.
.
.
"Akhh tubuhku sakitt...". Banyak darah mengalir dari tubuh sexy luhan karena sehun menyiksanya dengan cutter. Tidak hanya satu atau dua goresan melainkan hampir seluruh tubuhnya berdarah.
"Kau masih berani melawanku pelacur!!". Sehun menangkup pipi luhan kuat, hingga gadis itu kesakitan.
"Akhh tuann s skitt"
"Wajahmu sangat sexy jika kesakitan seperti ini baby! Jadi aku akan terus menyiksamu!"
"Maaf tuann.. ma afkann ak ku". Luhan menyesali perkataan yang dia lontarkan semalam.
"Ckk DASAR WANITA RENDAHAN!!"
Plaakk
Karena geram sehun menampar pipi luhan."Aww.. Hikss c cukup tuann, ak ku minta ma af.."
"Awas kau jika berani padaku lagi! Maka aku akan-"
Drrtt.. Drrtt..
Bunyi ponsel sehun."Yeoboseo"
"Sehun.. maafkan aku, apa kau masih marah padaku sayang?"
"Tidak baby, aku sudah melupakan yang terjadi"
"Kamsahamnida sayang, oh ya sekarang aku sendirian dirumah, apa aku boleh ke rumahmu?"
"Tentu sayang, kau tidak perlu minta izin untuk itu, kemarilah aku menunggumu"
"Okey aku akan kesana, bye sayang"
"Bye baby"
Sehun menutup ponselnya. Luhan menatap sehun kebingungan.Tunggu.. siapa yang dimaksud tuan 'baby, sayang' tadi?
Apakah tuan punya kekasih? Tapi sejak kapan mereka menjalin hubungan..
Dan kenapa tuan tidak memberitahuku..
Jika tuan memiliki kekasih, kenapa dia tidak menyentuh kekasihnya. Dan kenapa selalu diriku yang disiksa bukannya kekasihnya saja.
Kalau tuan tidak mau melukai perasaan gadis itu, lalu kenapa tuan masih membiarkan aku tinggal disini?
Jika aku tetap disini, maka hubungan mereka akan hancur karenaku..Tapi kenapa saat tuan menelpon gadis itu, dadaku rasanya sesak..
Sangat sakit..
Sebenarnya ada apa denganku?"Sekarang tugasmu siapkan makanan yang spesial!! Kerena pacarku akan kesini!"
"Tapi tuan tubuhku masih sakit.."
"Itu bukan urusanku, AYO CEPAT SANA!!"
Dengan susah payah luhan menahan rasa sakit ditubuhnya, dalam keadaan yang buruk dia tetap menjalankan tugasnya."Ssh tubuhku sakitt sekali.., kepalaku rasanya pusing". Luhan berjalan gontai menuju dapur.
Sementara sehun, dia bersiap untuk menyambut kekasihnya. Dia bahkan tidak peduli dengan kondisi luhan."Heh kau! ayo cepat selesaikan masak!! Dia akan datang sebentar lagi". Perintahnya pada luhan, sambil melihat jam tangannya.
Pandangan luhan semakin lama menjadi buram, dia merasa kepalanya semakin berat. Apalagi ditubuhnya yang belum diobati bisa mengakibatkan infeksi.
Tapi gadis itu hanya bisa patuh pada perintah tuannya, luhan takut jika menolak kemauan tuannya dia akan disiksa lagi.