Chapter 9

151 21 4
                                    

Suga yang melihat Jiae begitu saja pergi dan tampak sekali terburu buru ikut meninggalkan tempat dan mengikuti kemana Jiae pergi.

Jiae terus berlari hingga sampai dikelasnya yang kini sudah sepi karena hari memang sudah tidak ada schedule untuk mata kuliahnya lagi .

Dia tampak mencari sesuatu yang memang berharga baginya dari mulai tempat duduknya hingga seisi kelas yang memang cukup luas.

Nafasnya terengah engah tangannya yang sudah berada dikepala dan sedikit mengacak rambutnya.

"Huh...huh...ohh dimana lagi tempat yang harus kucari?"ucap Jiae frustrasi.

"Ok ..tenang...Jiae ,pasti akan ketemu lagian siapa yang mau mengambil benda itu.Tak ada gunanya dan manfaat bagi mereka yang menemukannya juga,ahh tapi itu berarti untukku bagaimana kalau dia tak akan mengenaliku atau sebaliknya."Ucap Jiae sambil mengatur nafasnya.

Dengan langkah gontai,Jiae keluar dari kelasnya dengan menunduk yang fokus pada jalan yang dilewatinya sebagai upayanya mencari benda yang hilang.

Suga yang sedari tadi mengikuti bersembunyi dibalik dinding dengan santai nya sambil memperhatikan tingkah Jiae yang juga tampak mengerutu disepanjang langkah nya yang terus diikuti Suga .

Tawa meledek tampak muncul di wajah Suga,"Apa yang kau cari itu Jiae-ya?Cari saja sampai kau bosan"ucap Suga lirih di sela aksinya mengikuti Jiae.

Tak disangka Jiae sudah sampai di taman belakang Kampus dan membuatnya terduduk dibangku sana karena hal itu membuatnya lelah.

"Yah kemana lagi tempat yang harus ku tuju, Oppa apa yang harus kulakukan?Aku sepertinya menghilangkannya..."ucap Jiae bermonolog yang membuat raut wajahnya hampir menangis jika tidak ada langkah seseorang yang tiba tiba saja keluar dari koridor Kampus yang mengarah ke tempat menuju taman yang membuatnya sedikit terkejut tak terkecuali orang tersebut.

Entah memang terkejut beneran atau hanya cara dia saja agar tak membuatnya curiga karena telah mengikutinya.

"Oh Jiae...apa yang membuatmu terdiam di situ?"tanyanya santai.

"Ekhmmm...Hanya ingin saja,lalu apa yang membuat Sunbae ke tempat ini juga?"Jiae pun bertanya balik.

Jiae pun menatap namja tersebut,yang ditatapnya tampak mengalihkan pandangannya ke sekitar area taman.Tak ada jawaban yang keluar dari mulut namja tersebut Jiae pun mencurigakan sesuatu.

"Atau jangan – jangan Suga Sunbae mengikutiku sedari tadi yah?"ucap Jiae memicingkan matanya.

Yang ditanya pun berbalik menatap Jiae,"Apa kau bilang? mengikutimu ?Hah yang benar saja aku mengikutimu"jawab Suga sinis sambil ikut duduk disamping Jiae.

"Lalu.."Tanya Jiae penasaran.

Suga mengangguk angguk "Hanya ingin saja,adakah masalah bagimu?"tatap dalam Suga pada Jiae.

Jiae sedikit gugup yang membuatnya mengedipkan kedua matanya beberapa kali yang bisa dilakukannya hanyalah mengindari tatapan tersebut.

"Tenang Jiae kau tak boleh terjebak lagi pada senior kulkas ini yang bisa berubah sok manis didepanmu,aku sedang berusaha sekarang menjauhinya tapi sekarang dia yang mendekatiku.Apa sebenarnya yang diinginkan?"batin Jiae bingung.

"Mana mungkin aku percaya begitu saja?Bisa saja kan Sunbae mengikutiku,tadi aku melihat Sunbae juga meninggalkan Kantin saat aku juga keluar dari sana.Jadi jangan bebohong lah Sunbae"ucap Jiae dengan mencoba berani menatap Suga.

Tatapan Suga melembut pada Jiae,"Ok iya iya aku mengaku tidak sengaja mengikutimu tadi .Ternyata sedikit keras kepala juga kau ini,jadi maafkan aku.Apa kau perlu bantuanku?"

 She is Back [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang