8.

8.3K 690 61
                                    


Naruto, memukul  punggung  Madara  dengan  keras, laki - laki tua bangka itu, hanya  tertawa saat ia hampir  menangis karna ketakutan.

"Hiks- hiks sialan, gak ada yang lucu, bedebah. "

Madara  terkejut, karna Naruto  menangis, dia segera  memeluk  Naruto, dan Naruto tidak menolaknya.

"Maaf- maaf, aku gak bermaksud menyakitimu. "

"Suami macam apa hiks, yang gak tahu tentang istrinya .

Madara dengan cepat, membawa Naruto, ketempat yang lebih terang .

Ia segera  mengambil  air putih, dan memberikannya pada  Naruto.

Naruto, segera  mengambilnya dan meneguknya dengan pelan.

Iya masih saja takut hal- hal gaib, dan  juga kegelapan gara- gara kejadian  yang di alaminya beberapa  tahun yang lalu.

Madara  memangku  Naruto ke pangkuannya, sehingga  mereka saling berhadapan.

"Aku akan membantumu, menghilangkan rasa traumamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan membantumu, menghilangkan rasa traumamu. "Ujar Madara, Sambil mengelus punggung Naruto dengan lembut. Sedangkan  Naruto dia, menyandarkan wajahnya  ke bahu Madara, entah kenapa  perlakuan Madara  saat ini begitu  menenangkan.

Mereka sudah di penginapan  sejak beberapa  menit yang lalu, setelah Naruto  menangis  sambil memeluknya.

Dan kini mereka masih duduk  di satu kursi dengan  mesra..

Sampai Naruto ketiduran di pangkuannya.

Madara tersenyum dan bergumam.

"Bayi gedeku, sudah terlelap rupanya."

Pada Akhirnya keduanya, tertidur di sopa, dengan Naruto yang tidur di atas tubuhnya Madara.

Naruto terbangun, dia merasa sesak tapi hangat. Ia terkejut, mendapati Ia tidur di atas tubuh Madara.

Ia beranjak bangun dan pindah ke ranjang, tapi Madara menariknya dengan mata  yang masih terpejam.

"Mau kemana?, "

"Pindah di sini sempit, "jawab Naruto.

"Padahal enak kaya tadi loh. "

"Enak bagimu, sesak bagiku. "Jawab Naruto ketus membuat Madara tersenyum, ia langsung berdiri dan memeluk Naruto erat dari belakang, dengan kepalanya bersandar di pundak Naruto.

"Ok, tapi aku minta service boleh. "

"Service apaan. "Tanya Naruto curiga.

"Jangan pura-pura tidak tahu sayang. "Ucap Madara, Sambil menatap Naruto jahil.

"Hei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei..

"Naru- Chan, bantulah  kesulitan suami tampanmu ini. " ucap Madara.

"Bantu apa? "

"Aku butuh  penerus sayang. Dan aku juga ingin merasakan  malam  pertama yang selalu di banggakan Hasirama dobe itu. " Ucap Madara  sambil menjilat  kuping  Naruto membuat gadis itu mematung  dan merona, saat  meraskan  tangan Madara  mulai menelusup kedalam kaus Naruto, meraba raba titik sensitif nya.

"Haharus malam ini ya.. "

"Iya sayang malam ini. "

©©®®©®®©

Sepasang Insan itu, masih belum bangun dari ranjang hangatnya. Mereka masih bergelung dalam selimut, hujan rintik-rintik turun di pagi itu, sehingga membuat orang -orang  enggan untuk bangun.

Madara masih menatap istri cantiknya yang masih terlelap, kejadian semalam seakan mimpi, benar kata dobe Hashirama, kalau malam pertama itu susah di lupakan, dan selalu terbayang-bayang setiap malam, enggan meninggalkan ranjang dan ingin tetap berduaan dengan sang bidadari tercinta .

Madara memainkan rambut kuning milik Naruto , dan tak lama kelopak mata yang menampilkan dua shafier sebiru lautan itu terbuka , dan membuat Madara tersenyum penuh cinta.

"Selamat pagi sayang. "Ujar Madara.

"Hm.. Jam berapa...

"Baru jam 10 sayang. "Jawab Madara santai.

"Apa jam 10 kenapa gak di bangunin dari tadi. ''Ucap Naruto agak kesal.

"Hehe, kenapa juga harus ngebangunin kan lebih enak begini. "Ujar Madara sambil menyembunyikan wajahnya di perut Naruto.

"He-hei...

Naruto masih gugup, dan merona.

"Apa?"

"Ayo bangun, masa begini terus.... "

"Enggak apa-apa, biar bayinya cepat jadi. "

Madara hanya memeluk  Naruto erat, sambil senyum-senyum gaje membuat  Naruto merasa merinding.

"Bangun enggak. "Perintah  Naruto.

"Enggak  , maunya di bangunin. "

"Apanya? "Tanya Naruto penasaran.

"Ininya. "Ucap Madara sambil merapatkan tubuh telanjang mereka.
Dan Naruto, bisa merasakan sesuatu yang mengganjal di bawah.

Naruto langsung menycubit  punggung  Madara dengan Keras.

"Ayolah sayang. Jangan galak-galak. Lagian di luar hujan. "

"Aku lapar, mau mandi kyaaaaaa"

Belum  selesai  Naruto bicara Madara  sudah  menyerangnya lagi.

"Sekali lagi ya sayang. "Ucapa Madara  sambil mencium bibirnya Naruto pelan.

"Ahh gak percaya dasar mesum. "

"Hehe, "...

"Dobel bonus. "


Madara memesankan makan siang untuk mereka, pada akhirnya keduanya sarapan sekaligus makan siang.

Naruto hanya menatap tajam Madara. Yang  telah membuatnya gak bisa jalan.

Naruto maunya marah, tapi kalau lihat pose  Madara sexi begini, gak jadi marah malah teringat kejadian  beberapa jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naruto maunya marah, tapi kalau lihat pose  Madara sexi begini, gak jadi marah malah teringat kejadian  beberapa jam yang lalu.

Tiba-tiba  Madara bangun, lalu mengecup pucuk kepala  Naruto lembut.

"Terimakasih  sayangku. Aku mencintaimu. "

Madara Kebelet Nikah(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang