Penyesalan

31.6K 544 74
                                    

.

.

Keesokannya sehun memutuskan berangkat kerja karena ada meeting.

"Aku akan berangkat"

"Hati-hati, tuan pulang jam berapa nanti?"

"Kenapa kau menanyakannya, itu bukan urusanmu!!"

Bukankah hati luhan terlalu baik kepada tuannya, dia hanya bisa diam tanpa melawan.
Luhan mengintip dari balik jendela untuk melihat sehun pergi ke kantor.

"Ini kesempatan ku untuk pergi dari sini". Ia segera mengemas barangnya lalu memasukkannya ke koper.

Luhan pergi kepintu belakang rumah tapi saat membuka knock pintunya terkunci dari luar. 

"Aishh kenapa pintunya terkunci. Lewat jendela saja"

Sehun tidak sebodoh itu membiarkan pelacurnya pergi begitu saja, maka ia memasang paku diluar jendela agar luhan tidak kabur.

"Kenapa ini tidak bisa dibuka juga"

Setelah mencoba semua cara untuk kabur dia punya ide untuk turun lewat jendela atas kamarnya, sebelum itu luhan menaruh tangga diluar jendela.

"Omoo ini tinggi sekali, aku takut eomma"

"Bantu aku Tuhan"

Dengan mulut yang komat kamit luhan memberanikan untuk turun.

"Tidak tidak, aku takut, ini tinggi sekali. Bagaimana kalau aku jatuh nanti"

"Ahh aku harus bagaimana ini?? Apa telpon pemadam kebakaran aja ya. Enggak ah ntar dikirain lebay lagi"

*ayo berpikirlah luhan bagaimana caranya kabur*

Setelah 15 menit luhan berpikir, dia tidak mendapat ide apapun dan hanya bisa pasrah.

"Sudahlah lain kali saja aku kabur". Semangat luhan untuk kabur mulai hilang.

Aku ingin kabur dari sini dan memulai hidup baru dengan pasanganku nanti, apakah seumur hidup aku akan dikurung tuanku disini. Pria itu bahkan tidak membiarkanku keluar dari rumah satu langkah saja, hidup dirumah ini bagaikan penjara.
Entah mengapa hari ini aku merasa bosan sendirian dirumah mewah ini, padahal setiap hari tuan juga sering meninggalkanku.

Aku rasa tidak akan ada yang ingin menikah dengan tuan, karena sifatnya sangat egois dan pemarah, aku saja muak dengan sikapnya apalagi kalau ada wanita menikahi tuan, bisa-bisa hidupnya akan sengsara disini. Lagi pula tuan kan sudah tua kenapa dia masih sendiri? Aku tidak pernah melihatnya membawa gadis ke sini. Apa iya dia betah bujang seumur hidupnya. Ahh sudahlah aku malas membahasnya.

Apa kalian ingin tau usiaku berapa?  Yakin??  Baiklah akan ku jawab, usia ku 17 tahun.
Kalau usia tuan oh sehun itu 31, sangat tua bukan..

.

.


Luhan merasa waktu berjalan dengan cepat, hari mulai malam menunjukkan pukul 18.50, ia juga sudah menyiapkan makan malam untuk tuannya.

"Kenapa tuan belum pulang, ini kan sudah malam. Tidak biasanya dia terlambat". Sambil melihat jam dinding.

Jam menunjukkan pukul 20.00...
Tuannya masih belum datang juga.

Jam pukul 21.50...
Belum ada suara mobil masuk ke rumah.

"Huhh apa yang terjadi, kenapa tuan lama sekali. Setidaknya tadi pagi kan dia bisa memberitahuku kalau pulang malam, lihatlah nasinya jadi dingin kan". Ujar gadis bermata rusa itu.

(HunHan) Baby luluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang