Joy menuju kelas nya dengan terburu buru. Mantel tebalnya terasa belum cukup untuk melindunganya. Matanya bengkak karena dia terus menangis. Belum lagi tangan dan pipinya terkena cakaran brutal dari para fans BTOB. Joy tidak menyangka ini semua akan benar benar terjadi padanya.
Sudah 3 hari Joy menerima serangan serangan dari orang yang tidak suka dengannya. Teman satu sekolahnya pun ada yang menyiramnya dengan air, atau melemparnya dengan sampah ketika Joy lewat.
Seulgi selalu menemaninya keluar dan masuk kelas. Sebisa mungkin dia ikut membantu menutupi bagian tubuh Joy agar para fans brutal itu tidak menyakiti Joy.
"Joy... Apa ada yang luka??" tanya Seulgi otomatis setiap mereka baru sampai kelas.
Semua teman teman sekelasnya pun dengan siap siaga untuk membantu mengobati luka Joy.
Dengan matanya yang merah dan ujung bibirnya yang luka akibat cakaran orang, Joy berusaha untuk tersenyum lalu menggeleng pelan.
"jangan khawatir. Kalian lanjut saja belajar, ujian akan mulai beberapa menit lagi." kata Joy dengan suaranya yang bergetar.
"ah! Bawah matamu kapan terkena cakar ?? Kenapa aku tidak melihatnya.. Maafkan aku Joyiiii" Seulgi langsung mengambil tisu dan membersihkan luka Joy.
"hey tenang lah Seulgi. Aku tidak apa apa. Tidak perlu minta maaf." Joy pasrah diobati oleh Seulgi.
Chorong memberikan botol minum untuk Joy, ini kali pertamanya lagi dia berbicara dengan Joy semenjak berita baru itu.
"aku akan sangat merasa bersalah kalau aku tidak membantu mu Joyi... Ini hari terakhir ujian, besok kamu diam saja dirumah. Aku tidak yakin mereka akan diam sampai satu bulan kedepan" kata kata Chorong membuat Joy tercengang. Jadi dia akan di teror sampai satu bulan lamanya ?
"aku tidak mengerti, kenapa Sungjae diam saja sih? Dia kan pacarmu! Apa sebenarnya memang kalian itu tidak pacaran? Kamu menjebak Sungjae di cafe itu lalu dia harus menjadi pacarmu karena tertangkap skandal ya????" Chorong tidak bisa menahan mulutnya. Sebagai melody dia pasti ikut ikutan penasaran.
"yak Chorong !! Kalau kamu tidak ingin membantu duduk saja di tempatmu. Bukan malah memperkeruh suasana !" bentak Seulgi tidak sabar.
"ya ya ya..." katanya acuh sambil duduk kembali ke mejanya.
Kata kata Chorong membuat dampak hebat pada Joy. Rasanya ini lebih sakit daripada cakaran para fans di tubuhnya. Hatinya sesak seketika, seperti menciut dan tak bisa bernapas. Joy tahu satu hal, Sungjae tidak khawatir terhadap dirinya, Sungjae khawatir pada karirnya. Lalu sekarang? Ia mengetahui fakta lain. Kalau Sungjae hanya diam melihat hidup ku hancur. "yah itukan hidupku, bukan hidupnya atau karirnya" batin Joy menangis.
.
.
.
.
"cepat pakai mantel mu Joyi.." kata seulgi saat ujian telah selesai. Tapi Joy hanya duduk dan badannya terasa telah di lem dengan kursi itu. Joy tidak mau berdiri. Dia sangat takut keluar dari tempat persembunyiannya.Tapi ternyata ini bukan tempat persembunyian yang aman. Tiba tiba Daniel datang dengan senyuman di wajahnya, tapi senyuman puas.
"ada apa dengan wajah mu Joyi ?" katanya dilembut lembutkan.
Seulgi ingin sekali memukul lelaki ini. Tapi tangan Joy memegang erat tangan Seulgi, seperti meminta kekuatan untuk menghadapi Daniel.
"apa ini yang kamu ingin kan?" lirih Joy.
Daniel menggeleng cepat, "aku sangat mencintai mu Joy. Bukan ini yang aku inginkan.. Aku bahkan sedih melihat luka luka di tubuh dan wajahmu. Aku hanya ingin kamu sadar. Kalau lelaki yang sedang km lindungi itu tidak pantas untukmu." katanya dengan percaya diri, Joy yang mendengar nya langsung goyah. Seulgi menggenggam tangan Joy lebih erat.