Chapter 8

132 22 8
                                    

"Jiae-ku ...Lo gapapa kan?"ucap Min Hyuk.

Jiae hanya mengangguk lemas dengan badanya yang masih di topang oleh kakaknya karena Jin merasa khawatir sehingga dia langsung mengikuti mobil Min Hyuk sampai kampus dan berjalan di belakang Jiae.

"Ya udah biar aku yang antar Jiae ke Unit Kesehatan"ucap Suga yang memperhatikan Jiae.

"Ehh biar gue aja!"kali ini Min Hyuk yang berbicara.

"Ussstt...Susah mau mindahinnya jadi kalian berdua ga usah khawatir biar gue aja yang nganter Jiae."ucap Jin yang berjalan melewati kedua namja tadi sambil memapah dan menuntun Jiae.

Suga dan Min Hyuk hanya terdiam atas ucapan Jin tadi.

"Ehh bentar... tadi lo manggil Jiae apaan? Jiae-ku? Siapa lo panggil dia kaya gitu."ucap Suga yang menatap dingin Min Hyuk.

"Hah...ya terserah gue sih.Lagian dia kan sahabat gue jadi ya mau gue panggil apa ga masalah.Dianya juga ga larang dan yang pasti belum ada yang punya."jawab Min Hyuk santai.

"Ga sopan sama senior lo!!!"ucap Suga sinis lalu mendengus kasar sambil meninggalkan Min Hyuk .

Jin masih memapah adiknya ke Kantin Kampus bukannya ke Unit Kesehatan, ya alasannya karena Jiae tidak mau pergi ke tempat itu.

Disana Jin dan Jiae duduk di bangku kantin, untungnya disana masih sepi karena memang mereka berangkat ke kampus cukup pagi dan mahasiswa juga jarang yang mengunjungi kantin pagi pagi.

Jin menyentuh dahi Jiae memeriksa suhu tubuh adiknya penuh perhatian dan membantu Jiae untuk meminum obat yang di bawanya tadi.

"Kan Oppa udah bilang minum obatnya dulu, tapi kamunya gitu. Ditinggal lagi obatnya,kalau kenapa napa kan Oppa yang bingung."ucap Jin sambik mengelus pucuk kepala adiknya dan menatapnya khawatir.

Jiae memindahkan tangan Jin tadi,"Oppa nanti kalau ada yang liat gimana? Aku gapapa kok cuma belum minum obat aja."ucap Jiae dengan senyum manis yang terukir di wajah pucatnya.

Jin menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Huh lagi sakit masih mikirin hal gituan...Pergerakan Oppa terbatas tau gara gara kamu.Ok katanya takut ada yang liat kalau gitu Oppa pergi ya.Jaga dirimu baik baik"ucap Jin sambil beranjak berdiri dan mencubit pipi adiknya itu.

"Yakkh Oppa..."ucap Jiae manja sambil mengelus pipi yang dicubit tadi.

"Oh iya satu lagi, nanti kalau temen Oppa mau bantuin kamu, Oppa kasih tau mau ketemu dimana deh"

Jiae mengangguk setuju dan melambaikan tangan pada Jin.

Sepasang mata hanya terdiam memperhatikan sedari tadi di kejauhan walau tak tau apa yang dibicarkan,saat seseorang sudah pergi dia pun mulai mendekat.

Dan disana Jiae masih duduk di bangku kantin sambil membereskan obatnya yang diminum tadi lalu bersandar di dinding kantin karena mereka tadi memilih tempat duduk di dekat dinding agar sedikit terhalang.

Jiae yang masih menunggu untuk jadwal kelasnya memejamkan matanya untuk mengurangi rasa pusing dikepalanya hanya menutup mata tidak tertidur.

Seseorang yang mendekat tadi sekarang sudah duduk di hadapan Jiae sambil bertopang dagu santai memandang wajah agak pucat yang sedang memejamkan mata.

Jiae yang merasa ada seseorang yang mendekat dan suasana sedikit aneh perlahan membuka matanya.

Jiae terkejut melihat seseorang sedang memandangi dirinya dengan senyum nya yang tak biasanya terukir hingga membuat hampir jatuh ke belakang jika tidak ada sebuah tangan yang menggenggam lalu menarik salah satu tangan Jiae.

 She is Back [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang