Rasa rindu

24.8K 500 135
                                    

.

.

.

.

Pagi ini sehun berjalan tergesa-gesa menuju ruang meeting, dia menghiraukan karyawan yang ingin menunjukkan dokumen penting padanya.

"Pak bisakah anda melihat dokumen ini sebentar saja". Ucap karyawan yang sedari tadi membuntuti sehun, karena bossnya tak mau melihatnya sedikit pun.

"Nanti saja, apa kau tidak tau jika hari ini ada jadwal meeting". Jawab sehun yang mulai memasuki lift dan menekan tombol angkanya.

"Pak saya mohon sekali ini saja, karena ini juga berkaitan dengan perusahaan kita pak". Ucapnya yang terus meyakinkan bossnya, tetapi pintu lift itu segera menutup dengan sendirinya.

*Ahh.. hari ini kenapa keadaan bisa sangat kacau, aku tidak tau apa yang harus kulakukan agar perusahaan ini tidak bangkrut*. Sehun bicara dalam hatinya.

"Selamat pagi pak sehun"

"Pagi pak sehun"

"Ya selamat pagi". Jawab sehun acuh.

"Dan pada meeting kali ini kita akan membahas tentang modal yang akan dikeluarkan untuk bisnis baru-". Belum selesai sehun berbicara, perkataannya telah dipotong oleh sekretarisnya baekhyun.

"Maaf sebelumnya pak, bukankah seharusnya kita membahas beberapa konsumen yang tidak puas dengan pelayanan kita". Usul baekhyun.

"Apa aku menyuruh mu untuk memberikan pendapat! Jangan menyela pembicaraanku jika aku belum selesai bicara!!". Emosi sehun mulai meluap.

"Tapi maaf pak, yang dikatakan sekretaris baekhyun itu memang benar, karena ini juga mempengaruhi jalannya bisnis baru yang akan kita buat pak".

"Kita harus mempertimbangkan ini dengan baik pak, agar masalah ini tidak terjadi lagi"

"CUKUPP!! Hentikan omong kosong kalian, saya disini adalah boss dan jangan pernah mengatur apa yang menjadi keinginan saya! Jika kalian masih ingin bekerja disini, maka turuti saja perkataanku dan jangan membantah! MENGERTI!!!"

Seketika ruang meeting itu menjadi sunyi saat amarah sehun mulai keluar. Tidak ada siapapun yang bisa meredam kemarahan bossnya jika dia sudah mulai emosi.

"Pak saya moho-". Ujar baekhyun yang langsung dipotong oleh sehun.

"Hari ini meeting selesai, dan seterusnya tidak akan pernah ada meeting seperti ini lagi!!". Jawaban singkat dari sehun dan dia langsung meninggalkan ruang meeting.

.

.

Ditengah kesepiannya, sehun menatap langit dari dalam ruang pribadinya, terlihat begitu indah pemandangan dari sini. Sudah berapa lama ia tidak menghabiskan waktu sendirian seperti ini, yang terakhir ia ingat saat masih berusia 17 tahun. Disitulah masa terakhir dia menikmati indahnya dunia, saat usianya mulai beranjak dewasa, disitulah ia harus mulai hidup mandiri dan jauh dari kedua orang tuanya.

Jika dia bisa terus menikmati indahnya dunia, maka tak akan pernah ada penderitaan yang menghampiri hidupnya. Yang ingin dia rasakan saat ini hanyalah ketenangan dan kesunyian, untuk merilekskan beban pikiran yang ada padanya.


Sehun pov...

Andai aku bisa menghabiskan hari-hari ku bersama seorang gadis yang kucintai..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(HunHan) Baby luluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang