuatmu menangis seperti ini?" tanyanya lembut.

"Kakak ku sudah mulai masuk sekolah lagi, aku hanya ingin bermain bersamanya tapi dia menolak ajakanku katanya tugasnya banyak dan dia memilih pergi bersama temannya." tatapnya sendu.

Jiae mempunyai kakak laki – laki yang satu tahun lebih tua darinya.

 "Oh mengapa kau harus menangis seperti ini. Aku setiap hari sendirian karena aku anak tunggal dan orang tua ku selalu saja sibuk dengan pekerjaanya mungkin tak ada waktu bersamaku, bahkan aku juga sudah di sekolah kan walau belum waktunya untuk ku melakukannya. Jadi masih banyak anak lainnya yang pasti menghadapi kesendirianya, janganlah bersedih." jelasnya panjang.

Mengalihkan pandangan ke sungai di depannya, "Orangtua ku memang sibuk tapi mereka selalu meluangkan waktu, aku juga tak mau sendirian jadi aku selalu bingung apa yang harus kulakukan di waktu itu."  

Mengelus rambut gadis kecil itu,"Kalau begitu anggap saja aku kakak mu, panggil saja aku Oppa. Aku tidak tega melihatmu menangis seperti tadi."

Senyumnya terukir dan menatap ke namja kecil itu, "Benarkah? aku boleh memanggilmu Oppa, oh terimakasih. Apa yang kau lakukan saat sendiri Oppa?"

"Jadi setiap ku pulang sekolah aku selalu datang ke sini menulis lirik lagu hanya untuk bersenang senang karena aku mulai tertarik dengan dunia musik. Di rumahku juga ada piano yang menemani kesendirianku" ucapnya penuh semangat.

 "Jiae-ya...Ayo pulang !"panggil seorang ajumma yang tiba-tiba datang. 

Jiae yang mendengar dipanggil pun menengok kebelakang, "Ahh Oppa hari sudah sore jadi aku harus pulang, sebenarnya aku belum ingin pulang tapi pasti Bibi itu melarangku pergi jika aku membantahnya" ucapnya sambil beranjak berdiri. 

 She is Back [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang