Chapter 3 - Maafkan Aku

625 71 19
                                    


Happy reading ❤
.
.
.
Setelah insiden yang terjadi di pintu masuk bandara wayo kembali masuk kedalam untuk menemui ming sambil mengusap ke dua pipi nya yang telah di basahi oleh air yang keluar dari kedua matanya.

Wayo merasa sakit di hati nya setelah apa yang di lakukan pria yang baru saja ia temui, entah sakit karena ucapan pria itu atau ucapan nya sendiri yang membuat pria itu marah kepadanya.

Setelah sampai di tempat ming menunggu, wayo menyodorkan kapas dan obat yang di bawanya kepada sahabat nya itu “ini...obati lukamu” perintah wayo sambil duduk di sebelah ming tanpa membantu sedikit pun yang sedang kesusahan dengan luka nya.

“hoi yo...bantu aku” protes ming melihat wayo yang justru melamun di sebelah nya.

Tanpa membalas ucapan ming, wayo segera mengambil kapas yang ada di tangan ming dan segera membantu membersihkan sisa sisa darah yang ada di hidung ming.

Dengan jarak yang sangat dekat ming bisa melihat mata wayo yang terlihat habis menangis “yo...apa kau habis menangis?” tanya ming dengan raut wajah yang serius.

“tidak” jawab wayo singkat sambil menggelengkan kepalanya cepat.

Lalu tiba-tiba ming memegang tangan wayo yang sedang sibuk membersihkan luka nya sambil berkata “jangan berbohong...katakan apa yang terjadi” ucapan ming yang langsung membuat wayo berhenti dari kegiatannya dan beralih menatap ming “aku tidak apa-apa ming...hanya tadi ada sedikit masalah” ucap wayo berusaha tenang.

“lalu..kau menangis?” tanya ming dengan heran.

Wayo menghela nafas “huff...sudah kubilang aku tidak apa-apa, kenapa kau seperti petugas polisi yang mengintrogasi mangsanya!” jawab wayo dengan nada tinggi sambil memukul kepala ming PLAKK...

“aw...luka ku akan bertambah parah jika kau terus memukuliku yo” rengek ming sambil mengusap-usap kepala nya yang saat ini terasa sakit akibat pukulan dari wayo.

“berhenti mengeluh...dan diam aku akan mengobati hidung mu” perintah wayo pada ming yang akhirnya membuat ming berhenti bicara.

Setelah selesai mengobati, wayo mengajak ming untuk segera pergi dari tempat itu “ayo kita pulang ming, aku lelah” ajak wayo sambil berdiri bersiap untuk pergi.

“oke..tapi tunggu dulu” ucap ming sambil berdiri sejajar dengan wayo.

“apa lagi ?”

“jika memang kau tidak ingin cerita sekarang tidak masalah...tapi ingat! Aku akan membalas orang yang menyakiti sahabat ku ini, jadi ceritakan kapan pun kau mau. Menegerti!” tegas ming kepada wayo sambil melangkah pergi meninggalkan wayo.

“terima kasih ming, kau memang sahabat ku yang terbaik” gumam wayo sambil tersenyum dengan menatap punggung ming yang sekarang berjalan mendahuluinya,  Dan sambil berlari wayo menyusul ming untuk berjalan bersama.

🌹🌹🌹🌹🌹

“di mana phana membeli minuman? Lama sekali” ucap forth pada semua orang.

Dari arah belakang terlihat phana sedang berlari sambil membawa air yang lalu di berikan kepada sang ibu yang terduduk lemah. “ini mae minumlah”

“kau dari mana saja sih pha?” tanya beam kepada phana.

“maaf...ada sedikit masalah tadi” jawab phana sambil ngos-ngosan karena berlari.

Setelah di rasa keadaan nyonya thanit sudah baikan mereka semua pergi menuju mobil untuk pulang.

perjalanan pulang dalam mobil 🚗

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang