6

8.7K 743 107
                                    


"Lepaskan tangan mu, dari rambut ku"ujar Naruto.

"Ya ampun masih galak, kapan akan baiknya coba"ujar  Madara yang membantu Naruto mengeringkan rambutnya.

"Sampai kau masuk liang lahat'"jawab Naruto jutek dan jual mahal.

Madara hanya tertawa ringan, gak terlalu menganggap omongan asem dan kecut  dari istri tercintanya.

Dia dengan  santainya mengikatkan rambut kuning milik Naruto. Tak peduli dengan wajah Naruto, yang sudah seperti rubah siap ngamuk.

"Nyonya Uchiha sudah cantik, suamimu yang tampan ini mandi dulu" ujar Madara, lalu mengecup dahi si pirang, dan  cepat  kabur  sebelum si pirang ngamuk dan meluluh lantahkan  Manshion Uchiha.

Sedangkan Naruto, dia memegangi  dahinya, dan rona samar  terlihat  jelas di kedua pipinya.

"Madara  sialan, mampus  sana bajingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Madara  sialan, mampus  sana bajingan. "

"Aku mendengarnya sayang" teriak  Madara, dari dalam kamar mandi.

"Musnalah sana kau iblis  kelamin"

"Hahahaha, I Love Love Love You "

"Dasar pedopil "

"Iya sayang, aku tau aku tampan "

Naruto  hanya menatap  pintu  kamar  mandi  itu, dengan perasaan  yang tak dapat  di gambarkan. Ia, ingin sekali melemparkan  💣 bom sekarang juga, sekaligus  membumi hanguskan  makhluk  merepotkan  dan pervert itu.

Setelah  mandi, Madara  dan Naruto  turun ke bawah untuk  sarapan pagi, mereka  langsung  di beri  tatapan  jahil dari saudara -saudaranya.

"Bagaimana  malam pertamanya , sukses aniki"

Madara  menyeringai, membuat  saudara  -saudaranya  ،menatapnya jahil, kecuali Naruto dia menatap  tajam si tersangka.

"Baru pemanasan sih"

"Wah wah berarti  belum di bobol donk? "Tanya Obito , dengan  senyum  anehnya.

Naruto mulai  hilang kendali  wajahnya  merah, karna menahan  amarahnya  agar tidak  meledak, ia hanya berusaha  makan dengan  tenang.

"Nanti aja  pelan - pelan, kagak usah buru- buru. "Ucap  Madara  sambil menikmati  sarapan  paginya.

Naruto menendang lutut pria dewasa  itu di bawah meja, hingga meringgis. Sedangkan  Naruto, dia kembali  menyantap sarapannya.

Dan adik - adik  iparnya, yang hanya ikut  merinding  melihat kaka iparnya yang segarang  induk  rubah.

"Makan yang benar, jangan  banyak bicara, macam bocah aja "ucap Naruto.

"Iya, " jawab mereka serempak..

Sedangkan Hana istri Izuna, tertawa  geli karna punya sekutu  untuk  membuat  pelajaran  para Uchiha  yang suka seenaknya itu.

Madara Kebelet Nikah(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang