1 - PROLOG

4.1K 180 10
                                    

20

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20. Juni. 2016

Ji kyon ah, Aku akan menjemputmu besok di depan sekolahmu, tunggu aku ya
- Jeon Jungkook

Aku menghela nafas panjang setelah melihat secarik kertas berwarna biru muda di dalam kotak surat dari namjachinguku, Jeon Jungkook.

Bukankah jaman sudah modern? Tapi dia selalu saja menggunakan hal-hal yang tak terduga seperti ini, bahkan kemarin dia menitipkan surat pada penjual sayur keliling langganan ibuku.

Seperti biasa, aku berangkat sekolah menggunakan bus umum, bertemu teman-teman, belajar, tak lupa untuk menggerutu saat lupa mengerjakan tugas.

Dan benar saja, Jungkook datang kesekolahku dengan masih menggunakan seragam sekolah SOPA, ia berlari menghampiriku sembari melambaikan tangannya.

"Hey kau tau? bel pulang sekolahku sudah berbunyi 2 jam yang lalu" Protesku padanya, dia hanya menggaruk garuk belakang kepalanya sembari meminta maaf.

Lagi - lagi aku menghela nafas panjang "Lalu, kenapa kamu kesini?" Tanyaku sembari menyilangkan tangan didepan dada.

"Ah! Aku mau ngajak kamu ke taman dipinggir Sungai Han" Jawab Jungkook antusias, tak lupa senyum kelincinya.

"Sungai Han?" Pikirku, "Aku tidak mau, disana panas" Tolakku setelah melirik langit yang sebenarnya tidak terlalu panas.

"Ah benarkah? Kalo gitu ayok ke cafe!" Ajaknya lagi.

Aku menggeleng kecil "Tidak usah, aku mau tidur dirumah, aku capek hari ini" Akupun berjalan meninggalkannya.

Aku tau, dia pasti kecewa, tapi bagimanapun aku memang lelah.

"Kalo gitu aku akan mengantarmu pulang" Ucapnya sembari mengejarku dan menyamai langkahnya dengan langkah kecilku.

"Terserah" cuekku.

***

30. Juni. 2016

Hari hari berlalu tidak terlalu cepat, tapi sangat membosankan.

"Ji kyon ah! Ayok kita ke taman dipinggir Sungai Han! Hari ini kan libur" Seperti biasa Jungkook yang antusias mengajakku pergi melalui telfon rumah.

Aku mengerutkan keningku "Hei, aku punya handphone tau, kenapa kamu nelfon ke telfon rumah?"

"Ahaha itu, aku lupa nomor ponselmu" Jawabnya sembari tertawa pelan.

"Yaudah, aku juga lagi bosan" Ucapku sembari melirik jam yang bertengger di tembok putih rumahku.

"Okey! Aku jemput kamu di halte bus" Balasnya tak kalah antusias dari saat mengajakku.

Do You Remember Me? [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang