"Kringgg, kringgg"
Bunyi bel sepeda itu memenuhi jalanan di sekitarnya, gadis itu dengan asiknya mengkayuh pedal sepeda sangat berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih memilih memakai mobil atau bus.
Shin Ye Na tak henti-hentinya tersenyum, cuaca hari ini sangat indah, sepanjang perjalanan sekolah yang ia lihat adalah gugurnya dedaunan dari pohon-pohon besar di sisi jalan dengan angin pelan yang bertiup entah kemana arahnya. Ia melantunkan pelan lagu yang ia dengar dari earphonenya, menambah ketenangan di dalam hatinya.
Diujung jalan ia melihat sebuah bangunan sekolah, bernama Busan Foreign Language High School. Yap, saat ini ia berada di Busan, Korea Selatan, tempat ia lahir dan menciptakan dunia kecilnya disitu. Tapi sebelum ia sampai, Ye Na melihat seorang laki-laki yang sangat terang dan bercahaya di depannya hingga ia terjatuh dari sepedanya.
"BRAKKKK!"
"Aw!!! Ahh kenapa ini harus terjadi padaku" Ye Na bangkit dan membersihkan roknya.
Kemudian ia mengejar laki-laki itu sambil menuntun sepedanya. Ia bahkan harus menutup matanya dengan tangan dan mengintip sedikit pada celah-celah antar jarinya.
"Wahh dia itu sebenarnya mahluk apa? Kenapa bisa seeorang namja-pria menjadi sangat bersinar?" gumam Ye Na.
Ye Na memukul pelan bahu laki-laki itu, kemudian laki-laki itu merespon dengan memutar badannya. Ye Na sampai terkagum dengan ketampanan yang dimiliki laki-laki itu seperti ullzang-pria/wanita yang memiliki wajah sempurna saja, namun secepat kilat ia membuang pikiran itu jauh-jauh.
"Ya! Kamu ini manusia atau matahari? Kenapa sangat cerah dan silau? Kamu tahu mataku ini sakit melihatmu" bentak Ye Na seraya menunjuk matanya.
Laki-laki itu mengerutkan dahinya,
"Mwo?""Apa jangan-jangan kamu ini malaikat?" sambung Ye Na dengan wajah tak percaya.
Laki-laki itu masih diam terpaku. Di pagi hari yang cerah ini, ia sudah diomeli oleh seorang yeoja-wanita muda yang mirip dengan ahjumma-bibi. Mungkin ia mengira bahwa Ye Na adalah seorang ahjumma gila.
"Lebih baik aku ke sekolah, daripada menunggu jawabanmu disini. Aw, mataku" ucap Ye Na kemudian menaiki sepedanya kembali.
"Cih!" ucap laki-laki itu setelah Ye Na menjauh dan mulai tak terlihat.
🌻
Hentakan kaki yang keras itu terdengar di sepanjang koridor sekolah, gadis itu mengepalkan tangannya dan memberikan tatapan seram kepada semua orang, bahkan orang disekelilingnya pasti tahu jika gadis itu sedang kesal atau marah.
Gadis itu masuk kedalam kelas lalu segera duduk dan menyembunyikan wajahnya diantara kedua lengannya. Sementara teman sebangkunya, Seo Yoo ri, hanya menatap heran pada gadis bernama Ye Na itu.
"Ada apa denganmu Nona Shin? Sepertinya kamu telah mengalami kesialan" ucap Yoo Ri.
"Yoo Ri. Apa di dunia ini ada manusia yang sangat terang seperti matahari?" tanya Ye Na sambil menatap serius Yoo Ri.
"Bhahahahah, mana ada yang seperti itu, Ye Na. Apa kamu kira manusia punya kekuatan? Seperti mengeluarkan api atau mengeluarkan cahaya sendiri? Tentu tidak. Aku yakin kamu hanya terbawa film" jelas Yoo Ri.
Ye Na kembali melamun, di otaknya saat ini begitu banyak tanda tanya, mengenai siapa laki-laki itu dan apa yang membuatnya berkilauan. Ye Na sampai teringat akan perkataan halmeoni-neneknya dulu, saat ia bertanya bagaimana eommoni-ibunya bisa jatuh cinta pada abbeoji-ayahnya, kemudian neneknya menjawab,
"Jika seseorang melihat matahari di dalam diri orang lain, maka orang itulah jodohnya"
Apakah saat ini Ye Na benar-benar bertemu dengan jodohnya? Apa dia orang yang tepat untuk Ye Na? Ia bahkan belum pernah merasakan yang namanya pacaran, walaupun banyak yang memujinya cantik, kurus, dan tinggi.
"Kenapa kamu tanya seperti itu? Apa kamu baru saja mengalami sesuatu?" sambung Yoo Ri.
Ye Na mendengus pelan,
"Yah, sepertinya aku baru saja bertemu dengan Shiny Boy"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shiny Boy
RomanceDia adalah shiny boy. Kenapa aku bilang begitu? Yah, karna aku melihatnya begitu terang dan bersinar, membuat hatiku hangat melihatnya. Namun, sifatnya sangat berbeda dengan apa yang kulihat. Ia lebih dingin dari yang kukira, lebih cuek, sombong, po...