.
.
.
.
"Akhh jangan tuan"Plakk..
Suara tamparan dari kamar oleh namja dingin bertubuh tinggi dan kekar, yang menampar seorang yeoja bermata rusa.
"Masih berani melawanku!!". Ucapnya penuh amarah.
Gadis bermata rusa itu menahan sakit dipipinya karena namja itu menamparnya.
"Turuti saja kemauanku gadis manis!! Atau aku akan memberimu hukuman lebih parah dari sebelumnya!!". Dia menangkup pipi gadis itu kuat-kuat.
"Maafkan saya tuan"
"Sekarang lakukan apa yang saya mau, CEPAT BERDIRI!!"
Gadis bermata rusa itu berusaha bangkit walaupun fisiknya sangat lemah.
"Cepat lepas bajumu dihadapanku sekarang!!". Perintahnya.
"Tidak tuan saya mohon jangan"
"CEPAT LAKUKAN TIDAK USAH BANYAK BICARA KAU!!"
Ia tidak bisa lagi menahan air mata yang ingin menetes. Pria sepertinya tidak pantas hidup didunia ini.
Berkali-kali luhan menderita karena siksaan dari sehun jika dia tidak mau memuaskan nafsu tuannya.Luhan membuka bajunya dengan terpaksa dihadapan pria keji itu.
"Great.. sekarang lepas rokmu gadis manis!!"
Demi Tuhan, ia tidak mau kejadian ini berulang, sudah cukup sehun membuat luhan menderita. Apa pria itu tidak punya hati untuk melihat perasaan wanita, luhan benar-benar muak dengan sikapnya.
"Kemari dan jongkok dihadapanku!!"
Luhan tetap diam pada posisinya sekarang.
"Oh kau membantah lagi rupanya!!"
"Sudah cukup!! Saya muak dengan perlakuan anda!!". Luhan memberanikan diri melawan perintah sehun.
"Hh okey tak masalah"
"Saya ingin keluar dari penjara ini!"
"Apa?! Penjara kau bilang? Baiklah aku akan menunjukkan bagaimana kenikmatan penjara disini". Sehun tersenyum nakal.
Perlahan ia mendekati luhan, dan mendorongnya hingga terjatuh dikasur.
"Akhh lepass"
"KAU TIDAK AKAN BISA LEPAS DARI GENGGAMANKU PELACUR!!"
Sehun menarik tangan luhan keatas lalu mengikatnya dengan paksa.
"Lepaskan aku!!"
"DIAM! JANGAN BERTERIAK!!"
Setelah mengikat gadis itu sehun melepas semua pakaiannya dan tampaklah adik sehun yang menegang dan keras.
"Puaskan aku sekarang baby!"
"Tidak! Aku mohon jangan tuan"
"Aku akan menyiksamu jika kau membantah, apa kau mau tubuhmu lebam seperti dulu?!"
"Ti dakk"
Sehun mengambil cutter di laci dekatnya, untuk mengancam luhan supaya dia menutup mulutnya.
"Diam atau aku menggores lenganmu!!"
"Tidakk saya mohon jangan lukai saya lagi tuan"
Mendengar luhan sudah patuh pada perintahnya, sehun melanjutkan aktivitas yang sedari tadi ia inginkan.