Prolog.

14.4K 1K 178
                                    

Madara mondar mandir di ruang kerjanya.

Ia  sesekali merutuki rivalnya, yang dengan teganya mengatakan bahwa ia perjaka tua di hadapan seluruh kliennya.

Akibatnya ia yang tampan dan  kaya raya ini,  di tertawakan oleh kliennya yang lain.  Ingin sekali ia mencakar dan membotaki rambut ketua klan senju tersebut.

Madara jadi berpikir, ingin sekali ia melihat Hashirama botak pasti dunia akan gempar.

"Awas saja kau kuntilanak,kau akan kutilan. "

Izuna hanya menatap malas kakaknya , dari tadi ia terus mondar mandir dan tak menganggapnya ada.

"Ada apa dengan mu Aniki? " Tanya Izuna.

"Aku sedang kesal. " jawab Madara.

"Kesal kenapa? "

"Hashirama mengejekku perjaka tua, di hadapan seluruh klien tadi pagi" jawab  Madara, dengan raut wajah kesal.

"Ffffft"

"Kenapa di tahan, tertawa sepuasnya Izuna. "

"Bwahaaaaaaaaaaa. "

Tawa Izuna  membuat Madara makin keki, ia bersumpah dan berjanji akan menjadi orang dermawan dan tidak pelit lagi dalam bersedekah, jika dia mendapatkan istri yang cantik dan masih muda, agar ia dapat pamerkan pada Si rambut iklan sampo kuntilanak  itu.

"Hashirama nii, tidak salah. Memang kenyaataannya Aniki masih perjaka kan. "

"Diam kau bocah, mau ku jadikan Izuna panggang. "

Izuna tidak peduli, ia sangat suka menggoda kaka tertuanya ini.

"Aku bocah, tapi aku sudah bisa buat bocah. Sedangkan kau aniki, penampung benihmu pun tak punya. " ujar Izuna.

Madara hanya berdecih. Dia lelah jika harus berdebat dengan adik pertamanya, yang baru saja mendapat titel ayah, di usianya yang ke 28.

Madara akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangannya, dia ingin mencari udara segar, agar sesak di dadanya segera hilang, syukur- syukur  dapat jodoh, buat ngahirin masa lajangnya.

Ketika ia sedang berjalan berbelok, tiba tiba ada seorang og yang berjalan berlawanan arah, tiba tiba gadis itu terpeleset dan kopinya tumpah ke arah Madara dan mengenai dadanya.

"Kau harus bertanggung jawab. "ucap Madara, sambil menatap gadis cantik yang tengah panik Itu.

"Maaf tuuan saya ti_dak sengaja"ujar gadis itu sambil berusaha membersihkan tumpahan kopi di dada Madara dengan sapu tangah miliknya.

Madara, menarik pinggang gadis berambut pirang tersebut, lalu ber bisik di telinga Naruto.

"Minggu depan kita menikah, dan aku tak ingin kau menolak _

Madara melirik ke arah name tag gadis tersebut, lalu berkata.
..

"Uzumaki Naruto "

Madara Kebelet Nikah(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang