Aku mengangkat tubuhku dari tempat tidurku, saat ini aku merasakan badanku sangat puas karena tidak ada lembur, tidurku semalam sangat nyenyak dari sebelum - sebelumnya.
Aku memeriksa handphoneku dan merasa telah melupakan sesuatu tapi aku tidak bisa mengingat apa itu. Sudahlah mungkin hanya firasatku saja.
Aku berjalan gontai keluar dari kamar mandi setelah membersihkan badanku dan langsung menuju kebawah, dari tangga saja aku bisa mencium bau masakan yang dibuat oleh eomma. Eomma suka memasak sarapan dan makan malam untuk aboeji dan kakak laki - lakiku setiap pagi, aku? aku sudah terbiasa sarapan dan makan malam ketika bekerja di toko.
"Eomma sedang masak apa?" Kataku melihatnya.
"Sedang membuat dakgangjeo, sarapanlah dulu disini sebelum berkerja." Katanya melihatku.
"Baiklah! aku juga akan berangkat siang." Aku langsung membantu eomma menyiapkan sarapan.
Hari ini memang aku ingin masuk siang dulu, aku ingin beristirahat sebentar saja walaupun hanya beberapa jam, aku bilang kepada Hanaeul kemarin untuk ke toko yang berada di Incheon.
Aku membantu eomma menyajikan makanan dan minuman untuk aboeji dan kakakku. Aku berfirasat bahwa kakakku masih tertidur pulas dikamarnya, aku langsung menuju kamarnya dan membangunkannya.
"Bangun! Kebo sekali!" Aku memukulnya agak kencang dengan bantal.
"hmm.." Jawabnya sambil menutupi mukanya itu dengan bantal.
"Kau ini susah sekali dibangunkan." Aku memukulnya berkali - kali dengan kencang untuk membangunkannya.
"Iya iya aku bangun, astaga!" Dia langsung mengangkat badannya dari kasur dan menuju keluar.
Setelah membangunkannya aku memilih untuk menuju ke kamarku untuk mengambil handphoneku yang tergeletak di kasur. Langsung saja aku mengambil handphoneku ketika masuk kedalam kamar, aku melihat 8 kali Hanaeul menelfonku, ketika ingin menelfon kembali, Hanaeulpun sudah menelfonku.
"Wae?" Aku membuka mulutku terlebih dahulu.
"Wah benar - benar! sepertinya kau lupa hari ini hari penting." Hanaeul menjawab layaknya putri es, sangat dingin.
"Penting?" Aku mencoba untuk mengingat hari ini, dan ternyata aku mengingat bahwa hari ini manajer Lee Seunghwan akan ke tokoku yang berada di Incheon.
"Eotteokhe?! Aku lupa! Aku bersiap dulu!" Aku menaikkan nadaku dan langsung menutup telfon dari Hanaeul.
Langsung saja aku bersiap - siap memakai dress pink, tas putih dan memakai sepatu putih yang berada dibawah kasurku yang sudah aku siapkan untuk berkerja, sebenarnya bajunya sangat informal untuk bertemu tamu penting, tetapi karena keadaan saat ini aku sedang terburu - buru, akupun tidak punya pilihan.
"Eomma! aku langsung ke Incheon, aku lupa ada tamu penting pagi ini, na ganda!" Aku melambaikan tanganku, belum sempat eomma membalas perkataanku, aku sudah menuju keluar dan menyalakan mobilku.
Aku menginjak pedal gas dengan kecepatan yang diatas rata - rata dan langsung menuju ke incheon. Aku sangat gugup karena pertemuanku yang berikutnya dengan manajer idol tidak berjalan lancar, semoga saja Haneul bisa mengurusnya sendiri dulu.
Aku langsung memarkirkan mobilku di depan toko dan sudah terlihat beberapa mobil yang ada disana, langsung saja aku melangkahkan kakiku kedalam toko. Dan terlihat manajer Lee Seunghwan sedang membelakangiku dengan melihat kearah baju yang tertera.
"Annyeong seonsaengnim, maafkan aku karena telat, maaf membuat kesan pertama yang tidak bagus." Aku membungkukan badanku lama hingga aku bisa merasakan ia menengok kearahku.
"Maaf, kamu sedang apa?" Tiba - tiba suaranya berbeda dari suara yang kemarin, firasatku sudah merasakan hawa - hawa tidak enak.
Langsung saja aku mengangkat kepalaku dan mendapatkan namja yang sedang setengah berdiri melihat kearahku.
"Oh? Kau siapa? Toko kami kan buka satu jam lagi." Aku melihatnya bingung.
"Siapa? jinja?!" Matanya mulai membesar dan sedikit mendekat kepadaku dengan muka bingungnya.
"Nde, nuguseyo?" Aku kembali melihatnya dengan tatapan lebih bingung.
"Hyera! Kau sudah datang!" Hanaeul sedikit berlari dari tangga atas ketika melihatku sampai, Hanaeul membungkuk kepada namja di depanku ketika sudah berada disampingku.
"Cwesong hamnida, dia adalah pemilik dari toko ini. Dan Hyera, tuan Baekhyun ini adalah salah satu member exo yang akan kita design bajunya." Haneul tersenyum kepadanya dan suaranya beda 180 derajat lebih halus dari biasanya.
"Mianhe karena sudah tidak sopan tadi." Aku membungkuk sedikit dan melihatnya.
"Hahaha, kwenchanayo. Dibawa santai saja, semoga kita bisa jadi partner kerja yang baik ya Hyera." Mulutnya mengukir senyuman, akupun sedikit tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable (Kyungsoo)
Roman d'amourKadang kita tidak bisa memilih apa yang kita mau dan apa yang kita suka. karena keduanya adalah hal yang ingin kita miliki dalam satu kemauan yang sama. Namun, aku bisa memilih cinta diantara semua kemauan itu, karena kyungsoo hadir dalam hidupk...