CHAPTER THREE

453 31 0
                                    


KEESOKAN PAGINYA

Nae pi ttam nunmul nae majimag chumeul
Da gajyeoga ga Nae pi ttam nunmul nae chagaun sumeul
Da gajyeoga ga...

Klik

Kumatikan alaram HP ku
Jam 04.32

Aku segera mencuci wajah dan menyikat gigi. Aku membuka jendela kamarku dan melihat pemandangan langsung ke hutan. Aku langsung mengingat serigala yang kulihat kemarin.
Apakah di sini banyak berkeliaran serigala, atau memang pikiranku sedang kacau?  Pikirku dalam hati.

Aku membuang pikiran tersebut dan pergi ke lantai bawah sambil memasang earphone ku.
" Huft... Di sini benar benar dingin " kataku sembari memakai sweater ku.

" Aakkhhh..... To-tolong... "

Aku membulatkan mata sempurna. Aku mendengar ada orang berteriak. Aku segera melepas earphone ku dan berusaha menajamkan telinga.

" Ahhhhh....To-tolong.Siapa saja tolong aku... "

Aku terkejut. Itu bukan halusinasi. Aku segera mencari alat perlindungan terdekat, dan aku melihat ada sapu. Aku segera mengambil sapu dan berlari ke arah sumber suara. Aku melihat ada seorang perempuan, rambutnya sebahu,dan dibelakangnya ada seorang pria yang... sedang menggigit lehernya.

" Tolong.... "  wanita itu menatap sendu kearahku. Dan sepertinya pria itu sadar akan kehadiranku. Sejenak aku dapat melihat manik matanya, berwarna merah darah. Pria itu segera berlari cepat dan meninggalkan wanita itu hingga jatuh tersungkur.

" Kau tak apa apa?  " tanyaku sambil berlari menghampiri wanita tersebut. Ada darah yang mengalir dari lehernya.
" Ikuti aku, ayo, akan ku obati lukamu" kataku sambil memapahnya ke dalam penginapan.

" Ada apa ini?  KYAAAAA.... KE-KENAPA INI, kau tak apa? " Chae Rin berteriak terkejut.

" Chae, tolong ambilkan kantong darah di kamarku. Emm... Nona, apa golongan darahmu? " tanyaku sambil menidurkannya ke sofa.

" Go-golongan darahku A " kata wanita itu lemas.

" Chae to... " Aku belum sempat menyelesaikan perkataanku karena langsung dipoyong Chae Rin.

" Aku tahu, akan kuambilkan" kata Char Rin cepat sambil berlari ke kamarku yang berada di lantai atas.

" Ini kuncinya" aku melempar kunci kamarku dan langsung ditangkap Chae Rin.

Aku mengambil saputangan dan langsung menutup luka tersebut dengan sapu tangan. Aku menekan tanganku agak keras agar darahnya berhenti mengalir.
" Ada keributan apa ini? Hah.... Dia kenapa? " Min Ah yang baru keluar dari kamarnya berseru.

" Entah, aku juga tak tahu" jawabku sambil terus menekan lukanya agar darahnya berhenti mengalir.

Tiba tiba Hani, Daehwi dan Jinyoung keluar dari kamar mereka.

" Hey, ini masih pagi. Mengapa sudah sangat berisik. Dan, kenapa wanita itu? " jawab Hani dan langsung duduk di sampingku.

Jinyoung dan Daehwi hanya bertatap mata dengan ekspresi aneh.

" Ini, ini darahnya... " Chae Rin datang membawa sekantong darah dan selang.

Aku dengan hati hati menancapkan jarum dari selang tersebut.

" Kau tak apa. Sekarang kau istirahatlah. Kau hanya kehabisan energi saat ini. " kataku sambil mengatur agar darah dari kantong darah tersebut mau masuk ke dalam tubuh wanita itu. Wanita itu hanya mengangguk dan memejamkan matanya.

" Apa yang terjadi? "  Chae Ril bertanya padaku.

" Aku tak tau, aku hanya menemukan dirinya dalam keadaan pingsan di luar. Ia juga terluka di lehernya sehingga kekurangan banyak darah... "

" Kita tunggu sampai ia sadar nanti, dan tanya apa yang terjadi"
kata Hani sambil terus menatap wanita tersebut.

Kemudian ia menatap Jinyoung dan Daehwi dengan pandangan
Kau yang melakukannya??

Namun Jinyoung dan Daehwi hanya menggelengkan kepalanya, tanda tak mengerti apa - apa.



.................................................................
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•



BLOOD AND TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang