7

8.5K 689 70
                                    

Putar lagunya ya... Menyentuh bangeet... Lagunya.

Karna hujan deras, dan tak memungkinkan untuk pulang. Madara memutuskan untuk menginap di sebuah motel.

"Karna hujan deras, kita menginap saja di sini malam ini. "

"Disini "tunjuk Naruto pada love motel sederhana di depannya.

"Iya, terlalu beresiko pulang sekarang, apa lagi, aku membawa bidadari secantik dirimu, "ucap Madara yang membuat telinga Naruto sakit.

"Tapi ini love motel, "ucap Naruto was-was.

"Memang kenapa, toh kita sudah sah. Ayo turun "ajak Madara, membuat Naruto mendengus.

"Sejak kapan laki-laki tua itu turun dari mobil, persis setan saja"iner Naruto.

'"Sudahlah untuk saat ini kita berdamai sayang, "ucap Madara yang tak didengarkan Naruto.

Naruto memandangi Madara, ia melepaskan mantelnya dan di jadikan pelindung kepala mereka.

Kok jantung Naruto tambah berdebar ya, padahal hanya hal sepele.

Naruto memalingkan wajahnya saat melihat Madara bertelanjang dada, keluar dari kamar mandi.

"Kenapa hanya bertelanjang dada saja mesum, "

"Bukan laki-laki, kalau tidak suka bertelanjang dada. "Ujar Madara, sambil berjalan ke arah tempat tidur.

Naruto, tak perduli dia pergi ke kamar mandi dan gosok gigi, ia juga tak lupa membawa piyama tidur yang sudah di sediakan pihak motel.

Naruto, dia segera naik ke ranjang, ia tak menperdulikan Madara. Dia ingin segera memejamkan matanya yang terasa lelah.

Setelah merasa Naruto tidur, madara
memeluk Naruto dari belakang. Dan dia membisikan kata-kata lembut di telinga Naruto, membuat Naruto yang belum tidur itu hanya mematung.

"Terimakasih karna telah hadir di hidupku istriku, aku mencintaimu. "

Naruto binggung, dia tak bergerak sedikitpun. Hatinya berdebar kencang,mulutnya tak bisa berucap, keheningan malam itu membuat Naruto bisa mendengar suara detak jantungnya.

Naruto meraba tangan yang melingkari perutnya, ia jadi merona sendiri.

'Bisakah aku mencintaimu, '

Paginya, Naruto dan Madara sudah keluar dari love motel dan berencana pulang.

Tiba-tiba Madara mendapatkan telepon.

"Naru tolong angkatkan telepon nya untuku, "

Madara kira Naruto akan menjawab.

"Angkat saja sendiri, dasar merepotkan, "

Tapi ternyata gadis itu melaksanakan perintahnya, dan membuatnya mematung untuk sesaat.

Sekitar satu jam, perjalanan mereka dari love hotel ke tempat tujuan yang di rencanakan Madara.

Naruto menatapa pemandangan indah di depannya.

"Ngapain kita kesini! "

"Sudah aku bilangkan kemarin, kalau kita mau bulan madu. "Jawab Madara, yang segera keluar dari Mobil. Dan membukakan pintu mobilnya untuk Naruto.

"Tapi aku belum persiapan apa-apa Kakek, "jawab Naruto kesal.

Madara mendekatkan wajahnya ke arah Naruto.

"Apa yang kamu bilang? "Tanya Madara.

"Kakek, kenapa tidak suka? "Tanya Naruto.

Madara menyeringai, lalu berkata.

Madara Kebelet Nikah(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang