14.

589 51 0
                                    

Sungjae Pov

Akhirnya aku sudah didalam pesawat untuk pulang dan memiliki libur panjang. Biasanya setelah promo berakhir aku akan sedih karena tidak memiliki kegiatan lain. Tapi sekarang rasanya liburan ku akan kurang untuk melakukan seluruh list yang ingin aku lakukan dengan Joy.

Aku tau hari ini dia akan menungguku di bandara. Aku sangat tidak sabar ingin melihat wajahnya lagi dan mencium rambutnya yang wangi vanila. Ah.. Aku benar benar merindukannya..

"heh Yook Sungjae ! Apa kamu sedang berfikiran mesum ?" suara Changsub hyung menganggu imajinasi ku. Aku hanya mendelik padanya.

Kenapa aku selalu duduk disebelah orang yang tidak waras.

"Jae.. Pokonya malam ini kita pesta sampai pagi.. Kamu harus ikuut !! Jangan lupakan teman mu demi kekasih mu !"

"makanya punya pacar hyung, biar hyung tau rasanya mengapa harus memilih pacar daripada pesta dengan hyung seperti mu" ketusku.

"bahkan pacar mu bukan benar benar pacarmu" gerutunya.

"jaga bicara mu hyung.."

"kamu yang harus jaga bicaramu. Siapa tau Joy lebih suka padaku dari pada kamu. Ingatkah kamu dia pernah memuji rambutku?"

"ah jangan harap aku akan terpancing. Aku sama sekali tidak ingin bersaing dengan mu hyung. Lagi pula dia miliku. Jangan coba coba mendekatinya"

"huuu tadi bilang tidak akan terpancing. Tapi tetap saja mengancamku.. Dasar bocah"

Dia benar benar tidak akan berhenti berbicara jika aku terus saja membalasnya.

Aku pura pura menutup mataku dan menyumpalkan headset ke telingaku.

Aku ingin cepat cepat melihat wanitaku. Tapi Eunkwang hyung malah kebelet dan lama. Tidak mungkin aku jalan duluan dan meninggalkan memberku. Bisa bisa persetujuan dari melody untuk hubungan ku kembali tidak jadi.

"lihat hyung ! Ada yang sudab kebelet.." kata Ilhoon pd Changsub. Aku tau mereka sedang membicarakanku. Aku sudah berjanji akan bersabar dan pura pura tidak mendengarnya.

"Hoon.. Menurutmu, Joy lebih cocok dengan ku atau dengannya ?" cih, dasar Changsub Hyung. Dia belum puas kalau belum melihat ku terpancing. Tapi aku masih tetap diam. Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan jika sudah bertemu Joy.

Ah Eunkwang hyung lama sekali...

"seperti nya aku yang akan cocok dengannya Hyung.. Tangan ku akan pas dengannya" cengiran mereka pun berubah menjadi cengiran lelaki mesum. Dasar ! Aku sudah tidak tahan ingin memberontak. Untungnya Eunkwang hyung sudah kembali.

Tanpa menunggu lagi aku langsung berjalan keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa menunggu lagi aku langsung berjalan keluar. Dan melihat kerumunan wartawan serta fans BTOB sedang berdiri menunggu kami. Aku mencari seseorang yang aku rindukan.

Mata kita langsung bertemu saat itu juga. Dengan senyum manisnya dia melambaikan tangannya padaku. Aku benar benar rindu padanya, aku tidak bisa menahan lagi diriku untuk tidak memeluknya.

Meskipun banyak flash kamera yang menerpa kita aku tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meskipun banyak flash kamera yang menerpa kita aku tidak peduli. Semua curahan hatiku rasanya sudah aku tumpahkan didalam satu pelukan erat yang sedang kita lakukan.

Joy melepaskan pelukan kita dan memegang tangan ku. "kau butuh istirahat oppa" katanya sambil menggandeng tangan ku dan kembali berjalan menuju mobil.

Aku berbisik padanya, "aku cuma butuh kamu Joyi" tapi Joy membalasnya dengan cubitan di tanganku. Dan aku pun tertawa. Hal kecil yang selalu aku rindukan. Apapun yang dia lakukan selalu bisa membuat ku bahagia.

Aku dan Joy berjalan ke arah mobil. Tapi kami berdua kaget karena di hadang oleh seorang laki laki yang sudah tidak asing lagi dimataku. Daniel.

"kita luruskan masalah kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"kita luruskan masalah kita. Setelah itu aku akan berhenti menganggu kalian." sial ! Dia masih belum bisa melepaskan Joy ! Aku langsung merangkul pinggang Joy seerat mungkin.

Mata Daniel tertuju pada tanganku. Dari matanya yang me merah aku sudah bisa menebak kalau amarahnya sudah di ujung tanduk. Tapi aku tetap ingin memegang erat Joy seperti ini. Alasan nya ? Karna kini Joy miliku.

Bibir Daniel tiba tiba tersenyum kecuf meremehkan.

"sampai kapan perjanjian kalian berakhir?" suaranya sangat dingin. Aku tidak boleh kalah dingin darinya.

"apa yang kamu maksud?"

"kamu tau maksudku." lalu Daniel menatap Joy yang sedari tadi hanya menunduk, "aku akan menunggu sampai saat itu."

"tidak perlu menunggu. Karena aku dan Joy tidak memiliki perjanjian apa apa."

"cih... Lihat aku Joyia ! Apa kamu benar sudah jatuh cinta padanya?" berengsek ! Beraninya dia menyentuh wajah Joy sekasar itu.

Aku kehilangan kontro diriku. Aku mendorongnya dan meninju wajahnya sampai ia terjatuh. Tapi dia malah terkekeh padahal ujung bibir nya sudah ku buat berdarah.

"jauhkan tangan mu dari gadisku." kata ku dingin. Tapi dia malah tertawa. Apa ada yang lucu? Dasar idiot.

"kalau saja pada saat hari dimana kalian kenalan aku bisa mengatakan hal yang sama padamu!" katanya di sela sela tertawa nya.

Wartawan sudah mengerubungi kami. Aku tidak boleh kehilangan kontrol lagi. Aku rangkul pundak Joy untuk keluar dari kerumunan wartawan.

"hey Yook Sungjae! Kalau kau merasa sudah memiliki Joy itu salah.." aku berhenti berjalan dan berbalik untuk melihatnya. "karna kalau bukan aku yang memilikinya, siapapun tidak ada yang boleh memilikinya." setelab itu kejadian berjalan dengan cepat.

Dia mengeluarkan pistol dari belakang tubuhnya dan menembakku. Tapi ternyata Joy menghalangi tubuhku. Dan detik kemudian Joy terjatuh dan berlumuran darah di bagian perutnya.

Aku langsung menggendong nya dan berlari. Entah aku harus berlari kemana. Dan lalu tiba tiba Changsub Hyung datang menenangkanku.

"aku sudaj telfon ambulan Jae tenanglah dia akan baik baik saja...." blur.. Rasanya seluruh yang ada di sekitarku menjadi sangat cepat, aku tidak bisa fokus.

She's Mine !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang