Prolog

186 45 71
                                    

"Aku selalu menunggu pagi, menantikan matahari menemuiku, hingga ia kembali keperaduannya"

"Yaaa!!! Neo michyeoseo-kamu gila?!" gadis itu memukul meja di depannya.

"BRAKKKK"

Bel baru saja berbunyi namun keributan sudah terjadi lagi. Seluruh murid berkerumunan ingin melihat apa yang sedang terjadi di kantin, tepat di meja makan keributan itu berasal. Ada yang merekam, ada yang berbisik, dan ada juga yang tidak peduli.

"Mwo-apa? Aku dengar seseorang sedang memanggilku gila. Wah daebak-hebat" laki-laki itu tertawa kecil sambil bertepuk tangan di depan gadis lusuh itu.

"Apa kamu tahu aku ini siapa? Aku adalah--" laki-laki itu tertahan.

"Kamu itu siapa hah?! Aku sudah tidak perduli, sekalipun kamu itu seorang presdir pemilik perusahaan terbesar di Korea!" bentak gadis itu.

Ia mengambil air putih di meja lalu menumpahkannya di atas kepala laki-laki itu hingga murid-murid dibuat takjub olehnya.

"Currrrrr"

Gadis itu pergi tanpa memperdulikan laki-laki yang sudah basah kuyup. Laki-laki itu hanya tersenyum dan menatap punggung kecil yang menjauhi dirinya.

"Lihat saja nanti. Akan kubuat kamu jatuh cinta padaku. Ye Na"

Shiny BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang