senyuman tanpa rasa

44 9 1
                                    

aku - mingyu

Waktu menunjukan pukul 22.30 malam. Ya, benar ini sudah malam. Dengan telepon genggam yang masih berada ditelinga ku ini, masih mendengar suara yang sama. " turun lah sekarang, aku dibawah " kataku padanya. Aku menghadapkan tubuh ku ke arah jalan yang persis bersebrangan dengan pintu rumah nya. Tak sampai 2 menit, terdengar suara nya " mingyu-ah " kubalikan arah tubuh ku kearah nya, kutambahkan pula senyum ku yang sudah biasa dia lihat.. " ini untuk mu" kataku, sambil memberikan bunga yang sengaja ku bawakan untuk nya. Aku tahu ini tak seberapa, namun aku juga tahu bahwa dia juga senang kuberi kejutan seperti ini.

Ini sudah sering terjadi, kita saling menghibur satu sama lain, mendukung keputusan kita satu sama lain. " kau memang tak tahu aturan.. ini sudah sangat larut, kau yakin akan dapat kan bus terakhir?" kata sejeong padaku, selagi berjalan mengantarku ke halte bus yang terletak diseberang rumah nya. "tak usah pedulikan aku, kau fikir aku anak kecil" candaku sambil mengacak acak rambut nya. Dia hanya membalas dengan menatap ku dengan senyumanya itu... iya senyuman yang sama sekali tak ada tandingan nya. " huft, sudah sampai di halte, mau aku tunggu sampai dapat bus?" tanyanya padaku sambil menduduki salah satu kursi yang ada di halte tersebut. "Tidak usah" jawabku sedikit pelan, karena jujur, udara nya sangat dingin..

"baiklah, benar nih ya? aku tinggal ya??" katanya sedikit menghibur selagi beranjak dari kursinya.
"Ya!! aku bercanda. kau tak ingin menunggi ku sampai dapat bus kah?" tanyaku dengan sedikit antusias menatap nya.
"hehe, iyaiya... " jawabnya sambil kembali duduk.

Aku juga duduk disamping nya, kutarik nafas ku sedikit dalam. sejeong-ah, yang harus kau tahu adalah, sekarang aku sangat takut. kataku dalam hati selagi menarik nafas ku sekali lagi.

Kuraih tangannya sekarang, dia tak memberiku respon apa apa, ya.. memang ini sudah biasa, kita teman dekat, kalau hanya sekedar berpegangan tangan..itu sangat biasa untuk kita..

"Sejeong-ah," kataku pelan sambil meraih tatapan mata nya. Ini semakin membuat ku gugup.
"o??" jawabnya heran sambil menangkap tatapan mataku. "ada yang ingin kusampaikan, dengarkan aku ya!!" jawabku sambil menghela nafas panjang. "kau teman ku, kita bersama sudah cukup lama bukan?? aku nyaman dengan posisi ku sekarang, dan aku rasa kau juga tak pernah mengeluh tentang kita" kataku pelan dengan sangat hati hati. aku memperhatikan raut wajahnya semakin dalam, ya.. dia menatap kosong ke depan, entah apa yang sekarang ada di pikirannya.. "lalu?" suara datar keluar dari mulutnya.. membuatku semakin tidak tahan.. "aku akan lanjutkan besok" kataku lantang sambil beranjak dari kursi, "bus ku datang.. sampai jumpa disekolah ketos ku" kataku semangat sambil sedikit berlari ke pintu bus, lalu menolehkan kembali kepala lu kearah nya.. yang kulihat sekarang adalah senyum tanpa rasa.

Become The LoveWhere stories live. Discover now