Naruto, memukul punggung Madara dengan keras, laki - laki tua bangka itu, hanya tertawa saat ia hampir menangis karna ketakutan."Hiks- hiks sialan, gak ada yang lucu, bedebah. "
Madara terkejut, karna Naruto menangis, dia segera memeluk Naruto, dan Naruto tidak menolaknya.
"Maaf- maaf, aku gak bermaksud menyakitimu. "
"Suami macam apa hiks, yang gak tahu tentang istrinya .
Madara dengan cepat, membawa Naruto, ketempat yang lebih terang .
Ia segera mengambil air putih, dan memberikannya pada Naruto.
Naruto, segera mengambilnya dan meneguknya dengan pelan.
Iya masih saja takut hal- hal gaib, dan juga kegelapan gara- gara kejadian yang di alaminya beberapa tahun yang lalu.
Madara memangku Naruto ke pangkuannya, sehingga mereka saling berhadapan.
"Aku akan membantumu, menghilangkan rasa traumamu. "Ujar Madara, Sambil mengelus punggung Naruto dengan lembut. Sedangkan Naruto dia, menyandarkan wajahnya ke bahu Madara, entah kenapa perlakuan Madara saat ini begitu menenangkan.
Mereka sudah di penginapan sejak beberapa menit yang lalu, setelah Naruto menangis sambil memeluknya.
Dan kini mereka masih duduk di satu kursi dengan mesra..
Sampai Naruto ketiduran di pangkuannya.
Madara tersenyum dan bergumam.
"Bayi gedeku, sudah terlelap rupanya."
Pada Akhirnya keduanya, tertidur di sopa, dengan Naruto yang tidur di atas tubuhnya Madara.
Naruto terbangun, dia merasa sesak tapi hangat. Ia terkejut, mendapati Ia tidur di atas tubuh Madara.
Ia beranjak bangun dan pindah ke ranjang, tapi Madara menariknya dengan mata yang masih terpejam.
"Mau kemana?, "
"Pindah di sini sempit, "jawab Naruto.
"Padahal enak kaya tadi loh. "
"Enak bagimu, sesak bagiku. "Jawab Naruto ketus membuat Madara tersenyum, ia langsung berdiri dan memeluk Naruto erat dari belakang, dengan kepalanya bersandar di pundak Naruto.
"Ok, tapi aku minta service boleh. "
"Service apaan. "Tanya Naruto curiga.
"Jangan pura-pura tidak tahu sayang. "Ucap Madara, Sambil menatap Naruto jahil.
"Hei..
"Naru- Chan, bantulah kesulitan suami tampanmu ini. " ucap Madara.
"Bantu apa? "
"Aku butuh penerus sayang. Dan aku juga ingin merasakan malam pertama yang selalu di banggakan Hasirama dobe itu. " Ucap Madara sambil menjilat kuping Naruto membuat gadis itu mematung dan merona, saat meraskan tangan Madara mulai menelusup kedalam kaus Naruto, meraba raba titik sensitif nya.
"Haharus malam ini ya.. "
"Iya sayang malam ini. "
©©®®©®®©
Sepasang Insan itu, masih belum bangun dari ranjang hangatnya. Mereka masih bergelung dalam selimut, hujan rintik-rintik turun di pagi itu, sehingga membuat orang -orang enggan untuk bangun.
Madara masih menatap istri cantiknya yang masih terlelap, kejadian semalam seakan mimpi, benar kata dobe Hashirama, kalau malam pertama itu susah di lupakan, dan selalu terbayang-bayang setiap malam, enggan meninggalkan ranjang dan ingin tetap berduaan dengan sang bidadari tercinta .
Madara memainkan rambut kuning milik Naruto , dan tak lama kelopak mata yang menampilkan dua shafier sebiru lautan itu terbuka , dan membuat Madara tersenyum penuh cinta.
"Selamat pagi sayang. "Ujar Madara.
"Hm.. Jam berapa...
"Baru jam 10 sayang. "Jawab Madara santai.
"Apa jam 10 kenapa gak di bangunin dari tadi. ''Ucap Naruto agak kesal.
"Hehe, kenapa juga harus ngebangunin kan lebih enak begini. "Ujar Madara sambil menyembunyikan wajahnya di perut Naruto.
"He-hei...
Naruto masih gugup, dan merona.
"Apa?"
"Ayo bangun, masa begini terus.... "
"Enggak apa-apa, biar bayinya cepat jadi. "
Madara hanya memeluk Naruto erat, sambil senyum-senyum gaje membuat Naruto merasa merinding.
"Bangun enggak. "Perintah Naruto.
"Enggak , maunya di bangunin. "
"Apanya? "Tanya Naruto penasaran.
"Ininya. "Ucap Madara sambil merapatkan tubuh telanjang mereka.
Dan Naruto, bisa merasakan sesuatu yang mengganjal di bawah.Naruto langsung menycubit punggung Madara dengan Keras.
"Ayolah sayang. Jangan galak-galak. Lagian di luar hujan. "
"Aku lapar, mau mandi kyaaaaaa"
Belum selesai Naruto bicara Madara sudah menyerangnya lagi.
"Sekali lagi ya sayang. "Ucapa Madara sambil mencium bibirnya Naruto pelan.
"Ahh gak percaya dasar mesum. "
"Hehe, "...
"Dobel bonus. "
Madara memesankan makan siang untuk mereka, pada akhirnya keduanya sarapan sekaligus makan siang.
Naruto hanya menatap tajam Madara. Yang telah membuatnya gak bisa jalan.
Naruto maunya marah, tapi kalau lihat pose Madara sexi begini, gak jadi marah malah teringat kejadian beberapa jam yang lalu.Tiba-tiba Madara bangun, lalu mengecup pucuk kepala Naruto lembut.
"Terimakasih sayangku. Aku mencintaimu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Madara Kebelet Nikah(END)
HumorHidup Madara tenang tenang saja, sampai Hashirama datang kepadanya dan mengejeknya perjaka tua, karna di usianya yang sudak 34 tahun masih perjaka, sedangkan Hashirama dia sudah punya cucu.