Part 30

10.2K 403 14
                                    

Sebelum baca pastikan dulu kamu sudah vote ya.

⚠typo banyak

"Bego, bego, bego. Kenapa juga gue harus nyium dia si?" Rutuk Fanya sambil terus memukul bantal yang tak bersalah itu didalam kamarnya.

"Kalo Devan beranggapan gue suka sama dia gimana? Aduhhh Fanya lo bego banget si, pake acara nyium segala." Fanya terus merutuki kebodohannya.

Pada saat Fanya berhenti menggerutu, dia baru sadar kalau sedaritadi dia memakai jaket Devan. Matanya pun beralih pada jaket yang sedang ia pakai. Tak lupa juga ia mencium aroma woody pada jaket Devan yang cukup membuat Fanya merasa tenang.

"Wangi." Ucap Fanya pelan, sambil mencium singkat jaket yang sedang ia pakai. Tak butuh waktu lama, Fanya pun tertidur dengan masih memakai jaket Devan.

*****

"Fan." Ucap Nada ditengah-tengah sedang mengerjakan tugas.

Fanya hanya berdehem, dia terlalu sibuk mengerjakan tugas biologi yang lumayan banyak itu.

Nada mendekatkan dirinya ketubuh Fanya sambil mengendus-endus tubuh Fanya.

Fanya yang merasa risi, langsung menoyor kening Nada agar perempuan itu menjauh darinya.

"Lo ngapain si Nad?" Tanya Fanya dengan raut wajah kelas.

Sementara itu Nada sedang mengusap-usapkan keningnya. "Lo pake parfum apa si Fan? Ko wanginya kayak wangi parfum cowok si?" Nada mengerutkan keningnya.Bingung.

Oh shit!

Apa aroma parfum Devan masih menempel ditubuhnya? Padahal sewaktu mandi, Fanya sudah memakai body foam yang lumayan banyak untuk membersihkan tubuhnya, ditambah lagi dengan ia memakai parfum yang biasa ia pakai.

"Ini parfum adek gue." Jawab Fanya tenang, agar Nada tidak berpikiran negatif padanya.

"Ohh parfum adek lo, kirain gue parfum ka Devan." Ucap Nada setengah bercanda. Yang malah membuat Fanya sedikit menegang, namun tidak berlangsung lama.

"Eh tapi tunggu dulu deh, kenapa lo pake parfum adek lo?"

Sumpah! Fanya ingin sekali merobek mulut Nada yang sudah seperti wartawan. Mending kalo Fanya itu artis, lah artis juga bukan. Pake ditanyain ini itu segala.

"Parfum gue habis, jadi terpaksa pake punya si Farel." Jawab Fanya malas.

"Ohhhh. Emang lo-" Ucapan Nada terhenti saat mendengar pintu kelasnya terbuka dengan sangat keras.

Brak

Nada dan Fanya melihat ada 4 perempuan yang masuk kedalam kelasnya dengan penampilan yang terlihat seperti beca-becaan, eh kebalik deh cabe-cabean gope lima.

Diantara keempat perempuan itu, mata Fanya terhenti pada sosok perempuan yang berjalan paling depan.

"Kayak perempuan yang kemarin di ruang kesenian." Batin Fanya.

Brak

Perempuan itu menggebrak meja Fanya dengan sangat keras, hingga siswa lain terlonjak kaget dan segera menoleh kearah Fanya.

"Lo yang namanya Fanya?" Kata perempuan itu dengan emosi.

Fanya berdehem sebagai jawaban, sambil terus mengerjakan tugas biologi nya. Sementara Nada yang melihatnya ketakutan setengah mati.

Nada tahu perempuan yang ada dihadapannya itu siapa? Ya. Dia Jesi Clarana, adalah perempuan yang sangat terkenal seantero harpbang dengan gayanya yang lebih mirip seperti wanita penghibur dan perempuan yang selalu merasa sok berkuasa di sekolah.

My Most Wanted boyfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang