Bab 3

52 7 0
                                    

三 menyiapkan snipernya, 五 merakit bom miliknya, 二 meretas sistem keamanan, dan beberapa anggota lain yang tak termasuk anggota inti bersiap dengan seragam hitam kelamnya.

三 menghembuskan nafasnya grogi, ia sekarang tengah menembaki kepala-kepala penjaga keamanan dari gedung paling atas.

Sistem keamanan mulai terdengar.

'三 ikuti 四, bantu dia perlebar jalan'

Jungkook segera meninggalkan snipernya dan parkour dari tiap celah untuk kebawah.

"Apa misimu?" Tanya Jungkook kearah 四 itu "Bagian inti" Sahutnya cepat, Jungkook mengerti ia segera mengelurkan revolver miliknya untuk menembaki tiap kepala yang menghalangi jalan mereka.

Dor.

Dor.

Dor.

Suara tembakkan terus bergema, ia membenarkan topeng serigala di wajahnya kemudian terus berjalan melindungi 四 yang hanya ahli dalam bertarung jarak dekat itu.

Hingga mereka sampai ke sistem utama. Sistem segala hal yang penting di pemerintahan ini, 四 segera membuka laptop dan kemudian mengetik sesuatu disana.

'Waktu kalian 10 menit untuk keluar dari sana. 五 sudah memasang bom dan mengamankan area atas'

Jungkook mengerti begitupun temannya itu.

Selesai.

四 segera melepas kabel disana dan segera berlari begitupun oleh 三, mereka meniti tangga keatas hingga sampai keatas "Apa mereka mengirim helikopter?" Tanya Jungkook panik pasalnya 5 menit lagi bom ini akan meledak, ia tak mau mati sebelum minta maaf ke kedua orang tuanya.

"Tidak" 四 segera menarik tangan 三 lalu melempar tali yang dimodif untuk dapat menancap ke tembok karena pengaitnya. Mereka pun terjun ke bangunan sebelah.

Hingga.

Bum.

五 tersenyum karyanya berhasil rupanya.

Tapi berbeda dengan si sniper satu ini.

'MAMA KAKIKU TERKILIR!' Pekik 三 saat landingnya tak mulus dan kata-katanya itu tak sengaja masuk ke earpicenya.

Jungkook bersumpah bahwa ia akan menghindari teman se-teamnya karena tindakan bodohnya mencoreng imagenya.

---

Esoknya,

"Pst.. psstt.. apa kau tau? Dokumen rahasia negara dicuri"

"Iya-iya.. wah teroris-teroris itu kian menyeramkan"

"Aku takut sekolah, psst.. psstt"

"Aku sih tak takut sekolah karena di sekolah aku bisa melihat Jeon Jungkook. Ughh"

Taehyung menutup telinganya rapat-rapat saat mendengar celoteh yeoja-yeoja di depannya itu. Menurutnya itu sangat kekanakkan.

Taehyung pun terus mengerjakan tugasnya hingga ia merasakan seseorang memanggilnya dengan menyentuh bahunya berkali-kali.

"Aish.. jangan mengganggu..ku" Taehyung syok pasalnya dibelakangnya ini ada Jungkook yang kakinya diperban dan memakai tongkat untuk membantunya berjalan.

"Ahh.. aku menggangumu ya? Maaf aku tadi mau mengajakmu ke kantin karena Jimin tiba-tiba tak masuk sekolah" Ujar Jungkook lalu tersenyum. Semua isi kelas Taehyung melihat itu, Jungkook selama ini tak pernah tersenyum namun kali ini ia tersenyum.

"Aku pergi dulu kalau begitu" Jungkook berbalik tapi tangan Taehyung mencegahnya "Kau mau kemana tadi?" Tanya Taehyung bergegas menemani Jungkook.

"Kantin" 

---

Jungkook tersenyum kecil lalu memakan makanannya mengabaikan segala tatapan iri yang dilihat oleh fans-fasnya itu "Aku suka memandangi wajahmu saat makan entah kenapa itu membuatku cepat kenyang" Ucap Jungkook membuat pipi Taehyung merona

"Pipimu memerah" Celoteh Jungkook lagi membuat Taehyung menunduk dan memegangi pipinya.

"Kau salah tingkah Taehyung-ah" Goda Jungkook lagi.

"Diam dan makan makananmu!" Ujar Taehyung lantang membuat seisi kantin langsung senyap.

Blush.

Taehyung tambah malu, Jungkook pun tertawa keras "Kau lucu sekali" Ujarnya sembari mengusap rambut Taehyung, Taehyung tersenyum kecil dan kian memerah.

Salahkan Jungkook atas insiden ini semua.

~~~~~~

Hölle (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang