" Kalian makanlah dulu" kata Daehwi sambil menunggalkan aku dan Chae RinAku melanjutkan makanku.
" Kapan kita mulai bekerja? Tanya Chae Rin sambil membuka kaleng minuman soda.
" Ya sepertinya mulai besok pagi. Bagaimana jika kita mengambil peralatan kedokteran habis makan. Aku meninggalkannya di bagasi mobil " kataku
" Em.... Aku sudah kenyang, ayo" Chae Rin berkata sambil membuang cup bekas mie nya ke tong sampah.
" Ayo "
" Ya ampun, ternyata banyak sekali alat kedokteran yang kita bawa. Hey, ada beberapa kantong darah juga. Buat apa ya? Masa kita akan melakukan operasi di sini? " Chae Rin berkata sambil membuka buka isi box.
" Aish kau ini, tak usah banyak bicara, ayo bantu aku memasukkan ke dalam.
" Ada yang perlu saya bantu, nona-nona? Tiba tiba seorang laki laki datang di belakangku.
" Kau mengagetkanku tuan" kata Chae Rin sambil mempoutkan bibir.
" Hahahaha... Maafkan saya, perkenalkan namaku Park Woojin. " Mau saya bantu? " Pria bernama Woojin melanjutkan lagi.
" Selama tidak merepotkan " kataku. " Perkenalkan juga, aku Ri El"
" Dan aku Chae Rin "
" Baiklah, dimana aku bisa meletakkan box ini, Chae Rin? " tanyanya sambil membawa 2 box sekaligus.
" Wah, apa tidak berat? Sini kubantu" Chae Rin berniat mengambil satu box yang dibawa Woojin.
" Aniyo, aku sering berlatih ke Gym. Jadi aku sudah biasa... " Woojin berhenti bicara karena kupotong bicaranya
" Gym?? Diperdesaan? " Kataku
" Hahaha, tentu saja tidak, seminggu sekali aku ke kota " Katanya. " Emmm, jadi ini harus kuletakkkan dimana? "
" Ah... Dikamarku, mari kutunjukan" Chae Ril berjalan menunjukkan arah sedangkan aku membawa satu box yang tersisa.
" Ini dia, silahkan masuk".Chae Ril berkata sambil membuka pintu.
" Chae Ril, yang satu ini kuletakkkan dinkamarku saja ya" Aku berjalan menuju kamarku.
Klek
Suara pintu kamarku berbunyi ketika ku buka.
" Huft... Ini lumayan berat" kataku dan meletakkan box itu di meja rias "Aku berjalan menuju jendela besar yang ada di kamarku. Kubuka salah satu jendela agar angin malam dapat masuk ke dalam kamarku. " Ah.... Dinginnya.... But, apa itu? Apa ada serigala di sini? " tanyaku was was.
" Hah, pasti aku kelelahan sehingga pikiranku berhalusinasi" gumanku sambil menutup kembali pintu jendela. Aku keluar dan berjalan menuju kamar Chae Rin. " Chae Rin " kataku sambil mencoba membuka pintu kamar Chae Rin.
Kreekkk
" Hah, tidak dikunci? " kataku dan menengok ke dalam." Dia tidak ada, kemana dia? Ah... Mungkin dia ada dibawah bersama Woojin" kataku sambil menutup pintu kamar kembali dan berjalan menuju tangga.
" Ri El, ayo sini"
Benar dugaanku, Chae Rin dibawah dan sedang mengobrol bersama 2 wanita cantik dan 5 orang pria. Aku juga melihat Min Ah di sana.
" Perkenalkan, ini temanku Ri El, Ri El perkenalkan ini Daniel, Guanlin, Jihoon, Jinyoung,dan Minhyung "
" Annyeong, saya Ri El " kataku sambil menyodorkan tangan kepada salah satu pria didepanku.
" Guanlin" katanya dengan singkat, jelas, padat, baku, dan dingin. Dia bersalaman sebentar denganku. Hey, tangannya benar benar dingin." Guanlin, ramahlah sedikit kepada temanku" kata Chae Ril namun hanya dibalas tatapan dingin oleh Guanlin.
" Aku tak membunuhmu itu sudah cukup. Akhhh... "Guanlin berguman pelan dan berteriak keras karena perutnya disikut oleh wanita di sampingnya.
" Halo, aku Hani. Senang bertemu denganmu, Ri El" kata wanita yang menyikut guanlin tadi. Dia menyodorkan tangannya padaku.
" Halo, aku Chae Ril. Nice to meet you too... " kataku dan bersalaman dengannya. Aku sedikit bingung mengapa hampir tangan setiap orang di sini sangat dingin." Jadi, berapa lama kalian akan tinggal di sini?" tanya seorang pria yang memiliki kepala yang berukuran kecil. Namun itu membuatnya tampak imut.
" Enam bulan tuan... " kataku sambil tersenyum.
" Panggil aku Jinyoung nona" katanya
" Panggil aku Chae Ril, Jinyoung ssi" kataku sambil tersenyum kepadanya. " Ayo Chae Rin,kita harus mengecek barang - barang kita"
" Em... Kami permisi dulu ya... "
Kami segera naik ke lantai atas dan mulai mengecek." Chae Rin, kok aku merasa aneh ya. Mereka tangannya begitu dingin. Apa mereka sakit? " tanyaku sambil membuka daftar obat.
" Entah,tapi tangan Woojin tidak dingin" katanya
" Entahlah, ayo cepat selesaikan aku ngantuk" kataku dan menberi tanda centang untuk setiap obat yang telas dihitung jumlahnya.
30 MENIT KEMUDIAN
" Finish" aku berkata sambil menutup box.
" Aku ke kamar dulu ya... Mau tidur. Good night"" Good night" Chae ril menjawab sambil mengantarku sampai pintu
Setelah sampai kamar, aku segera menjatuhkan diriku ke kasur dan menutup mata. Tak lupa aku memasang alaram di HP ku pada pukul 04.30.
" Hoaamm.... "
Aku segera tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD AND TEARS
VampirosSeorang dokter, yang setiap hari menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan darah, harus bertemu dengan seseorang yang haus akan darah... Belum lagi sekumpulan werewolf yang tiba-tiba masuk dalam hidup indahnya... ><><><><><><><><><><><><><><~~~...