Warning 18++

31.3K 492 31
                                    

.

.

.

.


"Eunghh, sudah pagi". Gadis bermata rusa itu mengerjapkan matanya dipagi hari. Seperti biasanya saat bangun dia merasakan sakit dibagian selangkangannya karena aktivitas semalam. Luhan merasa senang karena tuannya tidak bermain kasar terhadapnya, walaupun dia masih sakit hati akan pekerjaan hinanya sekarang, setidaknya dia diperlakukan dengan baik.


"Hmm jam berapa ini?". Tanya sehun yang tubuhnya masih tertutup selimut sampai menutupi kepalanya.

"Ini sudah pagi tuan". Jawab luhan berusaha bangun dari tidurnya, dan membetulkan posisinya.

"Ahh jangan bergerak kau! Kembalilah tidur, ini masih pagi!". Perintah sehun, karena dia masih mengantuk dan kurang tidur dikarenakan aktivitas hot semalam. Mereka baru bisa tidur pukul 04.00 pagi tadi. Jika nafsu oh sehun mulai meningkat maka luhan akan kesulitan untuk tertidur.

"Apa tuan tidak berangkat ke kantor?". Tanya luhan lembut.

"Tidak". Hanya sebuah jawaban singkat keluar dari mulut oh sehun.

"Baiklah, saya akan buatkan sarapan untuk tuan". Luhan ingin turun dari kasur tetapi dengan segera sehun menarik tangan luhan dan gadis itu pun berada diatas tuannya.

"Jangan harap kau bisa lepas dariku xi luhan!". Sehun mencekram kuat lengan luhan, hingga muncul warna kemerahan dilengan gadis itu.

"Aww tuan sakitt". Ucap luhan memohon agar sehun melepas cengkramannya.

"Saya tidak akan pergi kemana pun tuan". Luhan tidak ingin dirinya terluka lagi, maka dari itu dia berusaha menuruti apapun yang sehun inginkan darinya.

"Kau yakin!"

"Iya tuan, saya janji". Tanpa sadar air matanya jatuh begitu saja dan mengenai dada sehun.

"Jangan menangis baby, aku tidak tidak bermaksud melukaimu". Ujar sehun sambil menghapus air mata dipipi luhan.

"Hikss saya mohon, jangan sakiti saya lagi tuan.."

"Baiklah, tapi turuti permintaan tuanmu ini!"

"Iya tuan"

"Puaskan aku dipagi ini baby!"
Benar-benar mesum tingkat atas, apa tidak ada pikiran lain selain seks?, otaknya hanya dipenuhi oleh nafsu saja, bisa-bisa vagina luhan akan lecet jika terus dimasuki p*nis panjang dan kuat milik sehun.

Tidak ada jawaban dari luhan, dia hanya terdiam pasrah. Sehun yang mengerti itu ia menindih luhan dan mencium gadis itu.
"Hmpph"

"Akh shhh hmpp"

"Cpkkk shh"

"Ahhh hmph"

Sehun menuruni tubuh luhan, ia melihat vagina luhan yang berkedut ingin dipuaskan, tapi sebelum itu sehun menjilat vagina kemerahan luhan, dan seketika tubuh luhan bergetar karena lidah sehun terus bermain diarea initimnya.
"Ahhh ahh tuanhh"

Sehun juga memijat payudara luhan, tangannya sangat ahli jika dalam urusan memuaskan, luhan yang merasakan ingin orgasme, sehun justru menghentikan aksinya dan itu membuat luhan kesakitan.

"Akhh tuanh kenapa berhenti"

"Bagaimana rasanya sakitkan, memohonlah padaku lalu aku akan melanjutkan seks kita!"

(HunHan) Baby luluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang