12.

6.3K 498 61
                                    

Madara mengeluarkan sesuatu dari saku celanannya.

"Apa ini, coba jelaskan? "Tanya Madara.

"Apanya yang apa, itu Foto. "Jawab Naruto tenanga tapi tidak dengan Madara.

"Ia aku tahu, tapi ini Foto siapa kenapa ada di kamar kita. Apa kau selingkuh? "Tanyanya Madara curiga. Naruto tidak terlalu mengganggapnya ia di bawa santai aja.

"Bukan itu Foto mantan pacar, "jawaban dari Naruto itu membuat Madara semakin was-was.

"Astaga kau sudah punya suami, tapi kenapa masih menyimpan foto bekas, aku saja tidak. "Madara mulai merajuk dan Naruto hanya mencebikan bibirnya ke depan beberapa cm.

"Ya cuman foto bekas gebetan aja cemburu,nah ini apa kabar yang gebetanya ada di depan mata."sindiran garis keras dari Naruto pada Madara .

"Kamu cemburu? "Tanya Madara, sambil senyum-senyum gak jelas.

"Mimpi. "Jawab Naruto singkat dan tajam, membuat Madara mencebikan bibirnya lagi

 "Jawab Naruto singkat dan tajam, membuat Madara mencebikan bibirnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalau lagi galak begitu, mirip ibu hamil. "Celetuk Madara membuat Naruto keselek air ludahnya sendiri.

"Hamil, "ujar Naruto agak kaget, karna selama ini ia tidak kepikiran sampai situ meskipun dia dan Madara sudah sering berhubungan badan tanpa pengaman, ia tidak tahu akan secepat itu.

"Apa mungkin. "Batin Naruto.

"Mungkin saja toh aku perkasa, "tebak Madara mendapati delikan maut dari Naruto, tapi pria itu gak takut dia malah menatap Naruto dari atas sampai bawah.

"Payudara agak membesar, perut agak buncit, tubuh udah gak kurus kering lagi, berarti aku sudah jadi suami hebat-..

Bletak....

"Wadaw. "

Jidat Madara di cium buku novel yang tebalnya hampir lima ratus halaman itu.

"Jangan mesum. "Ujar Naruto sambil melotot ke arah Madara.

"Aku tidak mesum itu kenyataan. "

"Sudahlah, jangan ganggu. Aku mau tidur ngantuk. "Ucap Naruto sambil naik ke atas ranjang, tapi Madara tak habis akal dia menarik pinggang Naruto dan otomatis tangan Madara menyentuh perut Naruto sekarang dan merasakan sesuatu yang aneh.

"Ayo kita ke dokter sekarang? "Ujar Madara sambil menarik Naruto agar kembali bangun.

"Tapi aku ngantuk, "balas Naruto dengan mata sayunya.

" Nanti tidurnya ke dokter dulu,"ajak Madara yang sudah menggendong Naruto ala bridal.

"Okay,tapi ke dokter senju ya,aku sudah langganan di sana jika sakit."

"Hn."jawab Madara singkat.

Madara tidak tahu saja kalau Naruto diam-diam tersenyum di gendongannya.

Sesampainya di klinik milik senju Tsunade dia segera masuk karna kebetulan sedang kosong tidak banyak pengunjung.

"Tsuna periksakan istriku ,cepat."

Naruto dan Tsunade mendelik secara bersamaan dan bicara secara bersamaan.

"Tidak sabaran !"ujar keduanya serempak dan Madara hanya mendecih lalu membuang mukanya ke arah lain.

"Ayo Naru-chan ikut kedalam,tinggalkan Uchiha reyod ini."

Madara hanya melotot pada Tsunade ,dan di balas dengan senyum meremehkan dari Tsunade.

"Dasar wanita tua tak laku."gerutu Madara setelah Tsunade dan Naruto menghilang.

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya Tsunade dan Naruto kembali.

Membuat Madara yang tadi sibuk menatap layar hpnya kini mengalihkan tatapannya ke arah mereka berdua.

"Jadi hasilnya apa?"tanya Madara tak sabaran ,membuat Tsunade menatapnya tajam dan Naruto yang mencubit paha luarnya.

"Tidak sabaran?"ujar keduanya barengan. Membuat Madara menghela nafasnya berat dan langsung bersedekap dan matanya yang menyorot tajam ke arah Tsunade karna merasa di permainkan oleh dokter tua itu.

"Selamat Uchiha san,anda akan menjadi seorang kakek sekarang?"ucap Tsunade.

"Kakek.Jangan bercanda Tsunade?"ujar Madara geram.

"Maaf typo,maksudnya ayah.Istrimu hamil ,usianya delapan mingguan."

Madara langsung menatap Naruto tak percaya.

"Aku akan jadi ayah?" tanyanya tak percaya pada Naruto.

"Hm."jawab Naruto singkat.

"Beneran Aku akan jadi ayah?"kedua bola matanya mulai berkaca-kaca.

''Iya ."jawab Naruto dengan nada sedikit kesal sedangkan Tsunade tertawa geli.Memperhatikan tingkah pasangan Uchiha itu.

Naruto sekeluar dari ruangan Tsunade,ia mempercepat langkahnya menjauhi Madara,lama-lama ia bisa tuli dadakan gara-gara tingkah suami absurdnya.

Madara mempercepat langkah kakinya dia menarik tangan Naruto agar tidak meninggalkannya.

" Jangan cepat-cepat berjalannya sayang,kasihan baby kita?"

Naruto menyipitkan matanya kemudian dia berkata.

"Seperti bukan Uchiha saja?" komen Naruto membuat pria dewasa itu berdehem kemudian ia menampilkan wajah khasnya .

Saat mereka akan keluar dari rumah sakit,Mereka tak sengaja bertemu dengan Shizuka di loby rumah Sakit.

Wanita berstatus model majalah dewasa itu begitu riang menghampiri Madara ,tanpa memperdulikan Naruto yang berada di samping pria dewasa itu.

"Kita memang jodoh ya Madara,karna kita sering bertemu?"

"Jodoh tahi kucing ?" batin Naruto.

Sedangkan Madara dia hanya menatap Shizuka dengan tajam sehingga membuat bulu kuduk nya meremang karna tak pernah melihatnya dengan tatapan membunuh seperti itu.

"Masa lalu tetaplah masa lalu,takan pernah bisa jadi masa depan ,camkan itu?" ucap Madara Pada Shizuka kemudia dia menggandeng tangan Naruto dengan mesra ,wanita itu berbalik pada Shizuka dan menampilkan seringainya membuat Shizuka semakin tersulut ingin menyingkirkan dan menghancurkan Naruto!.

"Wanita jalang ,lihat saja aku akan merobek mulutmu itu." gumam Shizuka.

Sesampainya di rumab Madara,dia terus bermanja -manjaan dengan kepala tiduran di paha Naruto dan tangannya memeluk Naruto ,hingga membuat wanita itu susah bergerak se inci pun.

Kakek - kakek tua yang biasanya terlihat sangar ,sekarang seperti anak marmut yang tengah mencari kehangatan di tubuh induknya.

"Hei Uchiha tak bisakah kau diam,perut ku geli sekali dengan kelakuanmu itu!" ucap Naruto dengan tangannya yang terus mendorong kepala Madara agar menjauh dari perutnya.

"Aku tidak mau jauh- jauh dari mu sayang!!" gumam Madara.

"Tapi aku pegal,dan juga sangat ngantuk kalau ingin tiduran ayo di ranjang."

Madara langsung bangun dan langsung melek lagi matanya ketika mendengar kata ranjang.

"Baiklah kalau begitu,ayo kita naik keatas ranjang." ucap Madara sambil menggendong Naruto ala bridal sehingga membuat wanita itu  memutar matanya malas .



Sementara itu di kediaman lainnya.

Wanita itu meremas foto yang berada di  tangannya kemudian dia menelepon seseorang.

"Lakukan perintahku sekarang juga,tanpa jejak!"

Madara Kebelet Nikah(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang