Part 1

1.1K 44 0
                                    

Gadis cantik berambut hitam gelap itu melewati koridor rumah sakit dengan perlahan. Sesekali matanya melirik tulisan-tulisan yang tertera pada setiap pintu yang dia lewati.

Gadis itu adalah Alana. Gadis yang baru saja lulus dari salah satu universitas paling bergengsi yang ada di kotanya. Baru dua bulan lalu dia diwisuda, dan saat ini dia menjadi salah satu orang yang beruntung mendapat panggilan untuk bekerja di Abimanyu hospital, salah satu rumah sakit terbaik di ibu kota Jakarta.

Alana baru saja selesai melakukan pekerjaannya. Alana melirik jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 11.00 siang. Hari ini Alana mendapat shift pagi yang dimulai dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 15.00 siang. Dan sekarang adalah waktunya untuk makan siang.

Suasana kantin Abimanyu Hospital sangat ramai. Saat ini memang waktunya para karyawan untuk makan siang. Tak terkecuali Alana. Sedari tadi dia memperhatikan stand-stand makanan dengan mata yang berbinar. Dengan perlahan Alana menghampiri salah satu stand makanan itu.

'Apakah tak masalah jika aku mengambil terlalu banyak makanan?' pikirnya.

Alana melihat sekelilingnya dan menemukan banyak orang yang mengambil makanan yang melebihi porsi. Dengan semangat Alana memasukkan makanan yang berbeda jenis itu kedalam piringnya. Senyumnya mengembang ketika melihat piringnya yang terisi penuh. Alana tak masalah jika harus memakan makanan itu.

Dia tak peduli jika nanti badannya melebar. Toh badannya tak akan mudah menjadi gemuk. Alana sudah membuktikannya sedari dulu. Dan badannya tak pernah mengalami perubahan.

Setelah mengisi piringnya dengan makanan, Alana kembali mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan untuk mencari tempat duduk yang tersisa. Ah, dapat! Alana mendapatkannya. Kursi beserta meja makan yang terdapat dipojok ruangan itu. Dekat dengan pot bunga besar.

Alana melangkahkan kakinya kekursi itu. Alana sedikit terkejut ketika netranya menemukan seorang lelaki yang Alana yakini juga salah satu karyawan di Abimanyu Hospital. Alana tadi tak melihat lelaki itu. Mungkin karena tertutup pot besar itu Alana menjadi tak melihatnya.

Lelaki itu menoleh kearah Alana ketika menyadari ada seseorang yang menghampirinya. Alana tersenyum sopan. Dan tanpa basa-basi langsung mendaratkan bokongnya kesalah satu kursi kosong didekat lelaki itu.

Alana menoleh kearah lelaki yang ada disampingnya ketika lelaki itu tak kunjung melepaskan pandangannya dari Alana. Alana tersenyum kikuk. Apa ada yang salah dengan penampilannya? Alana rasa dia sudah memperhatikan penampilannya tadi sebelum mendatangi kantin.

Alana memutuskan pandangannya dan mencoba bersikap acuh sambil memakan makanannya dengan tenang.

“Bolehkah aku ikut duduk satu meja denganmu?”

Alana mengalihkan pandangannya kearah sumber suara. Ah, ternyata laki-laki dibalik pot!

“Tentu”.

“Namaku Bagas. Aku baru melihatmu hari ini". Laki-laki bernama Bagas tersebut memperkenalkan dirinya.

Alana menyambut uluran tangannya.

“Alana”.

Dan hening, Alana tidak terlalu suka berbaur dengan orang lain. Sehingga Alana cukup kesulitan memecahkan kecanggungan yang melingkupi mereka berdua.

Rasanya Alana ingin cepat-cepat menghabiskan makanannya untuk membunuh kecanggungan ini.

“Fresh graduate ya berarti?”

“Iya”. Alana tersenyum canggung. Alana melirik piringnya yang sudah kosong dan menghembuskan nafasnya dengan lega.

“Kalau begitu, aku mau melanjutkan pekerjaanku dulu”, pamit Alana.

“Oh, ya. Silahkan”.

Alana segera bergegas pergi. Kakinya melangkah keluar kantin dengan cepat. Ujung matanya melirik laki-laki bernama Bagas tersebut yang masih memperhatikannya sampai Alana keluar dari kantin rumah sakit.

Alana (THE MYSTERIOUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang